KHITTAH.CO, OPINI – Tahun 2022, Seluruh ummat Islam sedang merayakan Idul Fitri 1443 Hijriyah, setelah melalui perjalanan ibadah selama di bulan suci ramadhan, bersamaan dengan kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk mudik dan sholat Idul Fitri di lapangan setelah dua tahun lamanya kita harus bersabar dikarenakan pandemi Covid -19.
Kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, kita dapat merasakan sebuah kemenangan, kemenangan bersilaturahmi dengan sanak saudara, kemenangan beribadah dengan bahagia dan kemenangan diberikan umur panjang menikmati Idul Fitri kembali, dan semoga kita dapat merasakan kemenangan tersebut kembali di ramadhan selanjutnya.
Saat ini, kemenangan tersebut perlu juga dirasakan oleh para Pelajar Indonesia, yang saat ini berbarengan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Menurut Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan Indonesia, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani.
Pendidikan tentu menjadi modal utama dari peradaban yang lebih maju, maju maupun mundurnya sebuah bangsa itu tergantung dari sebuah pendidikan yang jelas mengatur sistem pembangunan regenerasi bangsa.
Problematika Pelajar kini tentu dibarengi dengan problematika sistem pendidikan di Indonesia yang kian tidak memberikan kejelasan hak kepada peserta didik maupun pendidik, mulai dari persoalan masih adanya kesenjangan pendidikan, mulai dari persoalan polemik gaji guru honorer, fasilitas pendidikan, biaya pendidikan dan sebagainya.
Belum lagi persoalan darurat pelajar, seperti darurat narkoba yang menjangkit pelajar, darurat pelecehan seksual kepada pelajar yang marak terjadi belakangan ini dan turunannya moralitas pelajar. Yang tidak kalah pentingnya polemik Rencana Undang-undang Sisdiknas yang akhir-akhir ini mengundang kecamanan dan kritikan oleh banyak pihak.
Tentunya, dari semua itu, kembali lagi penekanannya, kembali menjadi perhatian lebih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, untuk bisa memberikan kemenangan yang nyata bagi pelajar, untuk dapat menuntaskan segala masalah yang ada di tubuh pendidikan Indonesia, bayangkan survei Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengatakan pendidikan Indonesia tertinggal 128 tahun.
Kami percaya bahwa Kemendikbud-Ristek bersama seluruh Dinas Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota, selalu mengupayakan semaksimal mungkin terhadap pendidikan, namun harapan kita pula agar apa yang menjadi kebijakan tersebut tidak hanya sekedar wacana tentang Merdeka Belajar, harus ada implementasi.
Misalnya persoalan penyusunan RUU Sisdiknas, seharusnya Mendikbud-Ristek setiap kebijakannya yang akan dikeluarkan, harus terlebih dahulu memperbanyak diskusi, dan yang terpenting harus melakukan survei yang merata hingga ke pelosok, agar tidak menimbulkan kegaduhan, jangan malah terkesan terburu-buru.
Maka, bicara soal pendidikan pasti semua pihak terlibat, maka selamat memperingati hari pendidikan Nasional 2022, dan selamat hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, semoga pelajar kedepan lebih mendapatkan kemenangan yang nyata ditubuh pendidikan Indonesia.