Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Sinergi Ciptaan dan Gerak yang Menakjubkan

×

Sinergi Ciptaan dan Gerak yang Menakjubkan

Share this article

Oleh: Budi Winarto*

KHITTAH.CO – Alam beserta isinya selalu berkompromi dalam setiap geraknya. Kalau ada di antara mereka yang sedikit komprominya tersandera, maka yang terjadi adalah kegoncangan alam semesta. Ketidak kompromian mereka tentu akan mengakibatkan bencana seperti banjir, gempa bumi, longsor, dan lain sebagainya. Begitupun,  saat bumi bersama matahari dan seluruh sistem tata surya berputar mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti, saat ada yang berjalan tidak sesuai ritme, maka planet lain yang berotasi akan terganggu. Parahnya kalau sampai bertabrakan, maka hancurlah alam semesta.

Allah Swt adalah arsitek maha ahli dari pengaturan ritme alam semesta, termasuk tubuh manusia. Oleh karena itu, siklus alam dan organ dalam tubuh manusia bisa berjalan proporsional. Hanya saja terkadang ulah manusia, kesalahannya merusak sebagian alam yang mengakibatkan ketidakseimbangan dan menimbulkan bencana. Atau pola yang salah dalam memperlakukan tubuh sehingga organnya terganggu dan menyebabkan penyakit. Padahal semua sudah dipersiapkan antisipasinya. Sebagaimana ketika kita ingin tidur maka ada sinyal kantuk terlebih dahulu. Tidak hanya itu, pun dengan keseimbangan dan kestabilan organ yang ada dalam tubuh kita.

Sebut saja otak. Otak itu adalah aset tubuh karena merupakan organ vital. Ia berfungsi sebagai pusat kontrol tubuh, memproses informasi dan mengatur berbagai fungsi tubuh. Oleh karena itu ketika otak tidak berfungsi dengan baik maka akan ada gangguan, baik itu gangguan kognitif seperti kesulitan memori, konsentrasi, dan pengambilan keputusan, atau pun bisa juga menyebabkan gangguan lain seperti gangguan emosi, motorik, penglihatan dan pendengaran. Bahkan bisa terkena penyakit Neurodegeratif seperti Alzaimer, Parkinson, Huntington dan lain sebagainya.

Maka, selain tidur yang cukup, makan-makanan seimbang, berolah raga, mengembangkan keterampilan kognitif dan mengurangi stres, kegiatan itu bisa sebagai cara meningkatkan fungsi otak, sekaligus merawatnya. Ada juga cara agar otak tidak hanya berfungsi baik dan terawat namun juga bisa terjaga. Caranya adalah dengan berdzikir.

Kenapa dzikir bisa mengoptimalkan, merawat dan menjaga fungsi otak? Itu disebabkan desain (design) Allah Yang Maha Sempurna. Segala yang diciptakan Allah itu telah disertai takdir yang ditetapkan baginya. Sebagaimana struktur dan tempat otak. Sebagian dari kita mungkin tidak tahu berapa berat otak yang ada di kepala. Berat otak manusia di dalam tengkorak adalah 1400-1700 gram (hampir 2 kg). Tapi, mengapa kita tidak merasakan beban yang seberat itu di kepala? Hal ini disebabkan Allah telah merancang posisi otak berada dibungkusan tengkorak yang ada cairannya. Posisinya ada pada tulang belakang di kepala.

Dalam teori fisika, setiap benda yang terendam dalam cairan akan kehilangan beratnya sebanyak cairan tersebut. Oleh karena mengapa kita tidak begitu merasakan beban beratnya, karena berat otak yang terbungkus cairan itu menjadi hanya sekitar 50 gram. Coba bayangkan ketika otak berada tanpa cairan tentu selain berat juga akan banyak resiko.

Selanjutnya bagaimana dzikir bisa menjaga otak terawat? Dzikir secara hakikat adalah berkuasanya Allah di dalam hati. Dan, dzikir yang paling sempurna itu ada pada saat kita menunaikan sholat. Dengan gerakan sholat, cairan di tengkorak belakang yang membungkus otak akan bergerak naik turun saat berlutut, rukuk, dan sujud. Seolah gerakan itu memberikan semacam pijatan pada otak. Gerakan-gerakan dalam salat itulah yang merupakan design dari sang maha pencipta dengan segala hubungan rumitnya-ketersambungan antara ciptaan dan gerak yang menakjubkan.

Salat selain hakikatnya mendekatkan diri pada Allah, gerakannya mampu mengoptimalisasi, menjaga, dan merawat peran otak, serta yang tidak kalah penting adalah bisa menenangkan hati. Mengerjakan salat dengan benar, maka akan membuat hati seseorang lebih tenang. Hanya saja ketenangan yang mereka dapatkan itu bervariasi tergantung bagaimana mereka bisa mengoptimalkan vibrasi dari gerak dan dzikir yang ada pada shalat.

Lantas apa penyebab orang yang melakukan sholat tetapi hatinya belum tenang? Hal ini disebabkan hati itu memiliki lapisan dan kecerdasan (Heart quotient) tersendiri. Sehingga, setiap lapisan hati bisa menangkap gerak dan bacaan (dzikir) dalam salat sesuai dengan vibrasinya. Seberapa besar vibrasi salat kita menyentuh lapisan hati, itulah yang akan berefek pada diri.

Jika vibrasi salat menyentuh Sadr (Dada), salat kita masih belum banyak berefek. Artinya karena vibrasi masih menyentuh lapisan terluar dari hati, maka sangat rentan akan godaan nafsu, dan penyakit hati. Berbeda jika vibrasi salat itu menyentuh kalbu (hati), maka pribadi kita akan lebih lembut yang bisa mendatangkan ketenangan. Meskipun ketenangan itu belum optimal disebabkan qalbu adalah lapisan hati yang masih labil dan belum stabil. Sehingga, kita masih ada kemungkinan untuk tergelincir dari jalan yang benar. Hal ini sebagaimana Rasulullah dalam doanya,”Yaa Muqollibal qulub, sabbit qolbi ‘alaa dinik,” Wahai zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.

Berikutnya apabila vibrasi salat menyentuh Fuad (Hati lebih dalam). Fuad merupakan sumber makrifat dan penglihatan yang memungkinkan kita memahami hakikat iman dan meningkatkan keyakinan. Ketika  dzikir dalam gerak salat kita vibrasinya menyentuh lapisan hati ini, maka kita akan mendapatkan ketenangan yang sebenarnya. Dan, puncak terakhir dari vibrasi gerak salat yang bisa memunculkan ketenangan hati ketika vibrasi itu menyentuh lapisan hati yang disebut lubb (hati sanubari atau hati nurani) dan diakhiri menyentuh lapisan sirr. Di sinilah sebenarnya puncak dari puncaknya ketenangan.

Begitulah Allah merancang ciptaannya dengan kedetailan dan presisi tinggi. Sebagaimana Allah Swt berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Qs. Al Qamar: 49).

Wallahu ‘alam bis-shawab

*Penulis kelahiran Kabupaten Malang yang berdomisili di Kabupaten Mojokerto. Motonya, “Berbagi Manfaat Positif (BMP).”

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply