KHITTAH.CO, GOWA–Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan ‘Aisyiyah (PRA) Teammate Desa Pallantikang menyelenggarakan Musyawarah Ranting (Musyran) yang berlangsung dengan penuh khitmat di Masjid Al Munawwarah Teammate Desa Pallantikang pada hari Ahad, 03 Desember 2023.
Tidak seperti permusyawaratan pada umumnya, dalam forum tersebut, Pengurus Ranting Muhammadiyah dipilih secara aklamasi, terdiri dari lima anggota pimpinan ranting dan lima orang lainnya yang masuk dalam pengurus majelis.
Para pimpinan yang terpilih adalah Mustajuddin Tutu, Baharuddin Mangung, M. Dg Ngempo’, Ahmad Rurung, Dg Sarro, Parawangsa Dg Mone, Ahmad Usman, Mustapa Dg Laja, Saharuddin Nassa’, dan Azis Dg Nassa’.
Di sisi lain, Musyawarah Ranting ‘Aisyiyah Teammate juga menghasilkan, tujuh orang Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah yang terdiri dari Rahmatiah Dg Tarring, Hj. Nasriah, Hj. Muliana, Hatika Dg Rannu, Nursiah Dg Ti’no, Rahmawati Dg Nurung, dan St. Muluati Dg Caya.
Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pattallassang, Muhammad Ramli A Ewa yang hadir dalam Musyran itu, mengatakan, meski pemilihan pengurus secara aklamasi namun itu dianggap tidak mengurangi esensi dan keabsahan permusyawaratan.
Ramli menerangkan PRM maupun PRA Teammate Desa Pallantikang merupakan ranting yang masih perlu dikembangkan dan mendapatkan perhatian khusus dari pihak PCM. Sehingga kehadirannya di Musyran merupakan bagian ikhtiar memaksimalkan pengaktifan ranting-ranting yang ada di Pattalassang khususnya Teammate Desa Pallantikang.
Ia menuturkan, dalam rangka pengaktifan ranting di cabang Pattalassang, komunikasi dan koordinasi dengan turun langsung ke ranting adalah metode yang efektif. “Nah ini karena dapat mengetahui secara riil kondisi ranting tersebut, ketimbang hanya berkoordinasi via media,” ujarnya.
Sejak terpilih sebagai PCM Pattalassang, Pihaknya telah menargetkan, sampai pada bulan Januari 2024 mendatang, akan menyelesaikan kunjungan sekaligus monitoring ranting baik yang baru terbentuk maupun yang sudah ada sejak lama.
Bukan hanya sebatas pemilihan pengurus, akan tetapi Musyran itu juga dirangkaikan dengan pengajian terpadu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pattallassang. Acara tersebut dihadiri oleh para Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, serta Kader Angkatan Muda Muhammadiyah di Kecamatan Pattallassang.
Mubayyinul Haq, sebagai penceramah dalam pengajian tersebut menguraikan kewajiban mempelajari dan mengupgrade ilmu agama bagi seorang muslim.
Selain itu, Ia menekankan bahwa setelah dipahami, kewajiban berikutnya adalah mengamalkan atau melaksanakan ilmu agama yang telah dipahami.
Sementara perihal perintah, ia menjelaskan Allah hanya membebani hambanya sesuai kemampuan masing-masing. “Namun ketika kita berbicara larangangan maka tidak ada toleransi dan tidak bisa ditawar tawar ketika itu larangan maka tinggalkan,”ungkapnya.
Da’i Muda MNC TV tahun 2015 itu juga menyampaikan ruhnya sebuah perjuangan dalam Islam adalah dakwah melalui pengajian Muhammadiyah di setiap pimpinan.
Menurutnya bentuk dakwah bukan hanya sekedar ceramah di atas mimbar saja, melainkan dakwah bisa dilakukan melalui harta dan kekuasaan melalui kebijakan bagi pejabat.(*)