KHITTAH.CO, INDRALAYA – M. Akib Aliruddin, salah satu wisudawan dari Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, berhasil meraih predikat kelulusan dengan pujian atau cumlaude. Sosok aktivis muda ini memiliki prinsip hidup yang unik, yaitu “86 akademik dan 14 non-akademik.”
Prinsip tersebut mencerminkan dedikasi Akib dalam menjaga standar nilai minimal A (86-100) sekaligus memanfaatkan 14 poin sisanya untuk pengembangan diri di luar kegiatan akademik, seperti organisasi.
Perjalanan hidupnya sebagai mahasiswa aktif terlihat dari berbagai jabatan strategis yang pernah diembannya, diantaranya Kepala Departemen Kerohanian IMB OKU Timur, Pendidikan dan Pelatihan BEM IK, Adkesma BEM FK UNSRI, hingga Dirjen KASTRAD Wilayah II ILMIKI.
Tidak hanya di kampus, Akib juga dikenal sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan usia termuda di Indonesia. Dengan usia yang masih muda, ia menunjukkan kematangan dalam memanajemen administrasi dan organisasi di Muhammadiyah, yang dikenal sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertib di Indonesia.
Berbagai penghargaan turut mewarnai perjalanan kariernya, termasuk Relawan COVID-19 sebagai Contact Tracer, Town Hall Pre-Summit Youth (Y20) bagian dari G20, Terapis Bekam PBI, dan Wasit Juri IPSI Tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Kini, ia menambah daftar pencapaiannya sebagai lulusan terbaik dengan pujian dari Universitas Sriwijaya.
Saat wawancara, Akib mengungkapkan cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan hingga mencapai gelar paripurna akademik alias Guru Besar. “Saya berniat untuk berjuang mencari beasiswa magister, spesialis keperawatan, hingga doktoral, dan menepati penghargaan tertinggi di bidang akademik sebagai profesor,” ujar Akib, Rabu, 18 Desember 2024.
Meski punya mimpi yang tinggi, ia meyakini bahwa campur tangan Allah selalu membarengi dirinya. Sehingga, semua upaya yang ia lakukan, hasilnya selalu digantungkan kepada Allah.
“Manusia hanya bisa berniat dan berjuang. Penentuan ada di tangan Allah. Sama halnya dengan istilah: tulislah dengan pena semua doamu dan serahkanlah pena serta penghapus kepada Allah, niscaya Allah memberikan yang terbaik untuk hambanya,” tandas dia.
Semangat Akib menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda untuk terus berprestasi dan berkarya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. (Rls)