KHITTAH.CO, BONE – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Bone Periode 2021-2023 resmi dilantik, Selasa, 24 Mei 2022 di Auditorium H. Andi Abdullah Universitas Muhammadiyah Bone.
Pelantikan tersebut mengangkat tema “Manifestasi Gerakan, IPM Bone Adaptif”. Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing MTs dan SMA sederajat se-Kabupaten Bone serta Pimpinan IPM luar daerah, yakni Kabupaten Sinjai.
Dani Rahmat Muharram selaku Ketua Umum PD IPM Bone Periode 2019-2021 mengatakan, jelang sore ini, Pimpinan IPM Bone Periode 2019-2021 telah berakhiR.
Kini, tampuk pimpinan dilanjutkan oleh kepemimpinan selanjutnya, yakni PD IPM Bone Periode 2021-2023.
“Untuk kepengurusan kami di Pimpinan IPM Bone, ada beberapa kendala, di antaranya Covid-19. Sehingga program kerja yang telah disepakati di Rapat Kerja Daerah tidak maksimal dalam setahun,” kata Dani.
Dani melanjutkan, dirinya berharap, pengurus IPM periode ini dapat melanjutkan program kerja yang masih relevan.
Hal ini agar keberadaan IPM dapat menyentuh seluruh pelajar di Bone. Terlebih, setelah periode kini telah belajar pada pengalaman yang telah dilalui oleh periode sebelumnya.
Muh. Fadli Nuran selaku Ketua Umum PD IPM Bone yang baru saja dilantik menyampaikan, periode sekarang akan melebarkan sayap-sayap organisasi dalam menyebarkan dakwah perjuangan IPM Bone.
“Kabupaten Bone memiliki 27 kecamatan dengan jarak yang sedikit jauh. Dalam perjuangan IPM Bone hingga saat ini masih akan melanjutkan apa yang telah dilakukan di periode sebelumnya,” ungkap Fadli.
Muhammad Fepi sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi Pimpinan IPM Bone yang telah sukses melaksanakan pelantikan hari ini.
“IPM ini hari mempunyai tiga pilihan yakni pertama, kisah Ashabul Kahfi yang merupakan tujuh pemuda yang berdiam diri dalam gua demi mempertahankan keimanan dan berdiam diri sampai berabad-abad lamanya,” kata Fepi.
Fepi menambahkan piliohan kedua, kisah Nabi Musa terkait pemuda yang melakukan perlawanan demi umat atas kekejaman Firaun.
Perlawanan itu untuk membebaskan masyarakat Bani Israil yang kala itu terbelenggu oleh kekuasaan raja Firaun.
“Tiga pilihan terakhir yakni, Nabi Yusuf yang rela dihina oleh saudara-saudaranya. Bahkan Yusuf sendiri tetap bersabar dan menjalani kehidupan bersama keluarganya sehingga suatu saat nanti, ada kebahagiaan tersendiri yang diterima oleh Nabi Yusuf,” tutup Fepi dalam sambutannya.
Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah, PD ‘Aisyiyah Kabupaten Bone, Rektor UM Bone, Pimpinan Wilayah (PW) IPM Sulawesi Selatan, serta Angkatan Muda Muhammadiyah. (Fitrah/ Fikar)