Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Unismuh Bakal Jalani Visitasi Penyatuan dengan Akbid Persada Wajo, Jika Lolos Bakal Buka S1 Ilmu Hukum dan Ilmu Psikologi

×

Unismuh Bakal Jalani Visitasi Penyatuan dengan Akbid Persada Wajo, Jika Lolos Bakal Buka S1 Ilmu Hukum dan Ilmu Psikologi

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menegaskan komitmennya memperkuat peran di dunia pendidikan tinggi, khususnya bidang kesehatan. Dua langkah strategis tengah dipersiapkan, yakni penyatuan Akademi Kebidanan (Akbid) Persada Wajo ke dalam Unismuh Makassar serta pengusulan pembukaan sejumlah program studi baru.

Direktorat Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dijadwalkan melakukan evaluasi lapangan terkait kedua agenda tersebut pada 2–4 September 2025. Proses evaluasi akan digelar secara hybrid di Kampus Unismuh Makassar.

“Untuk usulan pembukaan program studi baru, evaluasi akan difokuskan pada Program Studi Kedokteran Emergensi Program Spesialis, serta Program Studi Kedokteran Gigi Program Sarjana dan Profesi,” ujar Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam rapat persiapan visitasi, Selasa, 26 Agustus 2025.

Penyatuan Akbid Persada Wajo

Evaluasi penyatuan Akbid Persada Wajo akan dilaksanakan pada 2–3 September 2025. Agenda ini melibatkan Direktorat Kelembagaan, LLDIKTI Wilayah IX, Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Yayasan Wahana Bakti Persada, serta tim evaluator independen dari Universitas Lampung, Universitas Gunadarma, dan Universitas Negeri Jakarta.

Langkah penyatuan Unismuh dengan Akbid Persada Wajo sejatinya sudah diresmikan melalui penandatanganan berita acara pada 23 Oktober 2024. Sebelumnya, proses ini diawali dengan akta jual beli aset kampus di Kabupaten Wajo seluas 4.900 meter persegi yang kini resmi menjadi milik Unismuh.

Wakil Rektor I Unismuh, Prof Andi Sukri Syamsuri, menegaskan penyatuan ini memberi ruang lebih besar bagi pengembangan akademik.

“Jadi penyatuan Akbid Persada ke Unismuh Makassar itu memberi kesempatan Unismuh membuka prodi baru sebagai hadiah penyatuan itu, yakni S1 Hukum dan S1 Psikologi. Selain itu, program studi Kebidanan yang sebelumnya di bawah Akbid kini bernaung di FKIK Unismuh,” ujar Prof Andis, sapaan akrab Warek I Unismuh itu.

Enam dosen tetap, tiga tenaga kependidikan, dan 29 mahasiswa Akbid Persada kini juga resmi menjadi bagian dari Unismuh. Menurut Prof Andis, integrasi ini akan menjadi pintu bagi pengembangan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Wajo.

Evaluasi Prodi Baru di Bidang Kesehatan

Sejalan dengan itu, Ditjen Dikti juga akan melakukan evaluasi usulan pembukaan prodi baru di bidang kesehatan pada 2–4 September 2025. Tim evaluator berasal dari berbagai institusi, antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, LAM-PTKes, AIPKI, Kolegium Kedokteran Emergensi, hingga Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Evaluasi terhadap Program Studi Kedokteran Emergensi Spesialis dijadwalkan berlangsung pada 2 September 2025, sementara evaluasi untuk Program Studi Kedokteran Gigi Program Sarjana dan Profesi dilakukan pada 3–4 September 2025. Agenda ini mencakup presentasi calon kaprodi, pemeriksaan kurikulum, sarana-prasarana, serta wawancara dengan calon dosen.

Prof Andis menyebut, dengan kombinasi penyatuan dan pembukaan prodi baru, Unismuh Makassar tidak hanya memperluas akses pendidikan, tetapi juga menambah daya saing akademik.

“Ini langkah strategis untuk memperluas jangkauan pendidikan berkualitas di Sulawesi Selatan. Kami berkomitmen mendukung peningkatan sumber daya manusia melalui layanan akademik yang lebih baik,” pungkasnya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply