Oleh: Ilmi wahana*
109 tahun bukan waktu yang singkat bagi sebuah organisasi kemasyarakatan untuk tetap bertahan dan terus bertumbuh di bumi Indonesia. Sejak awal kelahirannya, Muhammadiyah terus berdakwah baik melalui kajian kultural, pendidikan, kesehatan, dan cara lainnya sesuai dengan perkembangan zaman. Sejak abad kedua, Muhammadiyah terus konsisten untuk berdakwah dan membangun bangsa dengan tetap berpegang kepada sumber kehidupan Islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Organisasi yang didirikan oleh K.H.Ahmad dahlan ini bukan sekadar menjadi lembaga yang bersifat praktis semata, tetapi memiliki landasan filosofi yang melekat pada gerakan Islam. Amal usaha Muhammadiyah dalam berbagai bidang merupakan wujud dari pemahaman dan praktik Islam. Dan bagi Muhammadiyah, Islam diposisikan dan difungsikan sebagai dinul amal, Islam sebagai amaliyah untuk kemajuan umat dan bangsa serta rahmat bagi alam semesta.
Eksistensi Muhammadiyah sangat nyata melalui pemikiran dan aktivise untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, sosial maupun soal hukum. Contoh dalam bidang kesehatan, Muhammadiyah memulai gerakannya dengan mendirikan lembaga Penoeloeng Kesangsaraan Oemoem (PKO) pada 17 Juni 1920. Cikal bakal pendirian PKO adalah sebuah klinik sederhana yang dibangun pada 15 Februari 1923 di Jalan Jagang Notoprajan, Yogyakarta.
Klinik Muhammadiyah yang pertama tersebut dinamai Klinik PKO, yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum duafa. Didirikan atas inisiatif H. M. Syoedja’ yang didukung sepenuhnya oleh KH. Ahmad Dahlan. Hingga saat ini, Muhammadiyah telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui 134 rumah sakit dan 231 klinik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, Muhammadiyah juga telah menyelenggarakan pendidikan bagi tenaga kesehatan baik bagi dokter, bidan, perawat, farmasi, fisioterasi, dan tenaga kesehatan lainnya. Muhammadiyah juga memiliki 12 Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan, serta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Akademi Kebidanan, Akademi Keperawatan, dan Akademi Farmasi).
Tepat pada hari Kamis, 18 November 2021 adalah Miladi ke-109 Muhammadiyah. Pada Milad kali ini mengusung tema “Optimis Menghadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama”. Tema ini telah dibuktikan sendiri oleh Muhammadiyah yaitu saat awal pandemi, di mana peran-peran sosial kemanusiaan dilakukan secara massif, dan ibaratnya sudah mendarah daging di tubuh persyarikatan Muhammadiyah.
Bukti dari kerja nyata Muhammadiyah adalah dengan diberikannya penghargaan dalam kategori “Penanganan Pandemi Covid-19”. Tak hanya itu Muhammadiyah juga memberikan “Penghargaan Untuk Negeri” kepada Muhammadiyah Covi-19 Commond Center (MCCC) pada bulan November tahun 2020 lalu. Tidak bisa diragukan lagi kecintaan Muhammadiyah pada negeri ini walaupun tidak berteriak “NKRI Harga Mati”, memberi adalah bagian ibadah sebagai identitas keagamaan dan pekerjaan Muhammadiyah untuk terus meningkatkan amal usaha.
Pada acara Milad Muhammadiyah yang diselenggarakan hari ini disiarkan Langsung melalui akun Youtube Muhammadiyah dan juga TV Muhammadiyah. Acara ini turut dihadiri oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof.DR.K.H. Haedar Nashir,M.Si. Dalam kesempatan itu Joko Widodo menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah mewarnai perjalanan bangsa bersinergi membangun kekuatan berjuang dan memajukan Indonesia, sejarah telah mencatat bahwa perserikatan Muhammadiyah tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkokoh umat muslim yang berkemajuan sebagai kunci untuk meraih martabat Insan Kamil, nilai utama Islam berkemajuan dan Islam wasathiyah telah menjadi fondasi moderasi beragama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang aman dan demokratis.
Selain itu, pidato juga disampaikan oleh Haedar Nashir Selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ia mengatakan, Pada dasarnya wabah Covid-19 saat ini telah memberikan banyak pelajaran berharga pada manusia untuk tetap senantiasa memelihara dan menjaga kehidupan. Dengan begitu Muhammadiyah terus bertransformasi memainkan peran-peran yang dibutuhkan di masanya. Muhammadiyah terus mendorong dan memainkan peran agar Indonesia menjadi negara dan bangsa yang maju di berbagai bidang kehidupan dengan tetap berpijak di bumi keindonesiaan yang berbasis Pancasila, nilai luhur agama, dan kebudayaan sendiri.
Saya sebagai mahasiswa, pada Milad ke-109 Muhammadiyah yang mengusung tema “Optimis Menghadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama” bisa menjadi motivasi untuk diri saya sendiri. Selain itu bisa pula saya jadikan patokan agar senantiasa menebar kebaikan pada setiap aspek kehidupan dalam setiap kondisi apa pun.
Saya sangat bersyukur karena bisa menjadi bagian dari keluarga besar Muhammadiyah yang luar biasa ini. Acara ini sangat penting untuk diikuti oleh dosen, karyawan, mahasiswa dan seluruh warga persyarikatan karena memberikan dampak yang sangat yang luar biasa apabila kita bisa memahami apa yang disampaikan. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
* Mahasiswa (DIII Kebidanan) Semester 3 Universitas Aisyiyah Yogyakarta