KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali mengkuhkan Guru Besar. Kali ini, giliran Sulfasyah, Dosen Program Pascasarjana Unismuh dikukuhkan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Pendidikan Dasar Spesialisasi Bahasa.
Sulfasyah ditetapkan sebagai Guru Besar melalui SK Mendikbudristek Nadiem Makariem Nomor 31100/M/07/2023, pada tanggal 25 Juli 2023.
SK tersebut dibacakan Wakil Rektor II Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri dalam Sidang Senat Luar Biasa dalam Rangka Pengukuhan Mahasiswa Baru 2023 dan Pengukuhan Guru Besar Sulfasyah, yang dihelat di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Selasa, 19 September 2023.
Prosesi pengukuhan Guru Besar ditandai dengan pengalungan selempang dari Rektor Unismuh Prof Ambo Asse.
Dalam pengukuhan tersebut, Rektor Unismuh, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Prof Gagaring Pagalung, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) WIayah IX Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultan Batara) Dr Andi Lukman memberikan sambutan apresiatif.
Sulfasyah menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Pengintegrasian Strategi Kognitif dan Metakognitif pada Pengajaran Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar melalui Metode Eksplisit”. Ia menyoroti tantangan-tantangan pendidikan dasar masa kini dan pentingnya peran guru dalam mendidik siswa, terutama dalam aspek membaca pemahaman.
Sulfasyah menekankan bahwa pendidikan dasar di era saat ini menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Sekolah harus mampu memberikan pendidikan yang holistik, tidak hanya menjawab problematika saat ini, tapi juga menyiapkan generasi penerus untuk masa depan yang penuh ketidakpastian.
Ia juga menekankan pentingnya membekali siswa dengan berbagai kompetensi, termasuk soft skills. Dalam hal ini, kemampuan membaca pemahaman dinilai sangat krusial. Namun, tantangannya, tidak semua siswa memiliki kemampuan ini secara alami. Karena itu, strategi kognitif dan metakognitif harus diterapkan dengan tepat dalam pembelajaran.
Prof Sulfasyah juga memaparkan betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran tersebut. Tanpa pemahaman yang mendalam dan metode pengajaran yang tepat, proses pendidikan akan mengalami hambatan. Untuk itu, dukungan dan pembinaan bagi guru menjadi hal yang harus terus menerus ditingkatkan.
Ia menyatakan bahwa hasil penelitiannya bisa menjadi pertimbangan penting bagi lembaga pendidikan, khususnya Unismuh Makassar, dalam meninjau dan memperbarui kurikulum dalam mempersiapkan calon guru atau bagi guru yang sedang menempuh pendidikan magister.
Pidato tersebut ia sampaikan di hadapan Anggota Sidang Unismuh Makassar, mahasiswa baru Unismuh Makassar, dan tamu undangan lainnya.
Rekam Jejak Akademik
Dalam prosesi pengukuhan Guru Besar tersebut, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda membacakan riwayat hidup Sulfasyah.
Sulfasyah merupakan pemegang gelar doktor dari Edith Cowan University, Perth, Australia Barat yang diraih pada tahun 2013, sebelumnya telah meraih gelar sarjana dari IKIP Ujung Pandang pada tahun 1993 dan gelar master dari Institute of Education, University of London, Inggris pada tahun 1997.
Kerja kerasnya dalam memimpin berbagai penelitian sejak tahun 2000 telah berbuah penghargaan. Mulai dari menjadi Ketua Peneliti dalam Penelitian Dosen Pemula DRPM 2000-2001, hingga kolaborasi pengabdian internasional terkini pada tahun 2023.
Sulfasyah merupakan Dosen DPK LLDIKTI Wilayah IX yang telah mengabdikan diri di Unismuh Makassar sejak tahun 1994. Sepanjang kariernya, ia telah berkontribusi dalam pengajaran berbagai mata kuliah, termasuk Pengembangan Literasi d Sekolah Dasar, Teori Belajar serta Implikasinya di SD, dan Bahasa Inggris.
Selain perannya dalam ruang kuliah, Sulfasyah juga telah memegang berbagai posisi penting dalam pengembangan prodi di Unismuh Makassar, seperti Ketua Task Force Pembukaan Prodi S1 PGSD pada tahun 2006 dan Ketua Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2004-2008.
Sulfasyah menjabat Ketua Prodi S1 PGSD Unismuh Makassar pada 2014-2018. Ia juga merupakan Ketua Task Force Pembukaan S2 Pendidikan Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Makassar pada 2015. Lalu menjabat Ketua Prodi S2 Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar 2017-2022.
Saat ini, ia juga mendapat amanah sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulsel periode 2022 – 2027.
Dengan pengukuhan ini, kini Unismuh memiliki 18 Guru Besar. Pencapaian tersebut, diharapkan membuat Unismuh terus berpacu meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi ilmu pengetahuannya bagi masyarakat luas