Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

PDM Kabupaten Bogor Kunjungi MBS Jenderal Soedirman Gunung Putri, Bahas Penguatan Pengelolaan AUM

×

PDM Kabupaten Bogor Kunjungi MBS Jenderal Soedirman Gunung Putri, Bahas Penguatan Pengelolaan AUM

Share this article

KHITTAH.CO, Bogor — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor melakukan kunjungan resmi ke Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jenderal Soedirman di Gunung Putri, Sabtu, 7 Juni 2025.

Kunjungan yang berlangsung pukul 12.00 hingga 14.00 WIB ini menjadi momen strategis dalam upaya penguatan tata kelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), khususnya di lingkungan pendidikan.

Rombongan PDM dipimpin oleh Wakil Ketua PDM Kabupaten Bogor, Buya Haji Ahsin Abdul Wahab, M.A., yang juga menjabat sebagai Dewan Mudir MBS Ki Bagus Hadikusumo. Ia hadir bersama dua ustaz dari Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah.

Kehadiran mereka disambut langsung jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gunung Putri dan pengurus AUM terkait.

Ketua PCM Gunung Putri, Dora Bernadisman, M.Kom., M.M., dalam sambutannya mengungkapkan sejumlah dinamika yang tengah dihadapi MBS Jenderal Soedirman. Salah satunya adalah pengunduran diri 12 orang pengelola dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Ini tentu menjadi tantangan bersama. Namun kami percaya, dengan kolaborasi dan semangat kolegial, selalu ada solusi terbaik,” ujar Dora.

Tantangan dan Jalan Keluar

Menanggapi hal tersebut, Buya Ahsin menyampaikan bahwa dinamika seperti ini merupakan hal lumrah dalam perjalanan sebuah organisasi. Menurutnya, kunci keberhasilan pengelolaan AUM terletak pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap tinggal menetap serta berkomitmen pada nilai-nilai dan visi-misi Muhammadiyah.

“Dalam pengalaman kami di MBS Ki Bagus Hadikusomo, nilai keikhlasan, kesungguhan, dan kedisiplinan struktural sangat menentukan. Ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk MBS Jenderal Soedirman,” kata Buya Ahsin.

Senada dengan itu, Wakil Ketua PCM Gunung Putri yang membidangi Majelis Dikdasmen dan PNF, Kusmardiyanto, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan tim pengelola baru yang direkrut secara selektif. Fokus utama adalah pada kader Muhammadiyah yang militan, loyal terhadap kebijakan organisasi, dan memiliki integritas dalam memajukan institusi.

Lima Tantangan Utama AUM

Dalam sesi penutup, Ketua PCM Gunung Putri merangkum lima tantangan utama yang selama ini kerap dihadapi dalam pengelolaan AUM, yakni, pertama ketidakpatuhan terhadap arah kebijakan organisasi. Kedua, minimnya komunikasi tatap muka dalam penyelesaian persoalan.

Ketiga, Sentimen personal akibat merasa berjasa. Keempat, ketergantungan pada komunikasi via pesan singkat yang tidak etis dan tidak terbuka. Terakhir, rasa superioritas ideologis yang berujung pada pengunduran diri tanpa klarifikasi (tabayun).

“Kelima tantangan ini perlu disikapi dengan keterbukaan, musyawarah, dan semangat fastabiqul khairat. Tujuan kita sama: memajukan pendidikan Muhammadiyah secara berkelanjutan,” tegas Dora.

Pertemuan yang dihadiri 15 peserta ini ditutup dengan salat berjamaah, makan siang bersama, dan peninjauan langsung ke fasilitas MBS Jenderal Soedirman. Suasana optimisme terasa menguat di akhir forum sebagai tanda dimulainya babak baru pengelolaan AUM yang lebih kokoh dan berkemajuan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner ITKESMU SIDRAP

Leave a Reply