Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Unismuh Makassar Terpilih Jadi Penyelenggara Darmasiswa, Tiga Mahasiswa Asing Akan Pelajari Bahasa dan Budaya Lokal

×

Unismuh Makassar Terpilih Jadi Penyelenggara Darmasiswa, Tiga Mahasiswa Asing Akan Pelajari Bahasa dan Budaya Lokal

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Program Darmasiswa, inisiatif beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kembali menetapkan Unismuh Makassar sebagai salah satu dari 65 penyelenggara di Indonesia untuk tahun pelaksanaan 2023/2024. Di Pulau Sulawesi, hanya Universitas Negeri Manado dan Unismuh Makassar yang terpilih sebagai penyelenggara.

Tahun ini, tiga mahasiswa asing mengikuti Program Darmasiswa di Unismuh Makassar. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Akiho Tsuji dan San Sano dari Jepang, serta Syed Adeel Sajid dari Pakistan. Mereka akan menghabiskan 10 bulan di Unismuh untuk mempelajari bahasa dan budaya lokal, hingga Juni 2024.

Ketiga mahasiswa tersebut diterima dengan hangat, di Ruang Kerja Wakil Rektor I, Gedung Iqra lantai 16 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 5 September 2023.

Mereka diterima oleh Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, dan Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri.

“Mereka tiba di Jakarta pada 28 Agustus 2023 dan mengikuti kegiatan orientasi hingga 31 Agustus sebelum berangkat ke Makassar,” kata penanggungjawab program tersebut di Unismuh Makassar, Wildan Burhanuddin.

Ketiga mahasiswa ini akan fokus pada pembelajaran bahasa dan budaya. “Kelas bahasa dan budaya kami hanya berlangsung dua jam setiap Senin hingga Kamis. Selebihnya, kami berencana memperkenalkan mereka pada jurusan sesuai dengan bidang mereka,” tambah Wildan.

Salah satu mahasiswa, Akiho Tsuji, yang juga sedang menempuh studi S2 di bidang Sosiologi di Jepang, akan diberikan kesempatan untuk berbaur dengan mahasiswa jurusan Sosiologi di Unismuh. Syed Adeel Sajid akan bersosialisasi di Fakultas Pertanian, sedangkan San Sano di Prodi Bahasa Arab.

Program Darmasiswa pertama kali dimulai pada 1974 sebagai bagian dari inisiatif ASEAN dan kini telah melibatkan lebih dari 80 negara. Program ini bertujuan untuk mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di kalangan pemuda internasional dan meningkatkan hubungan antarbudaya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply