KHITTAH.CO, Makassar- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Ambo Asse mengingatkan seluruh peserta dan penggembira Muktamar 48 untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Green Muktamar.
Hal ini ia sampaikan saat ditemui pada Sabtu, 12 November 2022 di Lantai 17 Menara Iqra Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Partisipasi tersebut, seperti membawa tumbler atau botol minuman sendiri, meminimalisasi sampah plastik, dan memastikan kebersihan kota Solo.
“Kita harus pastikan, Solo tetap bersih sebagaimana sebelum kita datang ke sana. Demikian juga kebersihan alat transportasi dan tempat transit kita nanti,” ujar dia.
Ia menekankan, nama baik Persyarikatan harus dijaga. Jangan sampai, kata Ambo, tertinggal kesan di masyarakat Solo dan sekitarnya, bahwa warga dan simpatisan Persyarikatan datang membawa masalah sampah dan kebersihan di kotanya.
“Kita, sebagai warga Muhammadiyah harus menjadi uswah, teladan yang baik. Termasuk soal kebersihan ini,” kata dia.
Ambo Asse juga setuju dan mendukung imbauan untuk membawa botol minum sendiri. Hal ini, menurut dia, tidak sulit bagi setiap hadirin Muktamar 48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
“Saya pikir, memang lebih bagus kita membawa tumbler. Selain untuk mengurangi sampah plastik, kita juga membantu petugas kebersihan,” kata dia.
Tidak hanya itu, menurut Ambo, perilaku membawa botol minum sendiri ini juga terkait perilaku tidak mubazir.
“Kita juga lebih menghemat air, karena sering ditemukan botol atau gelas-gelar air kemasan yang tidak habis airnya, ditinggalkan, lalu ambil lagi air gelas atau botol baru. Ini mubazir sekali,” ungkap Ambo.
Terlebih, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan imbauan terakit itu. Konsep green Muktamar juga sudah diwujudkan dengan penanaman pohon di sejumlah daerah di penjuru negeri ini.
Terkait green Muktamar, sebelumnya telah diberitakan, Muhammadiyah mewujudkan konsep ini dengan sejumlah aksi peduli lingkungan hidup, termasuk dalam materi muktamar terkait isu krisis iklim.
Green muktamar juga merupakan upaya untuk menjadikan muktamar 48 ini berlangsung dengan ramah lingkungan.
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup, Gatot Supangkat menjelaskan, green muktamar ini merupakan usaha Muhammadiyah menyejukkan bumi.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Gerakan Subuh Mengaji Aisyiyah pada Jumat, 21 Oktober 2022 lalu via zoom.
Gatot mengungkapkan, forum Muktamar diprediksi akan menghasilkan sampah sebanyak 360 ton per hari.
Angka ini diprediksi dari angka timbulan sampah nasional yang berjumlah 0,3 kg sampah bagi setiap orang per hari.
Ini ditambah jumlah peserta di lokasi Muktamar yang diperkirakan sebanyak 1,2 juta orang per hari. Karena itulah, kesadaran dan kepedulian green Muktamar ini harus dihadirkan.