Oleh : Tresni Sekar Ayu Wulandari*
Pada tanggal 18 November 2021 Muhammadiyah genap berusia 109 tahun. Sudah sangat lama, bahkan lebih dari satu abad Muhammadiyah mengabdi untuk sesama dan menjadi gerakan Islam yang berkemajuan. Muhammadiyah juga sudah secara nyata memberikan gerakan kontribusi untuk sesama, terutama untuk bangsa ini.
Muhammadiyah berkontribusi dalam segala bidang. Terlebih saat kondisi pandemi ini, Muhammadiyah memberikan kontribusi yang nyata dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Melalui Muhamamdiyah Disaster Management Center (MDMC) Muhammadiyah menyiapkan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk melakukan penanganan Covid-19 secara profesional.
Dalam Milad ke-109 Muhammadiyah. Muhammadiyah menjunjung tema “Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama”. Dari pidato yang disampaikan oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sangat terlihat bahwa Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si benar-benar memikirkan terkait pandemi ini.
Pandemi ini telah memberikan dampak ke berbgai bidang. Namun dengan menebar semangat optimis dan nilai-nilai kebersamaan masyakarat akan dengan optimis bisa menghadapi pandemi ini. Dilihat dari cara berpidatonya, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si adalah sosok yang memiliki semangat optimis dan semangat juang yang tinggi, sehingga pesan dalam pidato nya bisa tersampaikan kepada kita yang mendengarkannya.
Muhammadiyah memang sangat menginspirasi dan selalu menularkan nilai-nilai positif terhadap sesama. Muhammadiyah juga berperan dalam segala bidang. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Saya merasa bersyukur bisa menuntut ilmu di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah.
Muhammadiyah membangun mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah melahirkan generasi-generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Muhammadiyah memberikan banyak nilai-nilai positif dan senantiasa berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa.
Saya pribadi mengenal Muhammadiyah saat saya masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Saat masih kecil hingga saat ini saya memang hidup dalam lingkungan Muhamamdiyah. Dari sejak kecil, setiap hari, terutama pada sore hari, menuntut ilmu di Masjid. Kemudian saat beranjak dewasa menjadi seorang ustazah dan berganti saya yang memberikan ilmu kepada yang lebih muda dari saya.
Dari hal-hal kebiasaan ini, saya tertarik menjadi seorang Muhammadiyah. Hingga akhirnya saat saya sudah dewasa dan tiba saatnya saya meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi kemudian saya memutuskan untuk melanjutkan ke Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta ini saya memilih prodi D-3 Kebidanan.
Harapan saya menuntut ilmu di sini ingin menjadi seorang bidan yang bisa menolong sesama dengan ikhlas, tentunya sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam. Sesuai dengan slogan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu “Profesional Qur’ani” semoga bisa menjadikan saya seorang bidan yang profesional dan selalu berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta merupakan bagian dari Muhammadiyah, dari sini bisa kita lihat betapa besar kontribusi Muhamamdiyah untuk sesama terutama untuk bangsa ini.
Namun, tidak hanya untuk Bangsa Indonesia atau secara nasional, kiprah Muhammadiyah sudah mendunia. Terbukti dengan terbentuknya sejumlah PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) di berbagai negara. Seperti Kairo, Damaskus, Khourtum, Teheran, Riyadh, Kuala Lumpur, Jerman, Belanda dan Inggris. Di mata dunia internasional, Muhammadiyah bukanlah organisasi baru bagi mereka. Partisipasi aktif Muhammadiyah dalam dunia internasional telah terbukti aktif dalam forum-forum antar bangsa. Beberapa kiprahnya dalam misi perdamaian, program kemanusiaan, dialog antar agama, dan juga upaya Muhammadiyah untuk menyukseskan program-program masyarakat secara internasional.
Telah banyak orang mengakui kiprah Muhammadiyah dalam membangun peradaban bangsa bahkan dunia. Muhammadiyah adalah organisasi modern yang mendunia dan memiliki tradisi dan keunggulannya sendiri serta terobosannya hingga mancanegara.
Sebagai perumpamaan, Muhammadiyah itu bagaikan matahari yang selalu menyinari bumi. Muhammadiyah identik dengan slogannya yaitu “Cahaya Islam Berkemajuan” yang sangat melekat dalam diri Muhammadiyah sendiri. Seperti pesan K.H. Ahmad Dahlan yaitu pendiri organisasi Muhammadiyah bahwa “berbuat dan bekerja itu lebih baik dan lebih penting dari berbicara”. Dengan kata lain “sedikit bicara banyak bekerja” .
Memang tidak mudah mengamalkannya. Namun, Muhammadiyah bisa merealisasikannya. Hingga saat ini Muhammadiyah sudah lebih dari satu abad mengabdi untuk sesama. Dalam gerak langkah dan perjuangan Muhammadiyah. Tentunya banyak rintangan dan tantangan di tengah jalan. Namun, Muhammadiyah tidak pernah redup dan sinarnya akan terus abadi untuk menyinari dunia.
* Mahasiswa D3 Kebidanan Semester 3 Universitas Aisyiyah Yogyakarta