Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaMuhammadiyah

Ketua LP2 PP Muhammadiyah Kenang Masifnya Perkembangan Pesantren Persyarikatan diawali di Makassar

×

Ketua LP2 PP Muhammadiyah Kenang Masifnya Perkembangan Pesantren Persyarikatan diawali di Makassar

Share this article
Ketua Lembaga Pembinaan Pesantren PP Muhammadiyah, Masykuri. (sumber foto: HZ)

KHITTAH.CO, PALOPO – Ketua Lembaga Pembinaan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Masykuri mengenang Muktamar ke-47 di Makassar menjadi cikal bakal tumbuh pesatnya Pesantren Persyarikatan. Padahal, awalnya pesantren milik Muhammadiyah hanya berjumlah puluhan. Namun, hanya dalam beberapa tahun, pesantren-pesantren Muhammadiyah terus bertambah hingga melebihi angka 100.

Masykuri menyampaikan itu saat sambutan pada pembukaan Kemah Tahfidz dan Bahasa VII Pesantren se-Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Palopo, Ahad, 1 September 2024.

“Saya sebagai orang pusat yang melihat dari jauh, ini ada tokoh-tokoh penggerak yang luar biasa untuk menggerakkan pesantren. Saya di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah melihat jumlah pesantren berdasarkan data hanya 67. Kemudian menjelang Muktamar ke-47 di Makassar, kita data ulang, pesantren bertambah menjadi 127 yang tersebar di 19 Provinsi. Alhamdulillah, LP2 PP Muhammadiyah dan masing-masing wilayah dan daerah, putusan ini lahir di Makassar,” ujar Maskuri disambut sorak-sorai peserta pembukaan.

Bahkan, kata Masykuri, rapat koordinasi pertama LP2 PP Muhammadiyah berlangsung di Unismuh Makassar. Karena itu, ia sangat mengapresiasi semangat pembinaan dan pengembangan pesantren oleh PWM Sulsel karena telah menyelenggarakan kegiatan serupa tiap tahun.

“Kami dari Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan beserta jajarannya, khususnya bagi LP2 PWM Sulsel. Saya melihat keberhasilan ini adalah berkat kepemimpinan Persyarikatan Muhammadiyah Sulsel,” ujar dia.

“Pesantren terbanyak di luar pulau Jawa ada di Sulawesi Selatan,” tambah Maskuri.

Masykuri Sebut Al-Qur’an Dijaga Allah Lewat Pesantren

Masykuri menyitir ayat Al-Qur’an surat Al-Hijr tentang firman Allah yang menjamin terpeliharanya orisinalitas kitab suci itu. Bagi dia, hafidz dan hafidzah di pesantren-pesantren adalah representasi penjaga dan pemelihara Al-Qur’an.

“Para penghafal Al-Qur’an adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT. Allah menjaga Al-Qur’an melalui para penghafal. Kita bisa melihat pada surat Al-Hijr ‘Sesungguhnya kami lah yang menurunkan dan memelihara Al-Qur’an’. Jadi Allah memelihara Al-Qur’an melalui pondok-pondok pesantren, termasuk ada di Sulawesi Selatan ini, hadir sejumlah 23 pesantren,” jelas Masykuri.

Karena itu, ia sangat optimis bahwa eksistensi Al-Qur’an tidak akan goyah selama masih ada pesantren. Namun, catatannya, kata dia, pengelola pesantren harus tetap memelihara ruh institusi agar tetap eksis.

“Salah satu penguasaan Al-Qur’an melalui tahfidz atau dihafal. Kedua, meningkatkan kemampuan berbahasa arab. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dan bahasa arab adalah ruh pesantren. Apabila kedua ini dikuasai oleh santri, maka di situ lah ruh pesantren akan kokoh dan kuat,” ujar dia.

Meski begitu, Masykuri meminta kepada para hafidz dan hafidzah agar tak berhenti hanya dengan menghafal, meskipun telah menuntaskan 30 juz.

“Karena itu, kami mengucapkan selamat kepada ananda, santriwan dan santriwati karena telah berusaha menghafal Al-Qur’an, mudah-mudahan setelah menghafal mulai memahami dan mengamalkan Al-Qur’an,” tandas dia.

Pesantren Dengan Predikat Juara Umum Akan Diikutkan Kemah Tahfidz dan Bahasa Tingkat Nasional

Ketua LP2 PWM Sulsel, Lukman Abd Shamad. (sumber foto: HZ)

Ketua LP2 PWM Sulsel, Lukman Abd Shamad menegaskan bahwa kompetitor terbaik di Kemah Tahfidz dan Bahasa VII tingkat provinsi itu akan mengikuti kegiatan serupa tingkat nasional pada Oktober mendatang.

Bagi Lukman, rencananya itu bakal memicu semangat belajar santri dan santriwati agar lebih gesit berkompetisi.

“Selamat bertanding, berkompetisi, jadilah yang terbaik. Para juara-juara akan kita pilih mewakili pesantren Sulawesi Selatan untuk mengikuti Kemah Tahfidz Nasional di Jawa Tengah,” singkat dia saat sambutan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply