Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM Pendidikan

Upacara Sumpah Pemuda Perguruan Muhammadiyah Rappokalling, Semangatnya Jangan Hanya di 28 Oktober

×

Upacara Sumpah Pemuda Perguruan Muhammadiyah Rappokalling, Semangatnya Jangan Hanya di 28 Oktober

Share this article
Suasana upacara Sumpah Pemuda Perguruan Muhammadiyah Rappokalling, pada Jumat, 28 Oktober 2022 di lapangan sekolahnya

KHITTAH.CO, Makassar- SMA Muhammadiyah 7 Makassar bersama warga Kompleks Perguruan Muhammadiyah Rappokalling melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-94.

Upacara yang dihelat pada Jumat, 28 Oktober 2022 di lapangan sekolahnya ini diikuti oleh semua warga Kompleks perguruan Muhammadiyah Rappokalling, yakni dari SMA Muhammadiyah 7 Makassar, SMP Muhammadiyah 6, dan TK Aisyiyah Rappokalling.

Upacara yang berlangsung khidmat ini dipimpin oleh pembina upacara, yaitu Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tallo, Amiluddin.

Ia menekankan, ada makna yang mendalam bagi sejarah bangsa ini dalam isi Sumpah Pemuda. Sumpah yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 tersebut mengandung ikrar anak negeri untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.

Ia mengutip buku “Literasi Politik” yang ditulis Gun Gun Heryanto dan kawan-kawan pada 2019. Ikrar tersebut sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Ikrar atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, dan daerah ini, akhirnya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

“Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 7 Makassar Sabri, mengatakan bahwa semangat persatuan harus tetap digelorakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini termasuk kemampuan peserta didik untuk mencegah perpecahan atau kesalahpahaman di lingkungan sekolah. Hal tersebut merupakan bagian dari bentuk implementasi pemahaman sumpah pemuda itu,” ungkap Sabri.

Ia menambahkan, kristalisasi pemahaman semangat persatuan sebagaimana yang tercantum dalam sumpah pemuda juga berfungsi untuk mencegah perundangan di lingkungan sekolah.

“Tidak akan terjadi pemukulan, kekerasan seksual, intoleransi, kalau kita merasa sebagai bagian dari yg lain. Oleh sebab itu, semangat sumpah pemuda ini bukan hanya tanggal 28 Oktober saja, tetapi diterapkan setiap harinya dalam kehidupan sehari hari kita,” tutup dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply