KHITTAH.CO– Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah melakuakn lawatan ke istana negara, Jumat (24/1) dan diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum PP PM, Sunanto, menyatakan agenda menemui Presiden untuk menyampaikan poin penting menyangkut keislaman dan keindonesiaan.
Beberapa poin itu, kata Sunanto, pertama, moderasi Indonesia dan moderasi Islam menjadi kunci jawaban dari ekstrimisme dan intoleransi yang menjadi ancaman nyata bagi persatuan Indonesia. “Moderasi adalah ruang kebajikan dan kearifan sosiologis dan antropologis yang holistik sebagai jalan baru menghadapi radikalisme,” pungkasnya.
Ia melanjutkan, moderasi Islam menjadi jantung keadaban yang menempatkan agama sebagai ajaran yang positif dan memiliki fungsi penting dalam kehidupan keindonesiaan serta menjadi sumber nilai utama yang fundamental berfungsi sebagai kekuatan yang luhur dan memuliakan kemanusiaan.
“Karena itu, mengarus utamakan pendekatan moderasi Islam berati menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia di Indonesia dan dunia,” ujarnya.
Secara program kerja lanjut pria asal Madura itu, PP Pemuda Muhammadiyah dalam waktu dekat akan mengadakan Silaturahmi Pemuda Indonesia untuk merumuskan langkah kerja moderasi Islam di Indonesia. “Karena ini bangsa muda, maka perlu dirawat, kalau perlu juga diruwat,” katanya.
Kedua, katanya, dalam bidang ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi kurang lebih sebesar 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional, Pemuda Muhammadiyah akan melakukan pendampingan 10.000 UKM yg berbasis dusun.
“Saat ini generasi milenial mendominasi bisnis kreatif di Indonesia, dengan rataan 80% dari 1,6 juta industri kreatif yang ada, karena para pelaku ekonomi kreatif rata –rata dalam usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai macam bidang usaha yang mereka geluti. Di sini posisi penting kerja ekonomi Pemuda Muhammadiyah menjadi tulang punggung ekonomi nasional untuk Indonesia Maju,” paparnya.
Ketiga, mengenai persoalan perlu dilakuan mitigasi bencana dan memberikan kesadaran kolektif umat Indonesia supaulya jangan merusak lingkungan dan menjaga alam untuk generasi akan datang.
“Tentang penanganan korban dan bantuan kemanusiaan banjir dan korban bencana yang melanda di sejumlah daerah Indonesia, respons terbesar dan tercepat yang terorganisir selain dari institusi negara adalah Muhammadiyah. Muhamamdiyah merupakan gerakan sosial-kemanusiaan terbesar di Indonesia. Pemuda Muhammadiyah aktif bergerak menguatkan trisula baru Muhammadiyah melalui MDMC, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), dan Lazismu.”
Ketiganya itu tambahnya merupakan gerakan kemanusiaan yang tersistem dan terorganisir rapi dan bergerak secara nyata untuk membantu masyarakat Indonesia korban bencana. Sejak dulu sebelum dan sesudah Indonesia merdeka, peran Muhammadiyah sejati-jatinya gerakan kerja nyata bukan sekadar banyaknya jumlah anggota saja.