Oleh : Dr. H. AndiJam’an, M.Si (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar)
KHITTAH.CO, OPINI – Dalam International Flagship Seminar dengan tema, “The New Era of Payment Systems in a Globalized Economny yang dilaksanakan oleh BI Institute di Hotel Meruorah Labuang Bajo NTT 25-26 September 2024 yang digelar pada Sesi 1, tiga pakar internasional membahas perkembangan terbaru dalam sistem pembayaran global, menyoroti transformasi yang dipicu oleh inovasi teknologi dan peluang yang ada di masa depan. Para panelis yang terdiri dari Ahmed Faragallah (World Bank), Saurish Basu (McKinsey), dan Kandiyil Vijayakumar memaparkan berbagai perspektif mengenai lanskap pembayaran global yang terus berubah serta implikasinya terhadap inklusi keuangan, keamanan, dan efisiensi.
Ahmed Faragallah: Perubahan Lanskap Sistem Pembayaran Global
Dalam presentasinya, Ahmed Faragallah dari World Bank menyoroti bagaimana digitalisasi dan teknologi blockchain mengubah sistem pembayaran global. Menurutnya, inovasi seperti cryptocurrency dan Central Bank Digital Currencies (CBDC) semakin penting dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi transaksi lintas batas.
Faragallah juga menggarisbawahi bahwa perkembangan ini dapat membantu menutup kesenjangan inklusi keuangan di negara berkembang, di mana populasi unbanked masih sangat besar. Namun, ia memperingatkan bahwa perubahan ini juga menuntut perhatian lebih pada regulasi dan keamanan untuk melindungi pengguna dari risiko kejahatan siber.
Saurish Basu: Peluang Masa Depan dan Dinamika Baru dalam Sistem Pembayaran
Panelis kedua, Saurish Basu dari McKinsey, membahas tentang peluang masa depan dalam pembayaran global yang didorong oleh inovasi teknologi. Ia menyoroti bahwa sistem pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, dan terintegrasi akan menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital, terutama dalam sektor e-commerce.
Selain itu, Basu melihat adanya tren menuju ekosistem pembayaran yang semakin terintegrasi, di mana berbagai alat pembayaran seperti e-wallet, kartu, dan mata uang digital bisa beroperasi dalam satu platform yang mulus. Basu juga menekankan pentingnya Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendorong keberlanjutan dalam industri pembayaran.
Kandiyil Vijayakumar: Kasus India dan Implementasi Sistem Pembayaran Canggih
Menutup diskusi, Kandiyil Vijayakumar membahas keberhasilan India dalam mengimplementasikan sistem pembayaran canggih yang inovatif dan terintegrasi. Ia menyoroti peran Unified Payments Interface (UPI) sebagai tulang punggung transformasi digital di India. Menurut Vijayakumar, UPI telah berhasil mengubah cara masyarakat India melakukan transaksi sehari-hari dengan memungkinkan pembayaran real-time antar platform. Kasus India juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan infrastruktur pembayaran digital yang inklusif, khususnya untuk populasi unbanked dan masyarakat pedesaan.
India juga menawarkan pelajaran berharga bagi negara-negara lain tentang bagaimana sistem pembayaran yang canggih dapat meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi transaksi. Namun, tantangan seperti literasi digital dan keamanan siber tetap menjadi perhatian besar yang perlu diatasi.
Masa Depan Sistem Pembayaran Internasional
Dari ketiga pemaparan tersebut, jelas bahwa masa depan sistem pembayaran global dipenuhi oleh peluang besar, terutama dalam memperluas akses keuangan di seluruh dunia. Teknologi seperti blockchain, kecerdasan buatan, dan integrasi ekosistem pembayaran akan memainkan peran kunci dalam menciptakan sistem yang lebih efisien, aman, dan inklusif. Namun, tantangan regulasi dan keamanan harus dikelola dengan hati-hati untuk melindungi konsumen di era digital yang semakin kompleks ini.
Kesimpulan
Diskusi ini menyoroti pentingnya kolaborasi global, inovasi teknologi, dan regulasi yang tepat dalam membentuk masa depan sistem pembayaran dunia. Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, transformasi sistem pembayaran global akan terus bergerak menuju era digital yang lebih maju dan inklusif.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
