KHITTAH.CO, YOGYAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menuturkan, pada Ramadan ini, Muhammadiyah mendorong umat Islam memperkuat karakter diri sebagai warga bangsa yang uswah hasanah atau bersuri teladan yang baik.
“Utamakan uswah hasanah dalam bertutur kata, menyampaikan ujaran, tindakan, yang membawa ketenangan, kedamaian, dan persaudaraan,” kata Haedar di kantor pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Senin, 14 Mei 2018 sesuai dilansir Tempo, (16/5).
Haedar meminta, pada bulan suci ini, umat dan warga negara bersama menjunjung tinggi keadaban, kerukunan, dan toleransi. “Hindari hal yang mengarah permusuhan, dosa, kekerasan, kedengkian, provokasi, atau teror,” ungkapnya.
Haedar pun mengingatkan agar para politikus juga dapat jadi teladan baik dalam momen Ramadan ini. Terlebih, tahun 2018 berbarengan dengan tahun politik.
“Politik harus dijauhkan dari perangai menebar permusuhan, perpecahan, keretakan, kegaduhan, dan tindak korupsi,” ucapnya.
PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018. Dengan penetapan awal Ramadan itu, Muhammadiyah pun menetapkan Idul Fitri, 1 Syawal 1439 Hijriah, pada Jumat, 15 Juni 2018. Sedangkan untuk Idul Adha 10 Zulhijah akan bertepatan dengan Rabu, 22 Agustus 2018.
Dari penentuan 1 Ramadhan 1439 Hijriah yang jatuh hari Kamis Pahing, 17 Mei 2018, perhitungan ini dilakukan setelah mengetahui bahwa ijtimak akhir Syaban terjadi pada Selasa, 15 Mei 2018, atau 29 Syaban 1439 Hijriah pukul 18.50 lewat 28 detik. Pada tanggal itu, tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam -00°, 02′, 50″ atau hilal belum terlihat.
Untuk penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah, Muhammadiyah menyatakan jatuh pada Jumat Legi, 15 Juni 2018, setelah melihat Ijtimak akhir bulan Ramadan dilakukan pada 29 Ramadan 1439 Hijriah atau Kamis, 14 Juni 2018, pukul 02.45 lewat 53 detik. Saat itu, tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam +07°, 35′, 20″ dan hilal sudah terlihat.(*)
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
