KHITTAH.CO, Makassar, Aspirasi untuk kepemimpinan pada Muktamar ke 48 Muhammadiyah mulai santer. Suara itu datang dari Muhammadiyah Takalar dan Selayar.
Ditemui di sela Rapat Koordinasi Anggota Muktamar Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Basuki Rahmat dari Muhammadiyah Takalar menyampaikan gagasannya.
Ia mengatakan, jauh sebelum adanya pernyataan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin terkait mantapnya kepemimpinan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti, dirinya sudah berpendapat demikian.
“Saya yakin, bukan hanya saya dan Pak Din yang berpendapat demikian. PWM bahkan sampai cabang-ranting pun merasakan dampak positif kepemimpinan Prof Haedar sebagai ketua dan Pak Mu’ti sebagai sekumnya,” ungkap Basuki.
Menurut dia, kepemimpinan Haedar Nashir memang mampu menjawab berbagai persoalan di internal maupun eksternal Muhammadiyah.
“Sehingga, beliau masih dianggap layak untuk diberi kepercayaan memimpin Muhammadiyah ke depan,” kata dia, Jumat, 5 November 2022 di Balai Sidang Muktamar Universitas Muhammadiyah Makassar.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, salah satu tokoh baru yang dianggap layak mengisi kepemimpinan Muhammadiyah pada Muktamar di Solo ini adalah Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar.
“Ini karena Beliau sudah tiga periode menjadi Majelis Tarjih. Salah satu yang juga mesti menjadi poin penting bagi kepemimpinan Muhammadiyah ke depan adalah jenjang kekaderan. Jenjang kekaderan ini harus menjadi prioritas utama,” tutup Basuki Rahmat.
Senada dengan Basuki Rahmat, Abdullah dari Muhammadiyah Selayar juga mengacungi jempol kepemimpinan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti.
Ia juga setuju bahwa nama – nama baru memang harus mengisi kepemimpinan Muhammadiyah di tingkat pusat.
Selain akomodasi wilayah atau geografis, ia juga menekankan kompetensi calon. “Tentu salah satunya adalah Prof. Ambo Asse yang saat ini adalah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan,” ucap dia.
Menurut Abdullah, sudah saatnya tokoh terbaik Muhammadiyah Sulawesi Selatan diamanahkan untuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Beliau punya kapabilitas. Beliau memang berkompeten. Kita lihat kemajuan Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Unismuh Makassar yang Prof Ambo pimpin. Kepeloporan dan inisiatif Beliau di Muhammadiyah secara nasional juga sudah diakui,” ungkap dia.
Abdullah juga menyebut nama Sekretaris PWM Sulsel, Irwan Akib. Kepemimpinan Irwan saat menjadi Rektor Unismuh Makassar adalah bukti nyata kapabilitas Irwan.
“Tidak ada yang bisa memungkiri, kemajuan Unismuh Makassar sehingga bisa seperti sekarang ini adalah berkat tangan dingin Prof Irwan. Kiprahnya di luar juga sudah diakui,” kata dia (IA).