Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Adu Domba

×

Adu Domba

Share this article

Oleh: Dzanur Roin* 

Namimah dalam Bahasa Indonesia adalah adu domba. Sedangkan pengertian adu domba dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham. Merusak hubungan orang lain yang terjalin dengan baik menjadi bercerai berai, menjadi rusak demi keuntungan pribadinya.

Al-Qur’an melarang kita untuk melakukan perbuatan tersebut. Surat Al-Qalam ayat 10-11 yang artinya.. “ Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur finah ” Hukum adu domba adalah haram yang mana apabila dilakukan akan mendapatkan dosa dan apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala

Dalam salah satu hadits Rasulullah Saw menjelaskan “ Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba” (HR Muslim). Balasan bagi orang yang suka merusak hubugan orang lain, mengadu domba adalah  tidak masuk surga alias tempat tinggalnya di neraka. Sungguh berat balasan bagi pelaku namimah.

Hadits yang lain menyatakan orang yang melakukan namimah atau adu domba akan mendapatkan siksa kubur. Dikisahkan Rasulullah Saw pernah melewati sebuah kebun Madinah. Rasulullah lalu mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi Muhammad Saw kemudian bersabda “ Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan. Kemudian beliau menambahkan mereka tidakklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah ” HR Bukhari

Namimah adalah salah satu penyakit hati yang tertanam dalam lubuk hati. Para pengidap penyakit hati ini tidak merasakannya tetapi masyarakat sekitar sangat merasakan dampak akibat dari perbuatannya. Masyarakat menjadi resah dan saling bertengkar, saling bermusuhan dan saling curiga. Sungguh kehidupan bermasyarakat akan menjadi kacau balau, tidak ada lagi kerukunan hidup dalam bertetangga.

Agar kehidupan menjadi tentram jauhilah penyakit hati ini. Tanamkan dalam diri ini bahagia ketika melihat orang lain bahagia, kita senang ketika orang lain senang. Jangan karena ego kita, karena kepentingan pribadi kita, kita merusak hubungan dua insan. Merusak karakter seseorang yang sudah baik kita jelekkan. Janganlah kita menyebarkan berita yang buruk dengan tujuan antar individu tidak saling menyukai satu sama yang lain sehingga menimbulkan permusahan.

Cara terbaik agar kita menjadi pribadi yang lebih baik adalah selalu memperbaiki sikap dan ucapan. Sering mengevaluasi kekurangan diri kita sendiri daripada menilai orang lain, sibukkan diri dengan belajar dan bergaul dengan orang-orang baik yang bisa membawa kita menjadi pribadi yang baik. Pergaulan itu penting karena itu berpengaruh terhadap diri kita. Kita akan dinilai siapa sahabat dan kawan kita.

Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dengan segenap kemampuan kita melakukan apa yang menajdi perintahnya dan menjauhi segala apa yang dilarang. Sholat tepat waktu dan selalu berjamaah karena dengan berjamaah akan memperat tali persaudaraan dan persatuan. Rajin membaca Al-Qur’an dan mentadaburi maknanya. Kalau tidak tahu bertanyalah pada ahlinya. Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit hati dan menjadi hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur dan bersabar dalam menghadapi cobaan hidup ini.

 

* Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply