Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBeritaDaerahMuhammadiyahPendidikan

Rektor UMGO Bicara Tentang Mahasiswi Buruh Semen yang sedang Viral di Pengambilan Sumpah Keperawatan

×

Rektor UMGO Bicara Tentang Mahasiswi Buruh Semen yang sedang Viral di Pengambilan Sumpah Keperawatan

Share this article

KHITTAH.CO, Gorontalo- Sebanyak 105 Mahasiswa Sarjana (S1) Keperawatan dan 2 Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) Tahun Ajaran 2021 – 2022 diambil sumpah dan janjinya oleh  Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Ns Rhein R Djunaid, Sabtu, 8 Januari 2022, di Gedung Indoor David Bobihoe Akib.

Pengambilan sumpah ini disaksikan oleh Rektor UMGO, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMGO, dan Ketua PWM  Gorontalo, serta Rohaniawan Agama Islam Usman Tahir dan Rohaniawan Kristen Protestan Pdt Velma Selfi Kansil.

Rektor UMGO, Prof Dr Abd Kadim Masaong dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para kedua orang tua. “Selamat  berbahagia dan bersyukur, selamat juga kepada adik – adik sarjana. Kuliah itu menambah pengetahuan, pengalaman, kepribadian dan karakter serta mendapatkan ijazah, namun hari ini awal untuk menjadi sarjana bertugas di masyarakat”, tegasnya.

Prof Kadim melanjutkan, gelar profesi Ners bukan berarti anda kompeten.  Menurut dia, kompetensi akan diuji di lapangan yaitu dengan pengakuan pasien. “Kepada adik- adik yang sarjana keperawatan, anda belum dianggap profesional karena masih harus menempuh 1 tahun lagi profesi, maka mulai besok daftarkan diri anda menjadi mahasiswa Profesi Keperawatan,” tegas Prof. Kadim.

Rektor juga sempat berkisah  tentang seorang mahasiswi yang sedang viral, yang sehari – hari bekerja sebagai buruh pengangkut semen. Kata Rektor,  demi membiayai kuliahnya, mahasiswi tersebut siap kerja apapun, yang penting halal. Menurut dia, ini bisa menjadi teladan.

“Allahlah yang mengatur rezeki seseorang. Setelah viral, terbukti kuasa Allah. Prof. Kadim menyampaikan, Kampus Unismuh Makassar lansung mengangkat mahasiswa tersebut menjadi karyawan tetap, yaitu sebagai pelatih Tapak Suci dan diberi hadiah motor untuk aktivitas sehari-hari,” kata Prof. Kadim.

Prof. Kadim juga mengingatkan bahwa dengan pengukuhan sebagai Ners dan sarjana, para alumni hanya terangkat derajatnya di hadapan manusia. Akan tetapi, kata Prof. Kadim,  belum tentu derajat di hadapan Allah.

Karena itu, Prof. Kadim mengingatkan untuk memperkuat iman dan ilmu sebagai ciri khas dari alumni UMGO. “Jika ingin bahagia dunia akhirat kuasai ilmu”, ujar Prof Kadim menambahkan.
Rektor juga taklupa mengingatkan kepada dosen untuk tetap terbuka atas kritik. IUa meminta para dosen untuk dapat menerima kritikan untuk selanjutnya membuktikan di lapangan terkait kualitas dosen dan alumni yang dimiliki.

“Praktek di lapangan sangat membuktikan kualitas alumni. Yang jadi penentu kualitas kampus itu adalah dosen dan mahasiswa, selebihnya sarana dan prasarana. Doakan kita semua sehat, insya Allah kita akan bangun gedung 5 lantai,” tutup Rektor diiringi tepuk tangan.

Sementara itu, Ketua PWM Gorontalo Dr. Sabara Karim Ngou yang juga membawakan tausiah keprofesian juga mengingatkan alumni untuk tetap hormat kepada orang tua.

“Ini momen kebahagiaan bagi orang tua, karena terkadang ketika orang tua mau beli obat dan dalam kondisi tertentu anak meminta biaya kuliah, orang tua biasanya memilih untuk tidak membeli obat demi anaknya. Makanya hari ini untuk adek- adek yang sarjana harus cium tangan kedua orang tuamu,” tegas Ketua PWM.

Dr Sabara juga menegaskan lulusan Profesi Ners harus betul- betul profesional. Hal ini karena kepuasan pasienlah yang menjadi ukuran di masyarakat. “Dan mereka akan mempertanyakan alumni dari mana. Jika pelayanan tidak baik maka anda berkontribusi nama kampus tidak baik juga. Maka mari berkontribusi untuk kemajuan kampus. UMGO semakin besar dan maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo,” imbuh Sabara.

Ia juga mengingatkan, dalam pelayanan, untuk tidak lupa membawa misi Islam. Terutama ketika menuntun pasien minum obat, harus dituntun dengan berdoa dan minimal membaca basmalah.

Lulusan Terbaik 

Dalam acara tersebut juga diumumkan nama-nama lulusan terbaik. Terbaik 1 Indo Maryam Rusdin dengan IPK 3,64. Terbaik 2 Irfan Ibrahim dengan IPK 3, 60, dan terbaik 3 Tiansi Hidayati Pakaya, dengan IPK 3,58.

Setelah pengumuman lulusan terbaik, peserta dipersilakan untuk mencium tangan kedua orang tua, tangis haru kebahagiaan mewarnai suasana pengambilan sumpah Profesi Ners dan janji  sarjana keperawatan.

Turut dadir pula dalam acara ini, Direktur RSUD/ RSIA se Provinsi Gorontalo, BPH UMGO,  seluruh Wakil Rektor UMGO, Para Dekan, Kepala Biro dan UPT, Dosen dan TPA Fikes  serta orang tua dan keluarga Sarjana Keperawatan dan Lulusan Profesi Ners.

Menariknya, acara Pengambilan Sumpah Profesi Ners dan Janji Sarjana Keperawatan UMGO ini diawali dengan persembahan tari Molipu Tiopo dari sanggar Mootilango FIKES UMGO. Tarian ini merupakan tarian tradisional Gorontalo yang diangkat dari aktivitas  masyarakat Gorontalo yang hendak memeriahkan panen kapas.

Diketahui, momen panen kapas merupakan saat berbahagia yang dilakukan dengan bergotong -royong atau beramai-ramai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, acara dilanjutkan dengan sepatah kata pengantar dari Dekan FIKES UMGO, N Abd Wahab Pakaya. Ia menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya atas kesediaan dan kehadiran para undangan untuk menyiapkan waktunya hadir dalam acara tersebut (Rls/ Fikar).

 

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply