Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Muhammadiyah Menebar Nilai Utama

×

Muhammadiyah Menebar Nilai Utama

Share this article

 

Oleh:  Fitrotunnisa Azzahra*

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. Muhammadiyah didirikan oleh seorang pahlawan nasional Indonesia yaitu  KH. Ahmad Dahlan . Dan didirikan pada tanggal 18 November 2021 di Yogyakarta. Pada Milad ke-109 Muhammadiyah tahun ini masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19. Milad Muhammadiyah ke 109 mengusung tema “Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama”. Perayaan Milad Muhammadiyah ke 109 akan dilaksanakan secara luring dan berani melalui siaran langsung channel Youtube Muhammadiyah dan Muhammadiyah Tv.

Dengan dimulainya sambutan Presiden Republik Indonesia Sambutan Presiden Joko Widodo, bicara milad Ketua Umum PP Muhammadiyah, penganugerahan Penghargaan Muhammadiyah 2021, Penghargaan Prasasti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu), Muhammadiyah Australia College, dan Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center , mempersembahkan penghargaan bagi pegiat persyarikatan pejuang Covid-19 yang telah berjasa di masa pandemi dalam berkontribusi dan meringankan beban masyarakat. Selain itu pengumuman para pemenang dari Lomba Dai Cilik dan Remaja serta Lomba Video Milad 109 Muhammadiyah.

Ada pula nilai-nilai yang saya dapatkan untuk dijadikan dasar orientasi dalam menyikapi pandemi, seperti ini, Nilai ketauhidan untuk kemanusiaan , tauhid merupakan asas paling mendasar dalam Islam. Tauhid dalam Islam tidak terbatas menyangkut aspek iman untuk mengesakan Tuhan semata, bersamaan dengan itu tauhid maupun iman dan takwa terkait dengan urusan kemanusiaan dan kehidupan.

Nilai pemuliaan manusia , pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran penting untuk memuliakan manusia atau jiwa dan fisik agar dihargai dan sebaliknya, sebaliknya jangan sampai diabaikan, disia-siakan, dan direndahkan, lalu adanya nilai persaudaraan dan kebersamaan. Pandemi ini masalah bersama.

Tindakan satu orang berpengaruh terhadap pihak lain dan lingkungan sekitar. Kaum beriman diajarkan bersabar dan tawakal dalam menerima musibah. Namun bukan berarti insan beriman abai dan tidak peduli terhadap keadaan, termasuk dalam merasakan penderitaan saudaranya yang terpapar dan lebih-lebih yang meninggal dunia. Karenanya diperlukan rasa persaudaraan dan kebersamaan dari semua pihak sebagai wujud aktualisasi nilai utama agar menjalani kehidupan bersama di tengah perasaan satu nasib.

Nilai kasih sayang, ajaran kasih sayang dalam Islam sangat penting dan luas yang lahir dari nilai ihsan, ukhuwah, silaturahmi, dan ta‘āwun dalam wujud kepeduliaan, empati, simpati, kerjasama, dan kebersamaan atas nasib sesama. Jika tidak mau membantu sesama jangan bertindak semaunya. Jika tidak dapat memberi solusi atas masalah yang dihadapi, jangan menjadi bagian dari masalah dan mengabaikan masalah.

Nilai kasih sayang antar manusia terhubung dengan kasih sayang Tuhan, sebagaimana hadis Nabi yang artinya: “Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Yang Maha Penyayang dan Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, maka sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit” (H.R. ‘Abdullāh bin ‘Amr r.a.).

Nilai tengahan atau moderat, Moderat merupakan sinonim bahasa Arab dari tawāsuṭ, iʿtidāl, tawāzun, dan iqtiṣād yang sangat selaras dengan konsep keadilan, yang mengandung arti memilih posisi di tengah dan di antara titik-titik ekstrem. Moderat sering digunakan secara bergantian dengan istilah “rata-rata,” “inti,” dan “standar,”. Kebalikan dari moderat atau wasaṭiyyah adalah taṭarruf, guluw, yang menunjukkan “kecenderungan ke arah pinggiran” dan dikenal sebagai “ekstrem”, “radikal” dan “berlebihan”.

Nilai kesungguhan berusaha. Usaha mengatasi pandemi merupakan komitmen dan tanggungjawab bersama. Konsistensi melaksanakan kebijakan oleh pemerintah, disiplin menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan berbagai langkah lainnya merupakan keniscayaan dalam mengatasi pandemi ini. Segala ikhtiar maksimal yang bersifat rasional-ilmiah dan spiritual-rohaniah harus terus dilakukan sebagai jalan jihād untuk mengakhirinya

Akan ada banyak hal yang akan saya implementasikan di dalam hidup yaitu memuliakan manusia lainnya,menghargai sesame manusia. lalu  mencintai sesama manusia seperti saling bersilahturahmi,peduli sesama manusia. Adanya kesungguhan berusaha agar mencapai apa yang saya sedang perjuangkan  dan selalu percaya seberat apapun masalah yang dihadapi jika adanya ketulusan hati dan kemauan untuk mencari solusi secara sungguh-sungguh maka akan terdapat jalan keluar dari kesulitan tersebut.

Selamat Milad yang ke-109 untuk Muhammadiyah Untuk harapan saya ke rilis, Muhammadiyah mampu terus bergerak dinamis dalam membangkitkan para anggota dan seluruh institusinya, mampu melakukan langkah-langkah perubahan yang mendorong usaha-usaha strategis dan melahirkan pusat-pusat keunggulan serta memperluas jelajah perjuangan persyarikatan menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang dan ranah kehidupan.

Di atas ini adalah beberapa poin yang saya dapatkan saat mengikuti Milad 109 Muhammadiyah melalui live streaming YouTube.

 

* Mahasiswa D3 Kebidanan Univerisas Aisyiyah Yogyakarta

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply