Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Zainal Muttaqin Raih Doktor, Ambo Asse: Jaga Kerukunan Tana Toraja dengan Visi Islam Berkemajuan!

×

Zainal Muttaqin Raih Doktor, Ambo Asse: Jaga Kerukunan Tana Toraja dengan Visi Islam Berkemajuan!

Share this article
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga Rektor Unismuh Makassar, Ambo Asse saat menyerahkan hasil sidang promosi doktor kepada Zainal Muttaqien (sumber foto: zh)

KHITTAH.CO, MAKASSAR– Zainal Muttaqin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tana Toraja Periode 2015–2023, berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Optimalisasi Peran Tongkonan dalam Penguatan Kerukunan Umat Beragama Perspektif Pendidikan Islam di Tana Toraja.

Hal itu terjadi dalam Sidang Ujian Promosi Program Studi Doktor Universitas Muhammadiyah, pada Senin, 14 Agustus 2023. Sidang dihelat di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tana Toraja itu menjadi doktor dalam bidang Pendidikan Agama Islam dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia menjadi doktor kesembilan Unismuh Makassar.

Dalam disertasinya, Zainal mengemukakan, melalui Tongkonan, pendidikan nonformal lslam mengambil tempat dan memberi kesan bahwa Tongkonan telah menjadi inang dalam menginseminasi kerukunan dan toleransi bergama di tengah masyarakat Toraja.

Ia menjelaskan, nilai-nilai keutamaan menjaga kerukunan dalam lslam terserap secara apik dalam bahasa lokal sebagaimana dalam tetuah siangga, sikamali, sipakaborok, dan sialamase.

“Secara garis besar nilai-nilai tetuah ini juga ditemukan secara jamak dalam kajian Islam semisal; persaudaraan, saling menghargai dan ketauhidan, kasih-sayang, keteladanan, dan ketulusan,” ujar Wakil Ketua PDM Tana Toraja itu.

Lebih lanjut Zainal menjelaskan, kearifan lokal dalam tradisi masyarakat toraja termasuk dalam
kategori ‘urf. Kearifan lokal sebagai manifestasi ‘urf menjadi bahasan dalam Islam sebagai salah satu sumber hukum.

‘Urf yang benar disepakati oleh ulama sebagai sebuah sumber hukum dan dapat dijadikan sebagai dasar perbuatan. Itu sebabnya, Tongkonan serta tradisi yang terbangun di dalamnya untuk memupuk persaudaraan dan toleransi merupakan bagian integral dari Islam.

Kata dia, penghormatan Islam terhadap kearifan lokal juga menjadi bukti bahwa ada ruang bagi adat istiadat dalam Tongkonan untuk bertumbuh seiring dengan hukum Islam.

Ia mengungkapkan salah satu pernyataan salah satu narasumbernya, yaitu Tamrin Lodo. Narasumber itu menegaskan bahwa Tongkonan merupakan sekolah pertamanya dalam mengenal pesan dan adat tetuah dari nenek moyang.

“Ungkapan adat, lebih baik dicubit daripada mencubit adalan pesan mendalam bahwa masyarakat Toraja itu sangat menghindari budaya kekerasan, bahkan mereka lebih menerima diperlakukan daripada
memperlakukan orang,” kata dia.

Komitmen menjaga perdamaian dalam hubungan antaragama menjadi penanda bahwa tumpuan utama pembentukan masyarakat yang Islami adalah damai, yang ditandai dengan terciptanya kerukunan dalam
toleransi.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang juga Rektor Unismuh Makassar, Ambo Asse memberikan pesan khusus kepada Zainal. Ambo yang memimpin sidang ujian promosi itu berpesan, Muhammadiyah harus menjadi aktor utama penjaga kerukunan antarumat di Tana Toraja.

Sebagai Ketua PDM periode lalu dan kini menjadi Wakil Ketua PDM Tana Toraja, Zainal melalui Muhammadiyah harus terus mendakwahkan Persyarikatan dengan visi Islam Berkemajuan.

Ambo menyampaikan, dalam visi Islam Berkemajuan, prinsip wasatiah dan mewujudkan rahmatan lil ‘alamin menjadi karakteristik gerakan. Dengan berpegang teguh pada karakteristik itu, Muhammadiyah pasti akan terus menjadi penggerak Islam yang rukun dan mewujudkan masyarakat madani di Tana Toraja.

“Saya pikir itu bukan hal yang sulit bagi seorang KH Zainal Muttaqien. Beliau adalah Mantan Ketua PDM Tana Toraja, kini wakil ketua, dan masih menjadi Ketua MUI. Saya tahu, Beliau telah banyak memberikan motivasi dan inspirasi bagi masyarakat,” tandas Ambo.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply