Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
LiterasiOpini

Ibrahim As. Mengajak Beriman dan Bertakwa Kepada Allah Semata

×

Ibrahim As. Mengajak Beriman dan Bertakwa Kepada Allah Semata

Share this article

Oleh: Abd. Rakhim Nanda*

QS Al Ankabût/29: 16-17

اعوذ بالله من الشيطان الجيم

وَإِبْرَٰهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُۖ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (16)

Allah ﷻ menyebutkan bahwasanya Dia mengutus khalilNya, Ibrahim ‘alaihissalam kepada kaumnya untuk mengajak mereka -menyembah dan bertaqwa- kepada Allah, seraya berkata kepada mereka, اعْبُدُوا اللَّهَ “kalian sembahlah Allah,” maksudnya, Esakanlah Dia, tuluslah beribadah kepadaNya dan patuhilah apa yang diperintahkan kepada kalian, وَاتَّقُوهُ “dan bertakwalah kepadaNya,” agar Dia tidak memurkai kalian, (karena jika demikian), maka Dia akan menyiksa kalian.

Hal itu dengan cara meninggalkan segala apa saja dari kemaksiatan yang dapat membuatNya murka. ذَلِكُمْ “Yang demikian itu,” yakni, beribadah kepada Allah dan bertakwa kepadaNya خَيْرٌ لَكُمْ “lebih baik bagimu,” daripada mengabaikannya.

Ungkapan ini termasuk dalam penggunaan kata tafdhil (yang bermakna lebih atau paling) dengan menyebutkan sesuatu yang tidak ada keutamaannya pada bagian yang lain. Karena meninggalkan ibadah kepada Allah dan mengabaikan takwa kepadaNya sama sekali tidak ada baiknya dari semua sisinya. Sesungguhnya beribadah kepada Allah dan bertakwa kepadaNya adalah lebih baik bagi manusia, karena tidak ada jalan lain untuk memperoleh karamah (rahmat)-Nya di dunia ini dan di akhirat nanti kecuali hanya dengannya. Semua kebaikan yang ada di dunia dan akhirat adalah merupakan pengaruh ibadah dan takwa kepada Allah ﷻ , إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ “jika kamu mengetahui” hal itu. Maka ketahulilah semua perkara dan perhatikanlah mana yang lebih pantas didahulukan (diutamakan), (ayat 16).

إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًاۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.

Setelah Allah memerintah mereka beribadah dan bertakwa kepadaNya, lalu Dia melarang mereka beribadah kepada berhala, dan menjelaskan kerapuhannya dan ketidakberhakannya untuk diibadahi, seraya berfirman, إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta,” kalian yang memahatnya dan kalian yang membuatnya dengan tangan kalian, dan kalian pula yang membuat nama-nama sembahan untuk berhala itu, dan kalian mengada-adakan kedustaan dengan memerintahkan untuk menyembahnya dan berpegang teguh kepada yang demikian, إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ  “Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu,” di dalam kerapuhannya, dan bahwa sesungguhnya ia tidak mempunyai sesuatu yang dapat menjadikannya untuk disembah, لا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا  “ia tidak mampu memberikan rizki kepadamu,” seakan-akan di sini dikatakan, “Sudah jelas sekali bagi kami bahwa berhala-berhala ini adalah makhluk (ciptaan) yang lemah, tidak mampu memberikan manfaat atau menimpakan bahaya, tidak pula mematikan, menghidupkan atau membangkitkan kembali. Dan sesungguhnya siapa saja yang demikian keadaannya maka ia sama sekali, sedikit pun tidak memiliki hak untuk disembah dan dipertuhankan.

Sedangkan hati pasti selalu mencari sembahan yang dipertuhankannya dan kepadaNya ia meminta segala hajatnya.
Kemudian Allah ﷻ berfirman seraya menghimbau mereka beribadah hanya kepada yang berhak disembah, فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ “maka mintalah rizki itu di sisi Allah,” karena Dia-lah yang mempermudah rizki lagi menentukan, yang mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaNya untuk kebaikan agama dan dunia-nya, وَاعْبُدُوهُ “dan sembahlah Dia” semata, tidak ada sekutu bagiNya, karena hanya Dia Yang Mahasempurna, Maha Pemberi manfaat, Maha menimpakan bahaya, Yang Esa dalam mengatur, وَاشْكُرُوا لَهُ “dan bersyukurlah kepadaNya” semata, karena seluruh apa saja berupa nikmat yang sampai kepada manusia adalah dariNya; dan seluruh apa saja yang tertolak dari mereka berupa bencana, maka Dia-lah yang menolaknya. إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ “Hanya kepadaNya kamu akan dikem-balikan,” lalu Dia akan membalas kalian atas amal yang telah kalian kerjakan, dan Dia akan menerangkan kepada kalian apa saja yang telah kalian rahasiakan dan apa yang kalian tampakkan.

Maka waspadalah saat datang kepadaNya sedangkan kalian dalam keadaan musyrik, dan sukailah apa saja yang dapat membuat kalian dekat kepadaNya dan membuat Dia memberikan pahala di saat kedatangan kalian kepadaNya.

Demikian dinukil dari Tafsir As-Sa’di karya al Imam Syaikh *Abdurrahman bin Nashir As Sa’di*.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply