Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Milad Ke-109 Muhammadiyah: Bersama Membangun Bangsa

×

Milad Ke-109 Muhammadiyah: Bersama Membangun Bangsa

Share this article

Oleh: Diajeng Putri* 

Anak-anak kecil berbaju muslim berlarian saat sore hari adalah pemandangan nostalgia. Hal yang senantiasa mengingatkan saya waktu kecil, berlari menuju masjid untuk belajar mengaji dengan ustadz dan ustadzah yang sabar dalam mengajarkan kami membaca tulisan arab. Kegiatan yang dikenal TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) merupakan salah satu kegiatan yang bernaung di bawah Organisasi Muhammadiyah.

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang lahir di kota saya, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jadi tidak heran begitu kentalnya pengaruh Muhammadiyah di kota ini. Ditambah lagi dengan adanya film “Sang Pencerah” menambah popularitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia karena menampilkan sudut-sudut Yogyakarta dan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dalam meluruskan agama islam yang menyimpang pada saat itu.

Dalam film tersebut terlihat K.H. Ahmad Dahlan kerap tampil dengan pemikiran yang akademis dan berusaha memurnikan ajaran islam yang semakin pudar karena berbaur dengan kebiasaan lokal. Pemikiran dari K.H. Ahmad Dahlan inilah yang menjadi cikal bakal pola gerakan Muhammadiyah yang sampai sekarang masih terlihat dari perjuangan para akademisi dan cendekiawan Muhammadiyah untuk mengembalikan islam sesuai Qur’an dan Hadis.

Begitu familiarnya Muhammadiyah bagi saya, saya saat ini juga mengeyam Pendidikan D3 Kebidanan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Kampus Muhammadiyah berwawasan Kesehatan dan Professional Qur’ani. Bersama dengan perkuliahan prodi yang saya pelajari, pada tiap semesternya saya juga mempelajari Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), dari pembelajaran ini saya mendapat berbagai pengalaman yang sangat berharga. Banyak sekali wawasan yang dapat didapatkan bahkan tidak hanya terkait dengan nilai pada hasil akhir saja, namun juga bannyak nilai-nilai kehidupan dari mulai ibadah dan akhlak untuk kita terapkan pada kehidupan sehari-hari.

Milad Muhammadiyah ke 109 mengambil tema ‘Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama’. Dalam rangkaian acara Milad ini, pidato disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu Prof. Dr. Haedar Nashir, M. Si. Haedar Nashir merupakan sosok ketua yang sangat patut untuk diteladani. Haedar sangat memahami ideologi Muhammadiyah, meneladani tokok pendiri Muhammadiyah, mempunyai semangat juang yang tinggi, selalu optimis, cerdas, dan mempunyai public speaking yang luar biasa. Dalam pidatonya, Haedar berpesan agar masyarakat terus menjaga semangat optimisme dan nilai-nilai kebersamaan, terutama dalam masa pandemi Covid-19.

Milad Muhammadiyah ke 109 ini menurut saya memiliki poin yang sangat berharga yaitu untuk terus optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19. Bangsa Indonesia harus bangkit dari pandemi dan sigap menyelesaikan masalah-masalah negeri.

Mengingat sudah banyak nyawa yang gugur dalam melawan pandemi Covid-19 ini. Bagi kami mahasiswa kebidanan juga semakin prihatin melihat para ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui, hingga ibu yang memiliki balita karena mereka sangat rentang terkena virus Covid-19 ini. Kekebalan tubuh dan aktivitas yang seharusnya dapat meningkatkan kekuatan mereka menjadi terhambat. Kenyamanan juga semakin berkurang. Keadaan yang seperti ini menjadikan mental para ibu menjadi down dan akhirnya kekebalan tubuh juga ikut menurun.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menjelaskan bahwa pandemi dan masalah negeri dapat diselesaikan jika masyakarat bersatu dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika”, mengedepankan kepentingan bangsa negara dari kepentingan golongan sendiri. Akan gagal jika kita bercerai berai atau egoisme kelompok. Indonesia harus mempunyai semangat kepribadian bangsa, pondasi yang kokoh berlandaskan Pancasila dan nilai luhur agama serta budaya yang mandarah daging dalam jati diri bangsa.

Kita sebagai generasi penerus harus bisa menyikapi pandemi covid-19 ini dengan tetap berkontribusi aktif bersama-sama menghadapinya. Kita harus bisa menjadi generasi penerus bangsa yang rahmatan lil alamin mewujudkan Indonesia yang tangguh dan Indonesia tumbuh. Dengan begitu bersama dengan pemerintah, TNI, POLRI, dan seluruh masyarakat, Indonesia dapat bangkit dari pandemi covid-19 ini.

Memandang dan mempersiapkan diri untuk masa depan, kita sebagai generus harus memiliki modal tidak hanya dalam ilmu pengetahuan saja, namun juga sikap positif dan akhlak yang baik untuk mengimbanginya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, bahkan banyak sekali budaya-budaya yang masuk, untuk itu kita tetap harus menyaring dan memilah mana yang baik dan buruk.

Bahkan saat ini pun batas-batas dunia sudah tidak terlihat jelas dengan adanya internet. Semua orang pada setiap saat bahkan di mana saja bisa mengaksesnya. Untuk itu tidak hanya ilmu pengetahuan saja namun juga akhlak yang baik harus ditanamkan pada diri kita. Untuk itu, mari kita bersama-sama untuk optimis bangkit dari pandemi covid-19, kembali pada kehidupan yang normal. Setiap jiwa harus berkontribusi aktif untuk kemajuan bangsa ini. Mari Bersama-sama untuk mewujudkan Islam yang berkemajuan dan Indonesia yang tangguh.

* Mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply