Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

Lokakarya UM Bulukumba Bedah Kebijakan Rektor Soal Mata Kuliah Wajib Kurikulum

×

Lokakarya UM Bulukumba Bedah Kebijakan Rektor Soal Mata Kuliah Wajib Kurikulum

Share this article
Lokakarya UM Bulukumba soal kebijakan MKWK. (Ist.)

KHITTAH.CO, BULUKUMBA – Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba menggelar Lokakarya Pedoman Implementasi Model Pembelajaran MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) Berbasis Proyek di Hotel Sang Surya, Jumat, 9 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut menghadirkan rektor, wakil rektor, dekan, dan dosen MKWK (Agama, Bahasa Indonesia, Pancasila dan Kewarganegaraan).

Lokakarya itu berfokus membahas peraturan rektor terkait kebijakan MKWK di UM Bulukumba, serta membedah Pedoman Model Pembelajaran MKWK berbasis proyek yang sebelumnya sudah disusun oleh tim MKWK.

Rektor UM Bulukumba, Jumase Basra membuka kegiatan itu dan berpesan kepada peserta agar mengupayakan capaian terbaik.

“Diharapkan semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya agar kita dapat meningkatkan daya saing lulusan UM Bulukumba dalam menghadapi dunia kerja. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat positif dari peran mahasiswa yang konstruktif dalam memberikan masukan dan tindakan nyata untuk memecahkan masalah sosial-kemasyarakatan dengan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa dan pendekatan saintifik melalui berbagai proyek yang diselesaikan oleh mahasiswa”, harap dia.

Sementara itu Kepala Lembaga P4, Andi Andriyani Asra juga menyampaikan pesan senada dengan rektor.

Ia juga menekankan agar nantinya kegiatan itu dapat dirasakan manfaatnya oleh perguruan tinggi, mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas/kemampuan unit pelaksana akademik MKWK pada perguruan tinggi dalam mengelola pembelajaran MKWK yang inovatif dan berbasis proyek sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa”, harap dia.

“Diharapkan pula dapat meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, berbasis nilai- nilai luhur bangsa dan dengan pendekatan saintifik, sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship) dan efektif serta produktif, baik di masa sekarang maupun di masa depan, sesuai dengan profesinya masing-masing”, tambah Andriyani.

Kegiatan dilanjutkan dengan membuka ruang diskusi bersama peserta terkait standar pengelolaan MKWK berbasis proyek di UM Bulukumba. (Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply