KHITTAH.CO, Bulukumba — Mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi (PSI) Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) melakukan studi lapang dalam bentuk Wisata Berbasis Literasi Budaya di Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sabtu, 26 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari UNIMEN dan Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) sebagai bagian dari pendekatan literasi yang holistik dan kontekstual.
Wisata ilmiah ini tidak hanya diisi dengan studi kebudayaan, tetapi juga dirangkai dengan diskusi akademik.
Peserta diajak untuk menyelami kehidupan masyarakat adat di Kawasan Adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, sebuah wilayah yang dikenal luas karena tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal secara otentik.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa dan dosen mengunjungi perkampungan Kajang Dalam, tempat di mana masyarakat adat hidup dalam keterhubungan erat dengan alam, menjalankan hukum adat Pasang ri Kajang, serta menolak modernisasi.
Sepanjang kegiatan, peserta diperkenalkan pada konsep labbiri (kesederhanaan), ammatoa (kepemimpinan adat), serta nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan keharmonisan dengan lingkungan.
Penjelasan mengenai filosofi hidup orang Kajang diberikan langsung oleh tokoh adat dan pendamping lokal, yang membagikan narasi sejarah, sistem kepercayaan, dan tata kehidupan masyarakat adat.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari mata kuliah “Pendidikan Kebudayaan” di Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi UNIMEN. Melalui pengalaman langsung di wilayah adat, mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga menyaksikan langsung bagaimana budaya lokal membentuk cara berpikir, nilai, dan perilaku masyarakat.
Hal ini menjadi cermin nyata bahwa literasi budaya bukan sekadar memahami teks, melainkan juga memahami konteks.
Menurut Nasrul, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Prodi PSI UNIMEN, kegiatan wisata budaya ini merupakan bentuk literasi kebudayaan yang aplikatif dan inspiratif.
“Kita ingin mahasiswa mampu melihat keterkaitan antara informasi dan kebudayaan. Mengunjungi Ammatoa Kajang mengajarkan pada kita bahwa ada pengetahuan yang hidup, diturunkan secara lisan, dan dijaga dengan nilai spiritual yang kuat. Ini adalah bentuk literasi warisan yang harus dihargai,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 11 mahasiswa Semester II dan 5 orang dosen dari UNIMEN. Dosen pendamping turut serta memberikan arahan, diskusi reflektif, serta membimbing mahasiswa dalam mendokumentasikan pengalaman mereka sebagai bahan pengayaan pembelajaran.
Menurut Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNIMEN, Dr. Ismaya, M.IP yang turut serta mendampingi mahasiswa bahwa melalui kegiatan wisata berbasis literasi budaya, mahasiswa Prodi PSI UNIMEN didorong untuk tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga pelestari budaya dan penyambung pengetahuan antar generasi.
“UNIMEN berkomitmen untuk terus menciptakan ruang pembelajaran yang kontekstual, kolaboratif, dan transformatif, sebagai bagian dari upaya membangun generasi pustakawan dan ahli informasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam memahami budaya dan nilai-nilai kehidupan,” tutur Ismaya.