Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Hangatnya Bincang-bincang Warga Lapas BNN Sulsel Bareng Pemuda Muhammadiyah

×

Hangatnya Bincang-bincang Warga Lapas BNN Sulsel Bareng Pemuda Muhammadiyah

Share this article
Warga Lapas
Pemuda Muhammadiyah kembali menemui warga lapas BNN Sulsel yang kedua kalinya. (Ist.)

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Suasana sumringah meliputi warga lapas BNN Sulsel, Selasa, 18 Maret 2025. Mereka bercakap-cakap layaknya teman tongkrongan dengan sejumlah personalia Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Kota Makassar, termasuk Ketua Fauzan, di lorong jeruji Lapas BNN Sulsel.

Pertemuan itu berlangsung di Lapas BNN Sulsel beberapa saat menjelang buka puasa. Sebagaimana diketahui, PD PM Kota Makassar telah meneken kerja sama dengan pihak BNN Sulsel untuk membina warga lapas itu.

Seperti biasa, para penghuni lapas menerima kajian keagamaan selama beberapa menit. Setelah itu, mereka diberi ruang interaksi tanya jawab seputar hal dasar dalam agama. Menariknya, salah satu warga lapas mempertanyakan cara bergabung hingga menjadi bagian dari Pemuda Muhammadiyah jika masa tahanan mereka nantinya telah usai.

“Seumpama kan, saya ini dari luar kota, sementara Pemuda Muhammadiyah di Kota Makassar, ataukah bisa dibuatkan di Kota masing-masing?,” tutur warga lapas itu.

Menanggapi itu, Fauzan merespons santai dengan menjelaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah tak hanya di Kota Makassar, melainkan telah ada di seluruh Kabupaten dan Kota se-Indonesia, termasuk di daerah asal penanya.

“Jadi Pemuda Muhammadiyah itu tidak hanya di Makassar, 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel ada, di 34 Provinsi se-Indonesia itu ada. Jadi Pemuda Muhammadiyah itu ada di seluruh Indonesia, di Parepare juga ada,” tutur Fauzan, dan menutup perbincangan dengan buka puasa bersama.

Rumah Tahanan Tempat Belajar

Usai bertemu dengan sejumlah warga lapas binaan, Fauzan dan kolega berangkat menuju masjid yang berada di area lapas. Ia bercerita bahwa para warga lapas sangat antusias dan bahagia dengan pendampingan Pemuda Muhammadiyah yang telah berlangsung sebanyak dua kali.

“Kami menekankan bahwa semua tempat adalah ruang belajar, termasuk di lapas. Mereka sangat antusias alhamdulillah, bahkan meminta kita membina mereka setiap hari,” ujar Fauzan tersenyum.

Ia juga mengaku sangat terharu mendengar pengakuan warga lapas yang menganggap Pemuda Muhammadiyah sebagai teman yang tepat untuk bercengkrama.

“Mereka bilang Pemuda Muhammadiyah memanusiakan manusia, tidak memandang miring miring kami yang notabene pernah tersandung kasus hukum,” ujar Fauzan menirukan ucapan warga lapas itu.

“Makanya mereka senang mengobrol dengan kami. Kami juga akhirnya belajar banyak hal baru, interaksi kami selama dua kali pertemuan ini menyisakan makna yang dalam,” imbuh dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply