KHITTAH.CO, YOGYAKARTA– Untuk mendukung akses pendidikan yang berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyediakan program Beasiswa Dokter Muhammadiyah bagi calon mahasiswa baru.
Program Beasiswa Dokter Muhammadiyah UMY memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik bangsa yang memiliki motivasi dan potensi akademik yang baik, namun kurang mampu secara finansial, agar bisa menggapai cita-cita menjadi dokter.
Rektor Gunawan Budiyanto mengatakan, beasiswa dokter tersebut merupakan komitmen UMY sebagai bagian dari persyarikatan Muhammadiyah untuk mendukung layanan kesehatan yang merata. Pada tahun akademik 2023/2024, nilai beasiswa dokter Muhammadiyah yang disalurkan adalah Rp6 milyar.
“Para penerima beasiswa nantinya setelah lulus akan ditempatkan di daerah-daerah yang membutuhkan,” jelas Gunawan saat memberikan beasiswa pada Jumat, 4 Agustus 2023 di Kampus Terpadu UMY.
Kiprah UMY dalam memberikan Beasiswa Dokter Muhammadiyah sudah berlangsung sejak 13 tahun yang lalu, yakni mulai tahun 2011.
Sebagai perguruan tinggi berbasis Islam terbaik se-Indonesia dan terakreditasi Unggul, UMY tentunya sangat selektif dalam menyaring calon mahasiswa baru yang nantinya berhak mendapatkan Beasiswa Dokter Muhammadiyah.
Kriteria Penerima Beasiswa
Kepala Biro Admisi UMY, Imam Suprabowo memaparkan, ada tiga tahap dalam seleksi Beasiswa Dokter Muhammadiyah, tahap pertama yaitu seleksi berkas, kemudian tahap kedua ada Tes Potensi Akademik (TPA) dan tes Al-Islam & Kemuhammadiyahan (AIK), selanjutnya di tahap ketiga yakni seleksi berupa wawancara, MMPI, psikotest, dan tes buta warna.
“Untuk bisa lolos seleksi Beasiswa Dokter Muhammadiyah, tidak sembarang calon mahasiswa baru yang bisa mendapatkan beasiswa tersebut,” kata Imam.
Kriteria penerima Beasiswa Dokter Muhammadiyah yakni merupakan kader Muhammadiyah, berasal dari Panti Asuhan Muhammadiyah/’Aisyiyah, Pondok Pesantren Muhammadiyah/’Aisyiyah dan SMA/MA Muhammadiyah, serta memiliki motivasi dan kemampuan akademik yang tinggi untuk mendaftar program studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi UMY, namun kurang mampu secara ekonomi.
“Proses seleksi dilakukan dengan sangat ketat, dengan hasil penerima Beasiswa Dokter Muhammadiyah, 3 orang untuk program studi Kedokteran Umum dan 2 orang untuk program studi Kedokteran Gigi,” tambah Imam.
Bagi calon mahasiswa baru yang dinyatakan lolos seleksi Beasiswa Dokter Muhammadiyah akan mendapatkan keuntungan berupa pembebasan biaya selama kuliah (SPP, DPP, bantuan biaya hidup, buku dan penelitian) untuk jenjang S1 hingga jenjang profesi Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Selain itu, penerima beasiswa tersebut diberikan fasilitas tempat tinggal di Unires (asrama UMY) selama satu tahun pertama.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah memberikan beasiswa full study dalam skema Beasiswa Dokter Muhammadiyah kepada 64 mahasiswa selama kurun waktu 13 tahun ini.
Penerima Beasiswa Dokter Muhammadiyah tersebut diantaranya 48 mahasiswa berasal dari program studi Kedokteran dan 16 mahasiswa dari program studi Kedokteran Gigi. (Rls)