Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
ArsipMuhammadiyahOpini

Kader Berintegritas: Manifestasi Pelajar Berkemajuan (Bagian II)

×

Kader Berintegritas: Manifestasi Pelajar Berkemajuan (Bagian II)

Share this article

(Tulisan Lanjutan: Kader Berintegritas: Manifestasi Pelajar Berkemajuan)

Oleh: M.N. Alamsyah Shahib T. (Ketua Umum IPM Kota Makassar)

Penulis mengajak pembaca mencoba memahami makna huruf yang menjadi kata bermakna pada kata “integritas” yaitu (I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)mosional, (G)una, (R)asional, (I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar.

Jadi bila kata tersebut disusun kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka pemahaman INTEGRITAS adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan membangun (N)iat sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan kedewasaan (E)mosional agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan berbuat (I)hsan bakal memperoleh kebaikan duniawi yang berlandaskan dengan (T)aqwa, (A)manah dan (S)abar untuk bersikap dan berperilaku.

Penanaman makna Integritas inilah yang kemudian harus dilakukan  kepada kader sebagai upaya untuk mewujudkan kader berintegritas. Lebih jauh lagi kader berintegritas yang diwacanakan penulis merangkum dari penjelasan dari paragraf-paragraf sebelumnya yaitu sosok kader yang seimbang antara perkatan dan perbuatanan/ tindakannya, segala bentuk konsep yang telah dibuat dari hasil-hasil analisa terkait isu-isu yang berhubungan dengan pelajar ini kemudian dapat dituang dalam bentuk agenda-agenda aksi sebagai wujud implementasi dari konsep tersebut.

Kader berintegritas ini juga selalu mengingat ikrar yang telah diucapkan secara ikhlas ketika mengikuti proses perkaderan di IPM, sehingga memiliki motivasi untuk selalu terus berbuat untuk ikatan sebagai konsekuensi dari ikrar yang telah diucap. Ketidak hadiran sikap integritas pada kader ataupun struktural pimpinan sangat berdampak pada kesolidan gerakan.

Jika sebuah organisasai tidak solid dalam gerakannya ini akan membuat kemunduruan pada gerak perjuangan IPM. Oleh karenanya, sikap integritas ini merupakan hal wajib yang harus dibangun pada diri kader untuk dapat menjaga ritme perjuangan dan kesolidan IPM.

Sebagai penutup dari tulisan ini, penulis juga memberikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap integritas melengkapi makna kata “integritas” yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Ada beberapa langkah-langkah yang dapat kita lakukan yaitu :

  1. Membuat janji dan menepatinya.

Janji merupakan bagian dari sebuah keputusan, sebuah tanggung jawab yang pilih untuk dijalankan. Bila tidak menindaklanjuti janji – janji, kita akan kehilangan fokus bahkan mungkin gagal untuk memenuhi tanggung jawab pada waktu yang sudah ditentukan. Untuk menumbuhkan sikap integritas tentunya kita harus selalu menepati janji yang telah dibuat, konsekuensi dari janji yang tidak ditepati sangatlah berakibat pada ketidak percayaan seseorang kepada kita untuk kedua kalinya.

Kader yang memiliki sikap integritas tentunya berusaha untuk selalu menepati janji yang telah dibuat.Untuk menjaga harmonisasi dalam ikatan ini tentunya menepati janji merupakan hal yang harus selalu dilakukan sebab jika mengingkarinya kita tidak lebih dari sosok kader yang hipokrit dan berakibat kepada ketidak solidan kita untuk menjaga ritme perjuangan ikatan ini.

  1. Jujur dalam setiap komunikasi.

Melatih integritas dalam komunikasi berarti mengatakan apa yang akan dilakukan dan kemudian melakukannya. Orang – orang tahu bahwa kehidupan penuh dengan tantangan. Ketika seorang kader ataupun pimpinan berkata jujur kepada orang lain mengenai kewajiban dan mengapa sesuatu dapat (atau tidak dapat) terjadi pada waktu yang dijanjikan, mereka akan mengerti.

Cobalah untuk tidak selalu (memberi janji) menyenangkan orang lain. Hal ini akan menyebabkan hilangnya integritas dan gagalnya menjaga hubungan baik. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. “مرا كان ولو الحق قل” yang artinya “katakan kebenaran walaupun itu pahit rasanya”.

