Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Wisuda ke V PoltekMu Makassar, Erwin Akib: Muhammadiyah Tidak Pernah Eksklusif

×

Wisuda ke V PoltekMu Makassar, Erwin Akib: Muhammadiyah Tidak Pernah Eksklusif

Share this article

 

 

Makassar – Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang kini telah berganti nama menjadi Politeknik Muhammadiyah Makassar sukses menggelar wisuda ke V pada Selasa, 19 Desember 2023.

Anggota majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Erwin Akib menyampaikan apresiasi atas perubahan nama tersebut, itu semua kata dia tidak lepas dari kerja keras dan kerja ikhlas civitas akademika Politeknik Muhammadiyah Makassar. Selain itu, ia juga memberikan ungkapan terima kasih setinggi-tingginya pada para orangtua wisudawan yang telah mempercayakan anaknya untuk belajar di tempat ini.

Hal tersebut disampaikannya pada saat memberikan amanat di hadapan civitas akademika, 234 wisudawan, para orangtua/wali, serta tamu undangan yang hadir di Sandeq Ballrom Hotel Claro Makassar.

Anggota PP Muhammadiyah yang juga merupakan Dekan di Unismuh Makassar itu menyampaikan bahwa kualitas alumni dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tidak perlu di ragukan, “Mereka para alumni adalah pencipta, bukan hanya sekedar pekerja tapi mampu menjadi pencipta, mampu menghasilkan pekerjaan bagi orang lain. Dengan landasan moral, dengan modal yang diperoleh selama berkuliah di PTMA melalui al-islam dan kemuhammadiyah,” ungkapnya.

Pada wisuda dan angkat sumpah kali ini, juga turut serta wisudawan yang beragama katolik dan protestan. Ini menandakan bahwa Muhammadiyah tidak pernah membeda-bedakan berdasarkan suku, agama, ras, maupun golongan, semua orang boleh belajar di Muhammadiyah.

“Kami di Muhammadiyah sangat inklusif PTMA nya, kalau tadi di sini hanya beberapa teman-teman dari non muslim, di Universitas Muhammadiyah Kupang ada sekitar 75% mahasiswa kami itu non muslim, di Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Muhammadiyah Papua itu lebih dari 80% mahasiswanya adalah saudara-saudara non muslim. Kami tidak pernah eksklusif, kami sangat terbuka pada semua kalangan,” jelasnya.

Erwin mengungkapkan, meskipun di PTMA banyak mahasiswa non muslim yang belajar banyak hal tapi soal akidah dan keyakinan mereka tidak pernah di paksakan, “Perguruan Tinggi Muhammadiyah tidak akan pernah menyesatkan mahasiswanya. Teman-teman non muslim, kami tidak akan pernah memaksakan untuk menjadi muslim, mereka belajar tentang apa saja tapi kami tidak pernah memaksakan untuk menggoyahkan akidah mereka,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Gagaring Pagallung, juga menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas pelaksanaan wisuda kali ini. Muhammadiyah, kata ia baru saja melalui milad yang ke 111 dengan tema ikhtiar menyelamatkan semesta. Ini menunjukkan bahwa muhammadiyah tidak hanya berkiprah di indonesia tetapi menjadi berikhtiar di alam semesta ini.

“Pada abad ke dua Muhammadiyah ini, yang mengusung tema islam berkemajuan setidaknya ada empat pilar gerakan, yakni gerakan dakwah, gerakan tajdid, gerakan amal, dan gerakan ilmu. Salah satu bukti bahwa Muhammadiyah telah berkontribusi pada gerakan ilmu adalah kita bisa lihat pada pelaksanaan wisuda kali ini,” ucapnya.

Gagaring juga mengungkapkan bahwa di Sulawesi Selatan ini sudah ada 13 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang telah berkiprah dan senantiasa mengembangkan gerakan ilmu di persyarikatan ini.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply