Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Muhammadiyah untuk Bangsa

×

Muhammadiyah untuk Bangsa

Share this article

Oleh: Fuji Padia Ramdhani*

Muhammadiyah dan Bangsa, rasanya seakan tidak ada habisnya membahas pengabdian Muhammadiyah kepada bangsa ini. KH. Ahmad Dahlan bukan tanpa alasan dan tujuan mendirikan organisasi pada tahun 1912 lalu. Tujuan yang tertanam di setiap diri warga Muhammadiyah yakni menjunjung tinggi dan menegakkan ajaran Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Tujuan Muhammadiyah benar-benar konkrit dan terwujud nyata dalam aksinya. Di dalam tujuan yang tertera itu terdapat berjuta makna di dalamnya. Bukan hanya menjunjung tinggi dan menegakkan ajaran Islam, semata-mata hanya fokus dalam beribadah. Bukan. Muhammadiyah mencakup semuanya. Muhammadiyah memiliki jumlah PTMA sebanyak 164, TK dan PAUD dengan jumlah 22.000, SD dan MI berjumlah 2.766, jumlah SMP/MTs Muhammadiyah sebanyak 1.826, SMA/SMK sejumlah 1.407, Rumah Sakit/Klinik 364, kemudian 384 Panti Asuhan dan sebanyak 20.198 Mushola. Data ini diambil dari data AUM pada bulan Desember tahun 2020 lalu.

Semua hal yang diberikan oleh Muhammadiyah kepada bangsa dan negara merupakan salah satu tujuan Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh setiap tokoh dan warga Muhammadiyah sejak tahun 1912 sampai saat ini. Hal ini menjadi poin penting seberapa besar pengabdian Muhammadiyah untuk bangsa Indonesia. Tepat hari ini, Kamis 18 November 2021, Muhammadiyah berusia 109 tahun.

Milad ke-109 tahun Muhammadiyah mengusung tema “Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama”. Sebagai muslim sikap optimis menjadi bagian dari keimanan seseorang kepada Allah SWT, Sang Pemilik alam semesta. Diharapkan dengan sikap optimis, warga Muhammadiyah dapat terus menebar nilai-nilai kebaikan sampai dengan akhir dari pandemi ini.

Sebenarnya tema ini memang sudah dibuktikan sendiri oleh Muhammadiyah dari awal adanya pandemi. Pandemi tidak dijadikan penghalang Muhammadiyah untuk tetap menebar nilai kebaikan terhadap umat dan bangsa. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya penghargaan untuk Muhammadiyah dalam “Penanganan Pandemi Covid-19”. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memberikan “Penghargaan Untuk Negeri” kepada Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada November 2020 tahun lalu.

Resepsi Milad Muhammadiyah yang dilaksanakan pada hari ini disiarkan langsung melalui akun YouTube Muhammadiyah dan TV Muhammadiyah. Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Joko Widodo menyampaikan bahwa di usia ke-109 tahun, persyarikatan Muhammadiyah telah mewarnai bangsa, bersinergi, membangun kekuatan, berjuang, merawat dan memajukan Indonesia. Sejarah telah mencatat bahwa Muhammadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkokoh umat muslim yang berkemajuan sebagai kunci meraih martabat insan kamil.

Selain itu, pada pidato yang disampaikan oleh Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa pandemi Covid-19 ini telah memberikan pelajaran yang berharga dan hikmah kepada manusia. Senantiasa menjaga dan memelihara kehidupan, beliau menyampaikan pula beberapa poin utama berkaitan dengan tema yang diusung yaitu sikap optimis, nilai ketauhidan untuk kemanusiaan, nilai pemuliaan manusia, nilai persaudaraan dan kebersamaan, nilai kasih sayang, nilai tengahan atau moderat, nilai kesungguhan berusaha, nilai keilmuan atau ilmiah, dan nilai kemajuan.

Pada rangkaian Milad Muhammadiyah ke-109, Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan penghargaan “Bakti Untuk Negeri” kepada para kader persyarikatan yang berprestasi dan sebagai penggerak dakwah persyarikatan Muhammadiyah. Selain bergerak di bidang dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar juga berperan di bidang kebangsaan. Pada setiap gerak langkanya, Muhammadiyah tak pernah lelah merintis, melahirkan, dan membesarkan.

Sebagai mahasiswa, Milad ke-109 Muhammadiyah dengan tema Optimis Hadapi Covid-19 : Menebar Nilai Utama dapat menjadikan motivasi diri dan semangat dalam menebar kebaikan di setiap bidang kehidupan dalam keadaan dan kondisi apapun. Mahasiswa Muhammadiyah merupakan salah satu kader umat dan bangsa dalam menjalankan amanah persyarikatan yang dititipkan oleh KH. Ahmad Dahlan. Rasa bangga menjadi warga Muhammadiyah harus tetap dikobarkan, harus tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan. Lakukan aksi nyata untuk mewujudkan kebanggaan menjadi warga Muhammadiyah. Masa depan Indonesia akan bergantung pada generasi bangsa ini termasuk salah satunya adalah pada kader Muhammadiyah.

  1. Ahmad Dahlan pernah berkata bahwa Muhammadiyah sekarang ini, lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka, teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan di mana saja. Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah mester, insinyur dan lain-lainnya dan kembalilah kepada Muhammadiyah. Oleh karena itu, demi masa depan Indonesia yang berkemajuan, sebagai generasi penerus bangsa, agama dan persyarikatan, sudah seharusnya sebagai mahasiswa yang dinaungi oleh Muhammadiyah menjadi kader penerus yang terus menebar nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan.

Saya sangat bersyukur dan bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah. Resepsi Milad 109 Muhammadiyah ini sangat penting diikuti oleh seluruh warga persyarikatan, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa. Esensi Milad Muhammadiyah perlu difahami oleh seluruh komponen bangsa.

Sosok Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. adalah pribadi yang tegas, baik dan penuh semangat. Satu hal kecil yang ingin saya lakukan adalah memajukan dan mensejahterakan masyarakat, terutama di bidang yang saya tekuni, kesehatan kebidanan. Saya perlu menanamkan motivasi kuat pada diri. Motivasi terbesar adalah diri kita sendiri. Saya musti mulai membiasakan diri memahami dan menjalankan nilai-nilai religious, intelektual dan humanitas.

 

* Mahasiswa S1 Kebidanan semester 3 Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply