Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Sumber Sumber Kebahagiaan

×

Sumber Sumber Kebahagiaan

Share this article

Oleh : Dzanur Roin*

Kebahagiaan menurut KKBI adalah kesenangan dan ketentraman hidup (lahir batin), beberuntungan, kemujuran yang bersifat lahir batin. Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia.

Kebahagiaan yang satu dengan yang lain tentu berbeda sesuai dengan kadar kemampuannya. Lahir batin bahagia. Kebahagiaan lahir biasanya berhubungan dengan sesuatu yang tampak dan terlihat. Seperti orang yang sehat lebih bahagia ketimbang orang yang sakit. Adapun kebahagiaan batin tidak selalu yang berhubungan dengan benda yang tampak. Ini urusan hati dan perasaan dan yang bisa merasakan hanyalah diri sendiri.

Dalam hidup ini sumber-sumber kebahagiaan itu banyak sekali. Salah satu hadits nabi yang berbunyi, “Empat macam dari kebahagiaan manusia. Yaitu istri yang salehah, anak yang berbakti, teman-temanya adalah orang-orang yang baik dan mata pencahariannya berada dalam negaranya sendiri”.

Menurut hadits di atas ada empat macam sumber kebahagiaan. Siapapun Anda, apapun jabatan Anda, berapa pun kekayaan Anda, dan di manapun Anda berada, kalau tidak memiliki satu di antara dari keempat sumber kebahagiaan itu maka sulit kita dikatakan bahagia. Lebih bahagia lagi kalau kita bisa memiliki keempat dari sumber bahagia tersebut. Tidak hanya kebahagiaan di dunia yang bisa kita dapatkan melainkan juga kebahagian di akhirat. Inilah tujuan kita sebagai ummat muslim.

Pertama, sumber kebahagiaan adalah istri yang salehah. Istri adalah pasangan hidup kita, teman di kala suka dan duka. Teman berdiskusi untuk mencari solusi di kala hidup penuh dengan duri-duri kehidupan.

Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang sholihah. Bukankah pernikahan adalah ibadah terlama dalam hidup ini. Ibadah sholat hanya membutuhkan beberapa menit, ibadah puasa membutuhkan waktu beberapa jam, bahkan satu bulan dalam satu tahun kita berpuasa. Ibadah haji membutuhkan waktu beberapa hari, tetapi pernikahan tidak cukup satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, namun selama kita hidup pernikahan akan menjadi ibadah.

Sungguh beruntunglah bagi mereka yang mendapatkan istri salehah. Sepenggal syair dari Rhoma Irama bisa menjadi pengingat bagi kita “Hanya istri yang beriman. bisa dijadikan teman. Dalam tiap kesusahan. Selalu jadi hiburan. Hanya istri yang salehah. yang punya cinta sejati. Yang akan tetap setia. dari hidup sampai mati. Bahkan sampai hidup lagi”

Kedua, sumber kebahagiaan adalah anak yang berbakti. Dalam setiap keluarga anak adalah buah cinta, permata dalam rumah tangga, yang kita nantikan kehadirannya, menjadi penyemangat dalam mengarungi bahtera samudra rumah tangga. Betapa senang setiap orang tua yang punya anak yang saleh dan salehah berbakti kepada orang tua, menjadi kebanggaan keluarga.

Sebaliknya betapa sedih dan kecewanya orang tua manakala anak kita menjadi anak yang durhaka, menjadi beban kedua orang tua. Anak yang saleh dan salehah merupakan kekayaan yang tidak dapat dinilai dari apapun. Mereka merupakan qurrota a’yun menjadi pemandangan yang indah dan menyejukkan hari orang tua.

Kebahagian ini akan selalu kita dapatkan di kehidupan dunia dan akhirat. Walaupun kita sebagai orang tua sudah tiada tetapi dengan meninggalkan anak yang saleh salehah, kita senatiasa mendapatkan kiriman pahala dari doa-doa putra putri kita. Bukankah anak yang saleh dan salehah adalah salah satu dari tiga macam amal jariyah, yang pahalanya tiada terputus.

