KHITTAH.CO, PAREPARE – Selamat, Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar) mengukuhkan dua dosennya sebagai Guru Besar Hari ini. Dengan demikian, jumlah Profesor Kampus Muhammadiyah di Kota Cinta Habibie-Ainun ini mencapai delapan guru besar.
Pengukuhan dua Guru Besar itu berlangsung di Auditorium Umpar, Kamis, 2 Januari 2025. Keduanya adalah Prof. Dr. Sriyanti Mustafa, S.Pd., M.Pd., ahli metodologi inklusif bidang pendidikan dan Prof. Dr. Iradhatullah Rahim, S.P., M.P., sebagai pakar Bioteknologi Pertanian. Keduanya juga telah memaparkan hasil penelitian masing-masing di hadapan civitas akademika Umpar, tamu undangan, dan guru besar lainnya.
Capaian itu menghadirkan kebahagiaan bagi civitas akademika Umpar, termasuk Rektor. Dalam sambutannya, Rektor Umpar, Jamaluddin Ahmad menyebut pengukuhan guru besar hari ini memang telah direncanakan sejak ia menjabat pimpinan tertinggi di kampus itu.
Meskipun, ia tak memungkiri bahwa keduanya bisa meraih guru besar berkat kerja keras dan dedikasi tinggi pada masing-masing disiplin ilmu mereka.
“Saya sudah sampaikan pada Wisuda kita sebelumnya, bahwa tahun 2024 Insyaallah Umpar bakal punya tambahan guru besar, akhirnya kita wujudkan di awal tahun 2025,” ujar Rektor sumringah, disambut tepuk tangan hadirin.
Dengan begitu, jumlah guru besar Umpar telah genap delapan orang. Artinya, Umpar kini menempati posisi kedua jumlah guru besar terbanyak di luar Unismuh Makassar.
“Lima diantaranya memang lahir dari Muhammadiyah, milik Persyarikatan. Ini bukti Umpar telah melangkah maju. Artinya apa, tidak ada lagi perbedaan jenis kampus, mari kita berkarya untuk kebermanfaatan lebih luas dan lebih banyak untuk masyarakat,” ungkap guru besar Administrasi Publik itu.
Menanggapi Rektor, Ketua LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Lukman mengapresiasi Umpar karena telah menambah jumlah guru besar. Ia percaya, pengukuhan kedua guru besar itu tak lepas dari peran dan dorongan rektor.
“Ini adalah jabatan puncak, LLDIKTI sangat bangga. Lahir lagi sumber daya hebat. Karena itu terima kasih pak Rektor selalu memberikan dorongan, sehingga SDM-nya sudah meningkat drastis. Di Parepare ini guru besar paling banyak diluar Makassar. Salah satu penyumbangnya adalah Umpar,” ujar Lukman.
Di kesempatan yang sama, Lukman juga memotivasi dosen Umpar yang berstatus Lektor Kepala agar segera melengkapi dokumen yang mendukung syarat menjadi guru besar. Sebab, kata dia, pemerintah kini telah menyediakan sistem yang memudahkan dosen meraih gelar akademik tertinggi itu.
“Sekarang ini, pemerintah telah menyediakan sistem. Sehingga data-data dosen diolah oleh sistem, jadi kalau sudah memenuhi kualifikasi, sudah bisa mencalonkan diri. Berbeda dengan dulu, dokumen kebutuhan baru diajukan pada saat ingin meraih guru besar, kadang sudah ada yang tercecer dokumennya, jadi yah bisa dikatakan sulit, tapi sekaligus mudah juga,” kata dia.
Karena itu, ia berpesan kepada kedua guru besar yang baru saja dikukuhkan agar senantiasa menjaga gelar yang diperoleh.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
