Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Catat, Tujuh Pesan Penting Prof Abdul Mu’ti untuk Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel

×

Catat, Tujuh Pesan Penting Prof Abdul Mu’ti untuk Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti, menyampaikan beberapa pesan penting dalam Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang diadakan di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah Kampus Unismuh Makassar pada Sabtu, 20 April 2024.

Pertama, pentingnya silaturahmi. Menurut Prof. Mu’ti, Syawal adalah bulan silaturahmi, di mana jutaan orang Indonesia mudik. Hal ini merupakan wujud tradisi yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan fitrah manusia untuk kembali kepada kebaikan. Silaturahmi, kata beliau, bukan hanya sekadar bersilaturahmi, tetapi juga harus diiringi dengan berbagi hadiah dan sedekah.

Kedua, memperkuat kolaborasi dan menghindari kompetisi. Mu’ti mengajak Muhammadiyah untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dan menghindari kompetisi yang tidak sehat. Semangat Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan, harus menjadi pedoman dalam beramal.

Ketiga, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Muhammadiyah akan selalu berusaha untuk kemajuan bangsa dan negara. Beliau mencontohkan kisah seorang murid yang membuat garis yang lebih panjang daripada gurunya, sebagai analogi untuk menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan orang lain.

Keempat, Muhammadiyah mendukung pemerintah dalam menghentikan agresi Israel di Palestina. Mu’ti menegaskan bahwa Muhammadiyah mengutuk kejahatan Israel dan menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah tegas melalui diplomasi internasional. Beliau juga mengingatkan bahwa dampak perang Israel dapat berakibat fatal bagi perekonomian Indonesia, bahkan dunia, dan dapat memicu perang dunia ketiga.

Kelima, Muhammadiyah menerima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pemilu 2024. Prof Mu’ti menyatakan bahwa Muhammadiyah menghormati dan menerima keputusan MK, dan tidak akan terlibat dalam politik praktis. Beliau menegaskan bahwa fokus Muhammadiyah adalah berkarya dan memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

Keenam, Muhammadiyah tidak akan mencari jabatan di kabinet. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak akan melobi atau mencari posisi di kabinet. Beliau mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.

Ketujuh, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mu’ti mengingatkan agar umat Islam tidak terpecah belah oleh perbedaan pendapat. Beliau mengajak semua pihak untuk bersatu dan saling menghormati demi kemajuan bangsa.

Pesan-pesan Prof Mu’ti ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply