
Khittah.co, Makassar – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melalui Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa Berdampak, bertajuk Citizen Journalism: Membangun Personal Branding dan Reputasi Institusi di Era Digital. Kegiatan ini digelar di Aula Theatre I-Gift Unismuh Makassar pada Selasa, 4 November 2025.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua LPKA, Dr. Nenny, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menulis bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi sebagai sarana membangun inspirasi dan perubahan sosial. Menurutnya, mahasiswa penerima beasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk menulis jejak kebaikan dan membagikan dampak positif dari program yang mereka jalani.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan menulis. Lebih dari itu, ini adalah pelatihan untuk menulis jejak kebaikan, perubahan, dan inspirasi. Melalui tulisan, kalian akan belajar bagaimana mengubah pengalaman menjadi pesan yang menggerakkan,” ujar Dr. Nenny dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa tulisan-tulisan para peserta nantinya akan diterbitkan di media daring seperti Kompasiana.com dan kanal berita Unismuh, sebagai bentuk kontribusi mahasiswa terhadap reputasi institusi dan promosi nilai-nilai kemanusiaan melalui media digital. Menulis dengan hati, kata Nenny, menjadi kunci untuk melahirkan karya yang menginspirasi dan bertahan lama di ruang publik digital.
“Tulisan-tulisan kalian akan membuktikan bahwa investasi pendidikan adalah langkah paling tepat untuk membangun masa depan bangsa,” lanjutnya.
Kegiatan pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Hadisaputra, Kepala Subdirektorat Humas Unismuh Makassar, dan Sulaeman, MM, Staf Humas Unismuh Makassar. Keduanya membawakan materi bertema Menulis dan Mengedit Berita Berbasis AI serta Publikasi Tulisan di Kompasiana.com.
Dalam pemaparannya, Dr. Hadisaputra menekankan bahwa kemampuan jurnalistik mahasiswa harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI dapat menjadi alat bantu untuk mempercepat proses penulisan, namun tanggung jawab utama tetap berada pada jurnalis manusia dalam hal verifikasi dan analisis.
“AI tidak boleh menggantikan peran jurnalis. Ia harus menjadi mitra dalam proses kreatif, bukan pengganti dalam peliputan dan verifikasi informasi,” jelas Hadisaputra.
Ia juga mencontohkan bagaimana mahasiswa dapat menggunakan teknologi untuk menulis berita kampus dengan gaya straight news seperti koran Kompas, yang menekankan kejelasan, data konkret, dan bahasa jurnalistik yang lugas.
Sementara itu, Sulaeman, MM, memberikan panduan teknis kepada peserta tentang cara membuat akun dan mempublikasikan tulisan di platform Kompasiana.com. Ia menekankan pentingnya personal branding bagi mahasiswa di era digital, dengan memanfaatkan platform media sosial dan portal publikasi untuk memperluas dampak tulisan.
Dalam penjelasannya, Sulaeman menuturkan bahwa mahasiswa perlu memahami etika publikasi digital, termasuk orisinalitas konten dan penggunaan backlink untuk memperkuat jaringan informasi antarplatform.
“Menulis di platform publik bukan hanya soal berbagi informasi, tetapi juga tentang membangun reputasi akademik dan institusional. Gunakan setiap tulisan untuk memperlihatkan identitas dan nilai-nilai Unismuh,” ujar Sulaeman.
Kegiatan berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung pembuatan akun serta publikasi artikel. Mahasiswa antusias mengikuti simulasi menulis dan mengedit berita, serta menerima umpan balik langsung dari pemateri.
Melalui pelatihan ini, LPKA Unismuh Makassar berharap mahasiswa penerima Beasiswa Berdampak dapat menjadi duta literasi digital yang mampu menulis dengan etika, integritas, dan keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi Unismuh dalam memperkuat reputasi institusi melalui narasi positif dan karya jurnalistik berbasis pengalaman mahasiswa.
“Jadikan pelatihan ini sebagai awal dari perjalanan menulis kisah inspiratif yang akan berdampak luas bagi masyarakat,” tutup Dr. Nenny dengan penuh semangat.





