  1. Satunya Perkataan dan Perbuatan.

Berusaha menjaga konsistensi atara perkataan dengan perbuatan. Dengan kata lain dapat melakukan sesuai dengan apa yang diucapkannya. Bila diberikan kepercayaan atau amanah dan menyanggupinya, maka berusahalah menjunjung tinggi amanah yang telah dipercayakan tersebut. Menyatukan antara perbuatan dengan perkataan merupakan karakter terpuji.

Jika dilakukan secara konsisten, pada akhirnya akan memiliki karaker terpuji dalam seluruh aspek kehidupan.Membangun integritas pribadi memerlukan komitmen pribadi untuk dapat menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Dapat selalu menepati janji sesuai dengan apa yang disampaikannya dalam perkataan dan tindakan. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah dapat memegang teguh amanah yang dipercayakan dari orang lain. Inilah yang akan membentuk karakter pribadi terpuji / sikap integritas.

  1. Memilih lingkungan yang positif/ memperkuat diri untuk tidak mudah terkontaminasi dengan kondisi lingkungan.

Untuk meningkatkan integritas, kita perlu mengelilingi diri dengan orang yang kita kagumi. Jika merasa tidak dapat terlibat langsung secara personal dengan orang – orang berpengaruh tersebut, hal yang juga dapat dilakukan yaitu membaca buku untuk membantu meningkatkan kesadaranke arah yang tepat. Apa yang kita berikan pada pikiran kita sendiri akan berdampak pada apa yang akan kita lakukan.

Integritas dalam hidup dipengaruhi oleh apa yang dimasukkan ke dalam pikiran.Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran diri, bukan untuk keamanan diri atau penilaian diri. Tidak perlu menjadi sempurna dan tidak masalah untuk berbuat kesalahan. Putuskan untuk membuat komitmen ini dari hal yang kecil dan selanjutnya kita akan menemukan bahwa integritas kita akan  meningkat.

***

Langkah-langkah diatas hanyalah contoh atau tips yang diberikan oleh penulis kepada pembaca, masih banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap integritas. Penulis berharap setidaknya empat langkah diatas dapat membantu kader ataupun struktural pimpinan IPM untuk menumbuhkan sikap integritas pada dirinya.

Untuk dapat mempertahankan eksistensi Ikatan pelajar Muhammadiyah tentunya struktural pimpinan (kader IPM) harus memiliki sikap integritas sebab jika sikap ini tidak dimiliki maka dampaknya akan menurunkan wibawa ikatan dan kemunduran eksistensi ikatan ini.

Oleh karenanya, di usia IPM yang sudah terbilang tua ini kita harus tetap menjaga eksistensi gerakannya dengan cara memassifkan penanaman sikap integritas yang kita yakini bersama merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir masalah diinternal struktal IPM sehingga gerak langkah perjuangan IPM untuk mewujudkan Pelajar Berkemajuan dapat dilalakukan dengan maksimal.

“Kader IPM adalah seorang konseptor yang hebat serta eksekutor yang handal”

Kutipan diatas harus selalu ditanamkan dalam setiap struktural pimpinan atau kader IPM sebagai dorongan menumbuhkan sikap integritas tersebut. Organisasi ini akan tetap ada jika para pimpinan dan kadernya memiliki sikap integeritas sebab sikap integritas merupakan point penting yang harus ada sebagai penjaga kesolidan dan marwah gerakan perjuangan kita.

Mulai sejak dini kita harus menghilangkan sikap hipokrit pada diri kader dan pimpinan, karena jika sikap ini terus ada dalam diri pimpinan maupun kader IPM, maka hanya akan mempersingkat usia Ikatan ini. Oleh karenanya, penulis berharap tulisan ini semoga dapat menginsipirasi pembaca untuk dapat memulai menumbuhkan sikap integritas.

Bukti kesayangan kita terhadap ikatan ini dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi yang kita lakukan untuk menjaga ritme perjuangan ikatan ini. Semoga bermanfaat, mari bersama membangun peradaban pelajar berkemajuan dengan memulai dari diri kita sebagai kader penjaga marwah gerakan dengan sikap integritas.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply