Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Wisuda ke-XIII Unimen, Rektor: Kami Amalkan Pesan Ahmad Dahlan untuk Majukan Kampus

×

Wisuda ke-XIII Unimen, Rektor: Kami Amalkan Pesan Ahmad Dahlan untuk Majukan Kampus

Share this article
Rektor Universitas Muhammadiyah Enrekang, Syawal Sitonda. (Sumber foto: ANZ)

KHITTAH.CO, ENREKANG – Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) sukses menyelenggarakan wisuda ke-XIII di Lapangan Ablam Enrekang, Sabtu, 14 Desember 2024. Wisuda itu melibatkan 188 alumni ditambah satu peserta yang sempat tertunda pada wisuda sebelumnya.

Bagi Rektor Unimen, Syawal Sitonda, wisuda adalah momen penting bagi kampus sekaligus bukti dedikasi untuk masyarakat, khususnya di Enrekang. Sebab, hal itu mengindikasikan Unimen telah berkontribusi memajukan daerah, dengan mencetak generasi muda yang terdidik serta memiliki wawasan agama yang cukup.

Ia menyampaikan itu saat pidato Rektor di acara Wisuda ke-XIII di Lapangan Ablam Enrekang.

Syawal menyebut alumni kampus Muhammadiyah, termasuk Unimen, memiliki pembeda dengan alumni kampus lainnya. Salah satunya adalah kompetensi keagamaan yang mumpuni. Sebab, di Unimen, terdapat Al-Islam Kemuhammadiyah (AIK) yang mengarahkan mahasiswa untuk mendalami ilmu agama yang sesuai dengan paham Persyarikatan.

Dalam memimpin Unimen, Syawal mengaku mengamalkan pesan penting Ahmad Dahlan sebagai prinsip utama. Harapannya, semua unsur yang ada di Unimen memberi manfaat kepada masyarakat.

Pertama, kunci kesuksesan dalam melaksanakan semua urusan adalah pendidikan.

“Hal ini adalah satu langkah, yang menjadi pesan ahmad dahlan yang kita tunaikan, kita resmikan hari ini sejumlah 188 peserta wisuda plus 1 yang sempat tertunda,” ujar dia.

Kedua, memperbaharui pemahaman keagamaan. Hal itu, menurut Syawal, telah ditunaikan oleh Unimen.

“Di perguruan tinggi Muhammadiyah dilaksanakan dalam bentuk Al-Islam Kemuhammadiyahan. Salah satu indikator lulusan terbaik kita adalah implementasi AIK, pelaksanaan Baitul Arqam, dan Baitul Arqam purna studi. Salah satu penciri kampus Muhammadiyah adalah AIK. Kalau kampus lain itu Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka kita punya Catur Dharma, salah satunya adalah AIK,” papar Syawal.

Ketiga, Universitas Muhammadiyah Enrekang berorientasi pada moderasi. Moderasi yang Syawal maksud adalah paham keagamaan yang diajarkan kepada mahasiswa sesuai dengan tuntunan tarjih.

“Kita mesti berada pada bagian tengah, tidak kiri dan tidak kanan, tapi di tengah, dan kita punya metode,” kata Syawal.

Disisi lain, Syawal juga menyebut SDM di Unimen, khususnya dosen dan tendik, akan mengalami surplus pada 2025 mendatang.

“Soal SDM, kita sampaikan kepada khalayak bahwa Insyaallah potensinya luar biasa. Tahun 2025 nanti, dosen kami yang berpredikat S3, jumlahnya 25 orang. Saat ini terbagi di berbagai perguruan tingg, mulai dari Yogyakarta, Semarang dan di berbagai tempat lainnya,” kata dia.

“Kami juga sampaikan bahwa sembilan bulan pertama menjalankan amanah sebagai Rektor, kami melakukan program percepatan dalam rangka mendorong Universitas ini menyajikan yang terbaik, kami membuka Prodi baru dan sudah berjalan yaitu Manajemen Bisnis Internasional. Prodi kedua adalah Rekayasa Program Komputer, dan Pendidikan Olahraga,” imbuh Syawal.

Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse. (Sumber foto: AHZ)

Menanggapi pidato Rektor, Ketua PWM Sulsel mengaku sangat bergembira atas upaya Unimen meningkatkan SDM. “Kita mendorong, apa yang dilakukan rektor dan tim adalah upaya untuk bersaing dengan perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya,” ujar Ambo.

Karena itu, Ambo meminta agar Unimen menunjukkan kualitas yang mereka miliki kepada masyarakat. Caranya, adalah melahirkan alumni yang bisa diandalkan dalam semua aspek.

“Saya mengikuti perkembangan, dan memang Universitas Muhammadiyah Enrekang sudah maju, tumbuh dan berkembang. Buktinya, saya melihat semua pimpinan ini anak muda semua, hanya Rektor yang senior. Saya harapkan kepada Rektor ini agar punya tekad, tekadkan agar Universitas Muhammadiyah Enrekang menjadi unggul, gantungkan semua cita-cita setinggi langit, kalau masa jabatan sudah habis, dan belum unggul, minimal baik sekali,” pinta Ambo.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply