Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

IPM Sinjai Prihatin Guru SMAN 1 Jadi Korban Penganiayaan Siswa, Desak Kasus Diusut Tuntas

×

IPM Sinjai Prihatin Guru SMAN 1 Jadi Korban Penganiayaan Siswa, Desak Kasus Diusut Tuntas

Share this article

KHITTAH.CO, Sinjai – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Sinjai menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden penganiayaan yang menimpa Mauluddin, guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Sinjai. Peristiwa yang terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK) pada Selasa, 16 September 2025 itu bahkan disaksikan langsung oleh orang tua pelaku yang diduga merupakan anggota Polres Sinjai.

Kepala SMAN 1 Sinjai, Suardi, membenarkan adanya kejadian tersebut. Insiden bermula ketika Mauluddin menyita tas milik pelaku sebagai bentuk tindakan disiplin. Saat itu, siswa bersangkutan tidak masuk kelas meski tasnya berada di ruang belajar. Tas tersebut kemudian diamankan di ruang BK.

Namun, saat pelaku bersama ayahnya mendatangi ruang BK, keributan tak terhindarkan. Situasi berujung pada pemukulan terhadap Mauluddin hingga menyebabkan hidungnya berdarah. Upaya menghentikan aksi kekerasan baru bisa dilakukan oleh seorang guru perempuan yang kebetulan berada di lokasi.

Ketua Umum PD IPM Sinjai, Fadil Junaid, menyayangkan tindakan brutal siswa terhadap pendidiknya. Ia menilai kasus ini bukan sekadar persoalan kedisiplinan, melainkan mencerminkan tantangan serius dalam hubungan antara guru dan siswa.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Guru adalah orang tua kita di sekolah, yang tugasnya membimbing dan mendidik. Tindakan kekerasan, apalagi sampai melukai, sama sekali tidak bisa dibenarkan,” ujar Fadil dengan nada prihatin.

Fadil juga menyoroti peran orang tua dalam mendidik karakter anak. Menurutnya, ironis jika orang tua pelaku yang berprofesi sebagai aparat kepolisian justru membiarkan tindak kekerasan terjadi di depan matanya.

“Seharusnya orang tua menjadi teladan, apalagi profesinya pelindung masyarakat. Membiarkan kekerasan terjadi adalah kegagalan ganda: gagal mendidik anak sekaligus gagal memberikan contoh yang baik,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, IPM Sinjai mendesak agar kasus ini diusut tuntas sesuai koridor hukum. Mereka mendukung langkah hukum yang ditempuh pihak sekolah maupun korban.

“Kami berharap keadilan ditegakkan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pelajar dan orang tua di Sinjai. Mari kita junjung tinggi akhlak mulia dan hormati guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” tutup Fadil.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply