Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBeritaTokoh

Yusran Sahodding, Wisudawan Terbaik Unimen yang Aktivis, Volunteer, Pekerja, dan Pengusaha

×

Yusran Sahodding, Wisudawan Terbaik Unimen yang Aktivis, Volunteer, Pekerja, dan Pengusaha

Share this article

KHITTAH.co, Enrekang- Laki-laki ini juga hanya punya waktu 24 jam sehari. Dalam hidupnya, ia juga tidak hanya tinggal di rumah.

Selain mendalami ilmu Bimbingan Konseling di Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) sejak 2017, Ia berorganisasi, bekerja, jadi pengusaha, dan aktivis kebencanaan.

Hal yang menakjubkan, dengan segala perannya itu, Ia tetap pantas didapuk sebagai Wisudawan Terbaik Unimen dalam Wisuda XI kampus ini, yang dihelat di Anjungan Sungai Mata Allo Kota Enrekang, Selasa, 31 Mei 2022.

Dialah Yusran Sahodding. Sosok yang saban disebut namanya dalam acara wisuda, para hadirin bersorak dan bertepuk tangan.

Laki-laki kelahiran Baraka, 26 Juni 1996 ini adalah Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Enrekang.

Ia mengabdikan diri di Ikatan ini sejak 2018. “IMM-lah yang berperan besar dalam hidup saya sehingga dapat seperti sekarang ini,” kata Yusran.

Yusran juga sempat menjadi Presiden BEM Unimen. Tidak hanya itu, di tengah-tengah aktivitas menjadi Presdien BEM, ia masih menyempatkan diri menjadi Relawan Muhammadiyah Disaster Managment Center (MDMC).

“Kemarin sempat lama tugas di Mamuju-Maje’ne, Sulbar. Waktu itu, akhir studi. Bahkan, saya meneliti di sana untuk skripsi,” ungkap Dia.

Dari aktivitasnya ber-MDMC itulah, Yusran menemukan bahan penelitiannya. Ia meneliti “Pendekatan Bimbingan Islam pada Remaja sebagai Upaya Pemulihan Trauma Pasca Gempa.”

“Ternyata kalau orang yang kuat imannya, yakin akan kuasa Allah, mereka tidak terlalu dalam duka yang sedang menimpa mereka. Para korban ini senantiasa positive thinking atas apa yg terjadi,” beber dia.

Ia melanjutkan, keimanan para korban tersebut, akhirnya terbalas. “Harapan mereka terwujud. Kurang lebih tiga bulan pasca gempa, rumah mereka, mayoritas, sudah terganti menjadi lebih baik,” ungkap Yusran.

Selama dirinya bertugas melakukan pendampingan di sana, kata dia, para korban berhasil disembuhkan traumanya sehingga mereka mau kembali ke masjid.

“Trauma dengan bangunan. Awalnya kami kalau Salat Jumat, Salatnya di jalan. Setelah itu semua ke musalah darurat yang MDMC dirikan. Lalu, alhamdulillah, akhirnya, kembali ke mesjid yang awalnya mereka takut untuk masuk,” kata Yusran.

Pengusaha dan Pengabdian di MBS Enrekang

Tidak hanya aktivis IMM dan MDMC, ternyata Yusran tercatat sebagai sekretaris di Muhammadiyah Boarding School (MBS).

Di MBS ini, segala hal terkait administrasi berada di bawah kendalinya. Ketika ditanyai bagaimana semua aktivisme dan pekerjaannya itu bisa berjalan, begini jawabnya.

“Bagi saya, semua aktivitas ini tidak ada yang saling menghalangi. Kerja administrasi kesekretaristan di pondok tidak mesti harus dikerjakan di pondok. Di mana saja, selama ada laptop atau komputer,” jelas Yusran.

Ia bersyukur karena Direktur MBS Enrekang memahami kondisi dirinya. “Kalau ada tugas (di luar MBS), harus izin di direktur. Tapi suatu kesyukuran, karena Ayahanda Direktur paham tentang itu. Jadi, kita pasti diizinkan,” ungkap Yusran.

Yusran juga adalah seorang pengusaha. Ia juga adalah pemilik Barbershop Al Farizhy. Kata dia, barbershop ini adalah tempat cukur kader dan senior-senior IMM Enrekang.

Usahanya ini juga tidak pernah mengganggu dan terganggu. Ia mempercayakan kepada adik-adiknya terkait pengelolaan barbershop ini.

“Saya harus melatih adik-adik untuk mengelola barbershop ini. Apalagi jika saya lulus untuk lanjut S2 di UPI Bandung,” kata Yusran.

Terkait manajemen semua aktivitasnya, Yusran menegaskan, satu prinsip yang selalu Ia pegang. “Bisa membaca yang mana menjadi skala prioritas. Yang mana harus didahulukan dari segala kesibukan,” kata dia.

Kata Yusran, prinsip ini Ia pelajari dari IMM. Ketua Umum IMM tentunya harus memiliki konsep diri yang berkemajuan.

Nilai berkemajuan itu, kata dia, salah satu wujudnya adalah mampu memprioritaskan waktu. “Alhamdulillah. IMM mengajarkan saya terkait konsep kolektif-kolegial dan kerja sama yang erat. Ini juga yang membuat saya ringan dalam amanah saya, dengan bantuan pengurus saya yang super aktif dan gercep,” kata Yusran.

Tidak mengherankan, Yusran sempat terisak ketika menghaturkamn terima kasihnya untuk IMM dalam pidatonya dalam acara wisuda kemarin.

“Terima kasih kepada semua organisasi intra kampus khususnya IMM yang telah membantu dan menuntun dalam membentuk kepribadiaan saya, mengasah kecerdasan dan mentalitas untuk menjadi seorang insan cendekia,” kata Yusran.

Dalam sambutannya, Yusran juga menyampaikan terima kasih kepada civitas akademika UNIMEN yang telah memberinya kesempatan untuk menimba ilmu di Kampus Ungu tersebut.

Sosok yang paling berjasa dalam hidup Yusran adalah orang tuanya. “Menyandang predikat Lulusan Terbaik tentu bukan hal yang mudah. Harus dengan kerja keras, telaten, dan tidak mengenal lelah. Selain itu, komitmen dan pantang menyerah harus senantiasa menjiwai usaha dan aktivitas kita di kampus. Ini tidak lepas dari didikan orang tua saya”, ujar dia.

Doa restu dari kedua orang tua adalah kunci pencapaian Yusran hari ini. Ia yakin itu.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply