Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Unismuh Makassar Bahas Pemikiran Said Nursi soal Sains, Iman, dan Rasionalitas

×

Unismuh Makassar Bahas Pemikiran Said Nursi soal Sains, Iman, dan Rasionalitas

Share this article


Khittah.co, Makassar 
— Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Seminar Internasional bertajuk Ilmu Pengetahuan, Iman, dan Rasionalitas dalam Pemikiran Said Nursi, di Ruang Teater I-GIFt, Lantai 2 Menara Iqra, Senin, 23 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Unismuh Makassar, Yayasan Nur Semesta Turkiye, Istanbul Foundation Turkey, dan Pesantren Al Imam Badiuzzaman Kairo, Mesir. Hadir lima pembicara dari lintas institusi dan negara dalam diskusi ilmiah yang menyoroti pemikiran tokoh besar asal Turki, Said Nursi.

Kelima narasumber tersebut yakni Dr Ilham Muchtar, Lc, MA (Unismuh Makassar), Hasbi Sen, MHum (Pembina Yayasan Nur Semesta Turkiye), Prof Andi Faisal Bakti (Wakil Rektor III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Dr Mahkamah Mahdi, Lc, MA (Direktur Fatwa Centre Masjid Istiqlal Jakarta), dan Syekh Ahmad Mustafa (Pimpinan Madrasah Al Imam Badiuzzaman Kairo, Mesir). Seminar dimoderatori oleh Dr Muktashim Billah dari Unismuh Makassar.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor II Dr Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr Mawardi Pewangi, Wakil Rektor IV Dr Burhanuddin, para dekan, serta lebih dari 200 mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar.

Seusai seminar, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Unismuh Makassar dengan Yayasan Nur Semesta Turkiye dan Madrasah Al Imam Badiuzzaman Said Nursi Kairo, disaksikan langsung oleh Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda. Rangkaian kegiatan ditutup dengan peresmian Said Nursi Corner di Perpustakaan Pusat Unismuh.

Dalam paparannya berjudul Said Nursi: Jembatan Pemikiran antara Barat dan Timur, Dr Ilham Muchtar menyampaikan bahwa Nursi merupakan sosok pemikir yang berhasil mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islam.

“Said Nursi tidak melihat sains Barat sebagai ancaman, melainkan sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman tentang ciptaan Tuhan,” ujar Ilham.

Melalui karya monumentalnya Risale-i Nur, Nursi menunjukkan bahwa alam semesta merupakan ayat-ayat Tuhan yang dapat dipahami melalui ilmu pengetahuan. Pandangannya menekankan bahwa agama dan sains dapat berjalan beriringan, saling menguatkan, dan tidak perlu dipertentangkan.

Lebih jauh, Nursi juga memperluas makna rasionalitas. Ia menolak pendekatan rasional semata-mata materialistik sebagaimana berkembang di Barat. Menurutnya, rasionalitas juga mencakup aspek spiritual yang tidak kalah penting dalam membentuk peradaban.

“Nursi memperkenalkan pendekatan yang membuka ruang dialog antara Timur dan Barat, sekaligus menegaskan bahwa umat Islam harus terbuka terhadap kemajuan teknologi dan sains, tanpa meninggalkan nilai-nilai iman,” tutur Ilham.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply