Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Milad Ke-109 Muhammadiyah: Bergerak Bersama Bangsa

×

Milad Ke-109 Muhammadiyah: Bergerak Bersama Bangsa

Share this article

Oleh: Rahmawanti Suprehanto*

Siapa yang tidak mengenal Muhammadiyah? Muhammadiyah yang dibangun 109 tahun yang lalu oleh K.H. Ahmad Dahlan tepatnya pada tanggal 18 November 1912. Seorang pemuda berasal dari Kauman Yogyakarta yang memiliki pemikiran untuk memurnikan kebiasaan lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam sesungguhnya. Tidak dimungkiri lagi atas kegigihan beliau maka terbentuklah organisasi Islam yang membawa perubahan dan kemajuan Islam hingga hari ini.

Muhammadiyah yang kini terus melebarkan sayapnya dan memberikan banyak manfaat bagi umat manusia terutama saya. Sudah 109 tahun Muhammadiyah bergerak memberikan peran yang besar dari segala sisi kehisupan salah satunya pendidikan. Kini saya bisa mengejar cita-cita saya untuk menjadi seorang bidan melalui Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang berwawasan Kesehatan dan Professional Qur’ani. Universitas ‘Aisyiyah atau Unisa merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Suasana yang begitu ceria mewarnai milad ke-109 Muhammadiyah yang disiarkan langsung melalui chanel youtube Muhammadiyah dan Muhammadiyah Tv dengan mengusung tema ‘Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama’. Dari segi tema yang diambil sangat membuktikan bahwa Muhammadiyah terus bergerak maju membangun bangsa Indonesia dengan tidak meninggalkan ajaran agama Islam yang baik dan benar di tengah-tengah wabah. Bahkan dalam pidato Prof. Dr. Haedar Nashir, M. Si., yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan nilai-nilai utama dalam memandang pandemi Covid-19 dari segi agama Islam.

Adapun nilai-nilai utama tersebut Nilai ketauhidan untuk kemanusiaan, hal ini menjadi pengingat bahwa kita dalam menyikapi pandemi harus bertauhid atau berserah diri kepada Allah karena segala sesuatu yang hidup di dunia pasti akan mati. Namun, bukan berarti kita sebagai manusia tidak melakukan apapun dan menunggu ajal kita diambil oleh Sang Pencipta.

Kita sebagai manusia harus terus berupaya dengan menjaga kesehatan, makan makanan yang sehat, rajin berolahraga, dan menjaga kebersihan. Selain itu, pandemi ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya berbagi dan saling tolong menolong ketika ada orang lain yang membutuhkan meskipun dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka langsung.

Di dalam Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada Pokok Pikiran pertama terkandung pernyataan, “Hidup manusia harus berdasar tauhid (meng-esa-kan Allah): ber-Tuhan, beribadah, serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.” Sedangkan pada Pokok Pikiran kedua disebutkan, “Hidup manusia itu bermasyarakat”, serta pada Pokok Pikiran berikutnya dinyatakan: “Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah SWT dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.”

Nilai permuliaan manusia, pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari pandemi ini yaitu dalam memuliakan manusia, menghargai, dan saling menjaga persaudaraan. Pada dasarnya manusia diberikan kelebihan dari makhluk Allah yang lain berupa akal pikiran di mana ketika menghadapi sebuah permasalah manusia bisa befikir jalan keluarnya. Termasuk ketika pandemi ini berlangsung manusia terus berikhtiar dengan mulai menciptakan sebuah vaksin kemudian menggunakan berbagai alat pelindung diri dengan adaptasi kebiasaan yang baru untuk mencegah penularan yang semakin berkepanjangan.

Nilai kasih sayang, Pandemi covid-19 ini juga mengajarkan kita tentang nilai kasih sayang sesama umat manusia. Saling berbagi semampu kita saja, ketika kita memiliki harta yang lebih kita berikan sebagian kepada mereka yang kesulitan. Namun, ketika kita tidak memiliki kelebihan harta sebuah ilmu yang bermanfaat mungkin lebih dari cukup sebagai bekal mereka dalam hidup. Justru menurut saya hanya dengan menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan sudah merupakan bentuk kasih sayang kita kepada orang lain di masa pandemi ini.

Nilai persaudaraan dan kebersamaan, pandemi ini merupakan sebuah rantai permasalahan yang tidak bisa diselesaikan sendiri dengan cepat. Semua orang memiliki beban tanggung jawab yang sama dalam menghadapi corona tersebut. Kita tidak perlu saling tuding menuding untuk mecari siapa yang pantas untuk disalahkan atas keadaan ini. Kita harus terus bersatu, saling menjaga dan bergotong royong bahu membahu agar pandemi ini cepat berakhir.

Nilai tengahan atau moderat, sebagaimana kita dalam bersikap menghadapi pandemi ini kita ambil nilai tengah yaitu dengan tidak takut secara berlebihan dan tidak pula terlalu berani. Karena ketika sesorang merasa takut berlebihan justru akan berdampak buruk baik dari segi kesehatan jasmani dan rohani. Biasanya ketakutan yang berlebihan juga malah menimbulkan masalah bagi orang lain di mana sering kita temui beberapa kalangan sampai melakukan panic buying sehingga orang lain jadi kesulitan. Selain itu terlalu berani atau nekat tanpa memikirkan dampak yang terjadi juga berdampak buruk.

Entah pandemi ini akan usai cepat atau lambat setidaknya banyak sekali yang bisa kita dapatkan dan pelajari. Berbagai manfaat sebenarnya kita dapatkan karena dari pandemi ini berbagai kemajuan dalam berfikir dan memandang segala sesuatu jadi tidak melulu soal dampak buruknya, nyatanya kita masih bisa melihat dari berbagai sisi positif. Dengan adanya pandemi ini peningkatan teknologi juga jadi semakin berkembang pesat. Semoga kita bisa menerapkan nilai-nilai utama tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menempatkan niat segala sesuatu karena Allah dengan istiqomah atas izin Allah akan dipermudahkan urusan kita.

Saya pribadi mengucapkan selamat milad ke-109 untuk Muhammadiyah dan terimakasih telah menabur banyak manfaat bagi bangsa dan negara. Semoga Muhammadiyah terus bergerak maju berdampingan dengan bangsa ini dalam mengemban cita-cita Pancasila dengan landasan nilai-nilai ajaran agama Islam. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada para pemimpin Muhammadiyah yang memiliki peran besar dalam membangun dan mengembangkan organisasi Islam ini hingga semua kalangan bisa merasakan manfaatnya.

 

* Mahasiswa D3 Kebidanan Semester 3 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply