Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

UNIMEN Loloskan Dua Tim Kosabangsa, Bukti Kapasitas Riset Kian Kompetitif

×

UNIMEN Loloskan Dua Tim Kosabangsa, Bukti Kapasitas Riset Kian Kompetitif

Share this article

KHITTAH.CO, Enrekang — Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) semakin menampakkan kualitasnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang patut diperhitungkan di kancah nasional. Prestasi demi prestasi terus ditorehkan beberapa tahun terakhir.

Dari aspek penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), UNIMEN terus genjot pada dosennya untuk lanjut studi bahkan 2 bulan terakhir, secara beruntun UNIMEN cetak 4 doktor.

Selanjutnya tahun ini, berhasil meloloskan 3 dosennya sebagai Penerima Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) Tahun 2025 pada perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Hasanuddin.

Terbaru, 2 Tim Peneliti yang terdiri dari 6 orang dosen UNIMEN berhasil mencatatkan namanya sebagai Penerima Pendanaan Program Kosabangsa Tahun Anggaran 2025 bersama 116 tim lainnya dari perguruan tinggi se Indonesia.

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Pengumuman Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi No. 0699/C3/AL.04/2025 tanggal 13 Agustus 2025.

Tim Pertama yang dinahkodai oleh Dr. Baharuddin, S.Pd., M.Pd. mengangkat judul “Inovasi Mitigasi Lingkungan dengan Teknologi Formulasi Bahan Baku Mikroba Trichoderma Berbagai Produk dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Kadingeh Kabupaten Enrekang”. Anggota tim masing-masing Sri Rosmiana, S.Pd., M.Pd. dan Nirma Septia Ramlan Anjas, S.P., M.Si. Bertindak sebagai Perguruan Tinggi Pendamping yakni Universitas Muslim Indonesia.

Adapun Tim Kedua yang dimotori oleh Wilda Widiawati, S.E.Sy., M.M. mengusul tema tentang “Penerapan Teknologi Pemurnian untuk Meningkatkan Kualitas dan Daya Tahan Virgin Coconut Oil dalam Upaya Penguatan Ekonomi Lokal Di Enrekang”. Anggota tim yakni Nursyawal Nacing, S.TP., M.Si. dan Dr. Drs. Yunus Busa, M.Si. Sedangkan Perguruan Tinggi Pendampingnya yaitu Universitas Hasanuddin, Makassar.

Menurut Dr. Baharuddin, berdasarkan tema penelitian yang diangkat tentang mikroba Trichoderma diharapkan ini tidak hanya berperan sebagai agen hayati yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit tanaman dan memperbaiki kualitas tanah, tetapi juga menjadi inovasi tepat guna yang dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap bahan kimia berbahaya.

“Dengan demikian, penelitian ini diharapkan mampu menghadirkan solusi ekologis yang mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dari perspektif peningkatan kesejahteraan masyarakat, inovasi ini kiranya bisa membuka peluang ekonomi baru, baik melalui pengembangan usaha produksi formulasi Trichoderma maupun pemanfaatannya dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” katanya.

Kepala LPIP UNIMEN ini menguraikan bahwa dengan meningkatnya hasil panen dan berkurangnya biaya produksi akibat penggunaan teknologi hayati, masyarakat akan memperoleh keuntungan ekonomi langsung. Selain itu, dampak jangka panjangnya juga mencakup peningkatan kualitas hidup, terciptanya lapangan kerja baru, serta tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sumber daya alam secara bijak.

Tidak lupa, Dr. Baharuddin menyampaikan terima kasih kepada Tim Pakar dari Universitas Muslim Indonesia yang telah bersedia mendampingi Tim Riset Kosabangsa UNIMEN mulai dari proses awal penyusunan proposal hingga Site Visit. Begitu pula Mitra Sasaran dari Kelompok Tani dan Komunitas Remaja Peduli Lingkungan serta Mitra Pemerintah Desa.

Sedangkan, Wilda Widiawati, MM mengungkapkan bahwa penelitiannya yang bertajuk

Penerapan Teknologi Pemurnian untuk Meningkatkan Kualitas dan Daya Tahan Virgin Coconut Oil merupakan wujud komitmennya untuk menghadirkan solusi nyata bagi pelaku usaha lokal, khususnya pengolah kelapa di wilayah Enrekang.

“Dengan dukungan Universitas Hasanuddin sebagai perguruan tinggi pendamping, kami menargetkan tidak hanya peningkatan kualitas produk VCO melalui inovasi teknologi pemurnian, tetapi juga penguatan aspek branding, pemasaran digital, legalitas produk, hingga jejaring distribusi,” ujarnya.

Harapannya, produk VCO lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas, memiliki daya tahan lebih lama, dan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.

Pendanaan dari Program Kosabangsa ini menjadi motivasi besar bagi tim untuk bekerja maksimal, memastikan setiap tahapan kegiatan memberikan manfaat berkelanjutan, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, mitra desa, dan pelaku UMKM.

Kami optimis, melalui kolaborasi dan pendampingan intensif, VCO Enrekang akan menjadi salah satu ikon unggulan daerah yang dikenal di tingkat nasional bahkan internasional, kunci Wilda.

Adapun Plt. Kepala LP2M UNIMEN, Dr. Elihami, M.Pd.I., Ph.D menyampaikan bahwa capaian Riset UNIMEN pada Skema Pengabdian Kosabangsa 2025 mencatat kemajuan membanggakan.

“Tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif. Pada 2023 mengajukan 1 proposal dan lolos 1, 2024 mengajukan 2 dan lolos 1, sementara 2025 melonjak menjadi 6 proposal dengan 2 yang lolos. Peningkatan ini menandakan kapasitas dosen UNIMEN dalam menyusun proposal kompetitif semakin kuat,” ucap Elihami.

Kosabangsa menjadi katalis penguatan ekosistem riset, mendorong dosen meningkatkan kapasitas akademik, memperluas jejaring kemitraan, dan menghasilkan luaran terukur seperti publikasi, HKI, dan model pemberdayaan. Program ini juga membangun budaya riset kolaboratif lintas prodi dan fakultas, sekaligus mempercepat hilirisasi hasil penelitian untuk kemanfaatan masyarakat, tambahnya.

Dr. Elihami yang juga Wakil Rektor II UNIMEN mengatakan bahwa strategi ke depan yang akan dikebangkan oleh UNIMEN adalah melakukan pemetaan potensi dosen, pelatihan dan klinik proposal, pemberian insentif, perluasan kolaborasi strategis, serta penguatan hilirisasi dan branding hasil riset.

“Dengan langkah ini, UNIMEN menargetkan pada 2028 dapat meloloskan 5–7 proposal hibah nasional per tahun, menjadikan UNIMEN sebagai pusat riset dan pengabdian yang unggul dan berdaya saing,” Tutup Alumni Philippine Women’s University.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply