KHITTAH.co, Makassar- Muktamar Muhammadiyah dan ‘Asiyiyah tinggal menghitung hari. Untuk itu, Panitia Pemberangkatan Muktamar 48 Muhammadiyah Sulsel kembali bergeliat.
Ketua Panitia Pemberangkatan Sulsel, Saleh Molla melaporkan, dirinya ditemani Wakil Ketua PWM Sulsel Dr Syaiful Saleh, bersama sekretaris panitia Ahmad Akhwan Siagian kembali menjalin komunikasi dengan sejumlah penyedia jasa transportasi.
“Kami berangkat ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan pihak Kementerian Perhubungan dan Pelni. Kami juga ke Surabaya untuk menjaring kembali PO bus yang akan digunakan kontingen Sulsel menempuh jalur darat dari Surabaya ke lokasi Muktamar di Surakarta,” kata dia.
Hal itu ia sampaikan pada Rapat Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Sulsel, Rabu, 28 Juli 2022 di Ruang Rapat Rektor Gedung Menara Iqra Lantai 17 Kampus Unismuh Makassar.
Penggembira Terbanyak
Ia menambahkan, diprediksi, sekira 15000 penggembira dari Sulsel yang akan hadir di lokasi Muktamar.
Karena itu, pihaknya menargetkan, paling sedikit 300 bus akan disediakan untuk ditumpangi oleh rombongan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Sulsel. Ia memastikan, pihaknya akan meyewa satu kapal Pelni untuk rombongannya.
“Jumlah 15000 itu belum termasuk peserta Muktamar, itu baru penggembira. Dalam sejarah Muktamar, Sulsel selalu mengirim dengan jumlah terbanyak,” ungkap dia.
Saleh mengungkapkan, sebenarnya Panitia Pemberangkatan Muktamar Sulsel, dua tahun lalu, telah melakukan komunikasi dengan sejumlah PO, termasuk penyedia jasa transportasi lainnya.
“Hanya saja, ‘kan Muktamar diundur. Jadi komunikasi kita sempat terhenti. Padahal sudah pernah ada deal, itulah, harus dikomunikasikan kembali,” kata dia.
Alhasil, Saleh menemukan, sejumlah PO yang sebelumnya akan menyediakan 15 bus, namun karena pandemi, PO-nya kini memiliki hanya 8 bus. “Karena pandemi, PO itu jual sejumlah armadanya,” ungkap dia.
Belum lagi, ada PO yang sudah bangkrut. Ada pula PO yang narahubungnya juga sudah keluar dari perusahaan.
“Alhamdulillah. Untung kita jalin komunikasi lagi, langsung mendatangi PO. Jadi, kita bisa tahu dan segera mengambil langkah taktis,” ungkap dia.
Kesiapan Panitia Penerima
Sementara itu, Sekretaris Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Bambang Sukoco menyampaikan pihaknya siap berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan.
Pelayanan tersebut dijamin akan maksimal merata dan setara kepada seluruh tamu hadirin, termasuk penggembira.
Ini diwujudkan dengan penyediaan relawan Satuan Layanan Muktamar (SalaMu). Relawan ini adalah kader-kader IPM-IMM yang bertugas menjadi pendamping para tamu Muktamar.
“Merekalah yang akan mendampingi peserta perwakilan dari berbagai daerah. Mereka telah dibekali khusus terkait info yang dibutuhkan, misal makanan enak di mana, beli batik di mana. Urusan belanja-belanja mereka tahu,” ungkap Bambang.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan di Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah, Pesma KH Mas Mansur Kampus Universita Muhammadiyah Surakarta, Ahad, 24 Juli 2022.
Selain itu, pihaknya juga telah mengomunikasikan akomodasi bagi para tamu. Ia mengatakan, semua hotel yang ada di Solo telah dipesan oleh panitia.
Ini, kata Bambang, untuk menghindari ulah tengkulak mempermainkan harga kamar hotel di hari Muktamar ke 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah nanti.
Sekretaris Panitia Penerima juga mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan kepada para kader dan warga Muhammadiyah di Surakarta untuk ikhlas tidak masuk ke dalam arena pembukaan Muktamar nanti.
“Kami sudah sampaikan ke bapak ibu-ibu ranting yang kemarin datang berkunjung. Kalau saat muktamar, mimpi saja jangan, untuk bisa masuk ke Stadion Manahan,” beber Bambang.
Pasalnya, kapasitas Stadion Manahan 20.000 orang, akan otomatis berkurang 3000 orang untuk peserta Muktamar. Sisanya, 17.000 orang, diprioritaskan bagi rombongan penggembira dari beberapa daerah yang terdata.
“Itu pun perwakilan-perwakilan. Jadi tidak mungkin semua masuk. Tetapi di bagian luar stadion dan di jalan-jalan akan disiapkan videotron-videotron, sehingga hadirin bisa menyaksikan, meskipun tidak bisa masuk stadion,” tutup Bambang.