Ketiga, sumber kebahagiaan adalah teman-teman yang baik. Teman yang baik adalah teman yang mengingatkan kita akan kesalahan, bukan yang selalu membenarkan sikap dan perbuatan kita. Teman yang sejati adalah teman yang selalu ada pada saat suka maupun duka. Bukan datang pada saat senang dan hilang disaat susah.

Teman yang baik adalah teman yang memberi nasehat dengan kebenaran dan kesabaran. Teman yang baik adalah teman yang bisa mendorong dan menjadi penyemangat dalam kebaikan dan ketaqwaan. Simaklah nasehat dari lagunya Rhoma Irama “Mencari teman memang mudah. Pabila untuk teman suka. Mencari teman tidak mudah. Pabila untuk teman duka. Banyak teman di meja makan. Teman waktu kita jaya. Tetapi dipintu penjara. Disana teman tiada

Satu teman yang mengulurkan tangan kepada kita untuk bangkit itu lebih baik dari ribuan tepukan tangan dari sahabat kita di saat kita jaya “Sesungguhnya nilai teman yang saling yang saling setia lebih dari saudara. itu hanya mungkin bila di antara kita seiman dan seagama. Seumpama tubuh ada yang terluka sakitlah semuanya. Itulah teman dalam taqwa. Satu irama selamanya. Itulah teman yang setia dari dunia sampai surga. Bila teman untuk dunia. Itu hanya sementara . tapi teman dunia akhirat. Itulah baru sahabat ”. Begitulah syair lagu Rhoma Irama.

Keempat, sumber kebahagiaan adalah mata pencahariannya di dalam negaranya sendiri. Sungguh kenikmatan yang besar bagi meraka yang bekerja tidak jauh dari keluarga. Punya penghasilan tetap dan tetap berpenghasilan. Dekat dengan keluarga. Rasa lelah dan capek akan hilang saat berkumpul dengan keluarga. Bisa bercerita di tengah keluarga. Ada pepatah yang mengatakan “Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri” ungkapan ini menggambarkan betapa bahagianya orang-orang yang bisa bekerja dan mencukupi kebutuhan keluarga yang tidak dipisahkan oleh jarak, ruang dan waktu.

Mereka tidak merasakan betapa perihnya saat bekerja dan mencari nafkah jauh dari keluarga. Sudah jauh dari keluarga, perih dan beratnya menahan rindu dengan anak, istri dan keluarga. Rasa capek belum hilang harus ditambah dengan beratnya menahan rindu. Tidak bisa berbagi cerita apa yang dirasakan saat bekerja. Berkumpul dengan keluarga merupakan obat lelah, letih, lesu, lemah, dan capek saat bekerja.

Biarlah hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas dinegeri orang. Tugas kita merubah batu tersebut menjadi batu bata agar berguna menjadi bahan bangunan yang berharga. Kita rubah batu tersebut menjadi batu akik yang bernilai tinggi. Kita rubah batu tersebut menjadi batu marmer yang bernilai seni dan berharga mahal.

Semoga kita semua mendapatkan kebahagian lahir dan batin. Dikaruniai oleh Allah istri yang salehah, anak yang berbakti, teman-teman yang baik serta kita bekerja dan mencari nafkah tidak perlu meninggalkan keluarga. Alangkah bahagianya orang-orang beriman yang pandai bersyukur.

Dan pada akhirnya kita semua berharap kepada sang pemilik kebahagiaan. Allah swt untuk melimpahkan segala macam jenis bahagia kepada kita semua. Mari kita menjadi hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur agar kita bahagia. Jangan menunggu bahagia untuk bersyukur.
Dan (ingatlah juga) tatkala tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim : 7)

*Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply