Khittah.co, Makassar — Program Studi Magister Manajemen (MM) Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus memperluas pilihan akademik dengan menawarkan lima konsentrasi unggulan bagi mahasiswa baru. Kelima konsentrasi tersebut meliputi Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, E-Bisnis, serta Pengelolaan Manajemen Masjid.
“Dari kelima konsentrasi ini, Manajemen SDM dan Manajemen Keuangan menjadi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa,” ungkap Ketua Prodi MM Unismuh Makassar, Dr. Ir. Ahmad AC, ST, MM, IPM, dalam keterangannya kepada media pada Ahad, 6 April 2025, di sela acara Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel di Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
Ia menjelaskan, Prodi MM merupakan salah satu program yang pertama meraih akreditasi Unggul di lingkungan Pascasarjana Unismuh. Capaian tersebut, menurut Ahmad, menjadi komitmen yang terus dijaga untuk memastikan mutu pendidikan tetap kompetitif secara nasional.
Minat calon mahasiswa terhadap program ini terbilang tinggi. Setiap tahun, Magister Manajemen menjadi salah satu prodi dengan jumlah pendaftar terbanyak. Dalam tren beberapa tahun terakhir, sekitar 40 persen mahasiswa baru berasal dari lulusan sarjana yang baru menyelesaikan studi. Sebagian besar di antaranya adalah alumni dari Program Studi Manajemen Unismuh dan berbagai program studi lain.
“Sekitar 30 persen berasal dari alumni internal Unismuh, sedangkan 10 persen lainnya dari lulusan S1 di luar kampus. Sisanya, sekitar 60 persen, merupakan para profesional aktif dari berbagai latar belakang pekerjaan,” tutur Ahmad, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar.
Sejak didirikan pada 2006, Prodi MM telah berkembang menjadi salah satu program unggulan dengan jumlah pendaftar mencapai 200 orang pada tahun akademik berjalan. Untuk tahun ajaran 2025, prodi ini menargetkan penerimaan lebih dari 75 mahasiswa baru.
Optimisme pencapaian target tersebut didukung oleh upaya intensif seluruh pemangku kepentingan yang aktif dalam kegiatan promosi dan sosialisasi. Proses pembelajaran pun dilakukan secara hybrid, mengombinasikan perkuliahan daring dan luring. Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk Papua, Wamena, Maluku Utara, Palu, Selayar, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Dengan sistem hybrid ini, jangkauan mahasiswa kami semakin luas. Sejak 2013 saya mengajar di Unismuh, saya melihat betapa pentingnya adaptasi teknologi untuk menjawab tantangan pendidikan pascasarjana,” tutup Ahmad, yang juga merupakan dosen tetap di Program Studi Teknik Sipil Pengairan Unismuh Makassar.