Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Marah

×

Marah

Share this article

Oleh: Dzanur Roin*

“Janganlah marah bagimu surga”

Hadits ini singkat dan pesannya jelas. Mudah dihapal bagi siapapun termasuk anak-anak sekolah baik Taman Kanak-kanak maupun anak sekolah dasar. Asbabul wurud dari hadits ini adalah salah satu sahabat  Rasulullah yakni Abu Darda yang meminta sebuah nasehat tentang amalan yang ringkas namun mencakup segala kebaikan dan bisa memasukkan kedalam surga.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata marah adalah sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya dan sebagainya). Arti lainya dari marah adalah berang. Dalam Bahasa arab gadlab itu artinya meluapnya darah di dalam tubuh dan disertai keinginan untuk menyiksa. Marah adalah emosi yang ditandai oleh pertentangan terhadap seseorang atau perasaan setelah diperlakukan tidak benar. Kemarahan membantu kita memahami bahwa kita merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan.

Kenapa orang bisa marah, banyak sebab yang  menjadikan orang marah. Sebagaimana pengertian di atas bisa marah karena diperlakukan tidak baik, tidak adil, merasa terhina. Bisa juga karena stress atau depresi, tekanan pekerjaan, masalah ekonomi, masalah sosial, bahkan seseorang bisa marah karena tekanan politik

Marah adalah luapan emosi yang banyak mendatangkan akibat negatif daripada akibat positif. Seseorang yang marah akan  mudah mencaci maki, mengeluarkan kata-kata yang kotor dan kasar, merusak barang atau benda yang ada di dekatnya. Marah bisa menyebabkan perpisahan antar teman dan kawan. Bahkan, marah menyebabkan satu dengan yang lainya bisa saling membunuh. Marah adalah salah satu senjata syetan untuk menjerumuskan manusia kedalam jurang kehancuran dan kebinasaan. Oleh karena itulah marah adalah sifat yang sangat dibenci Allah dan rasulnya.

Dalam salah satu hadits yag diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Daud. Rasulullah saw bersabda “ Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Dan api bisa dipadamkan dengan air.  Apabila kalian marah, hendaklah dia berwudhu.” Di hadits yang lain nabi Muhammad saw memberitahukan tentang cara meredam amarah ketika seseorang sedang marah. “Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendaknya dia mengambil posisi tidur”.

Dari hadits ini kita bisa tahu orang yang marah biasanya wajahnya merah menakutkan karena marah itu datangnya dari setan dan setan itu diciptakan Allah dari api. Sehingga cara memadamkannya ya dengan air. Seperti berwudhu, tapi apakah bisa orang marah mau berwudhu. Ekspresi orang marah itu menakutkan biasanya suaranya tinggi, suka mengepalkan tangan dengan tujuan mengancam, rahangnya terkunci, anggota tubuhnya gemeteran dan gerakannya cepat.

Lalu apakah kita tidak boleh marah? Boleh marah  selama ada sebab yang secara syar’i diharuskan marah. Tapi tidak diluapkan dengan sembarang tempat dan waktu. Menurut Imam al-Ghazali marah dalam rangka membela diri, membela kehormatan, harta, agama, hak-hak umum yang terdholimi. Inilah yang yang terpuji.

Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang peramah bukan pemarah. Menjadi hamba-hamba Allah yang saling mengasihi bukan saling pembenci. “Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah” Hadits Riwayat Bukhari. Mari kita bersegera untuk memohon ampunan dari Allah swt atas segala kesalahan dan khilafan ucapan dan perbuatan kita. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang menahan amarah dan memafkan kesalahan orang lain.

* Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes)

Sumber ilustrasi: lazuardi.id

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply