Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Ambo Asse: Pengajian Harus Libatkan Warga yang Bukan Muhammadiyah

×

Ambo Asse: Pengajian Harus Libatkan Warga yang Bukan Muhammadiyah

Share this article
Ambo Asse: Pengajian Harus Libatkan Warga yang Bukan Muhammadiyah
Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse mengukuhkan 276 PDM di Hotel Aryaduta Makassar (sumberfoto: AHZ)

KHITTAH.CO, MAKASSAR- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Ambo Asse mengukuhkan 276 orang Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel di Hotel Aryaduta Makassar, pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sulsel, Mahmudah menyerahkan SK kepada 48 orang Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Sulsel.

Untuk peneguhan Ideopolitor, 378 PDM dan PDA se-Sulsel , termasuk unsur PWA Sulsel, dan ortom tingkat wilayah hadir dalam forum itu.

Dalam sambutannya Ambo Asse berharap, para pimpinan yang baru saja dikukuhkan bergerak dengan langkah yang tepat untuk mewujudkan visi Muhammadiyah Sulsel Periode 2022–2027.

Visi tersebut yaitu “Mencerahkan Umat, Memajukan Sulawesi Selatan untuk Indonesia Bermartabat.”

Ia menekankan, setiap PDM se-Sulsel harus menggiatkan gerakan untuk merealisasikan visi Persyarikatan tersebut.

Karena itu, mengutip Surah As-Shaff ayat 4, Ambo menegaskan, sinergitas dalam barisan yang kokoh harus dipastikan.

Gerakan dakwah Muhammadiyah harus disemarakkan di seluruh daerah Sulawesi Selatan. Karena itu, pengajian rutin harus dilakukan dan terus dikembangkan.

“Kalau melakukan pengajian-pengajian, libatkan orang yang belum memahami Muhammadiyah. Jangan cuma warga Muhammadiyah. Sebab, bagaimana orang bisa memahami Muhammadiyah kalau tidak pernah dilibatkan,” kata dia.

Ia menegaskan, pengajian yang dilakukan Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah (PCRM) harus menyasar warga di lingkungan dan kecamatan yang menjadi cakupan PCRM itu.

“Karena ternyata, masih banyak yang tidak paham Muhammadiyah. Kalau lebaran, disebut Muhammadiyah tidak taat pemerintah. Begini, kalau perihal ibadah, taatnya pada Allah dan Rasulnya,” tegas dia.

Lebih lanjut, Ambo Asse mengatakan, Muhammadiyah sangat taat kepada pemerintah. Muhammadiyah tidak pernah lari dari pajak. Bahkan, ungkap dia, Unismuh Makassar diakui sebagai pembayaran pajak terbaik di Kota Makassar.

“Itu artinya, Muhammadiyah taat pada aturan-aturan pemerintah, tapi beribadah kepada Allah, taatnya hanya kepada Allah,” kata dia.

Peneguhan Ideopolitor

Terkait peneguhan Ideopolitor, dalam kesempatan itu, Ambo Asse mengatakan, peneguhan itu merupakan gerakan pertama yang dilakukan untuk menyegarkan kepemimpinan peridoe 2022–2027.

“Alhamdulillah, saya lihat Periode 2022–2027 ini benar-benar segar. Kalau di deretan PDM, sudah ada dua anak mantan Ketua PDM yang tampil sebagai ketua. Keduanya adalah yang termuda,” kata dia.

Kedua Ketua PDM termuda yang merupakan anak dari Ketua PDM Periode sebelumnya itu adalah Ketua PDM Enrekang, Husain Kamaruddin dan Ketua PDM Toraja Utara Ahmad Muabid. Ambo meminta keduanya untuk berdiri.

Husain Kamaruddin berusia 32 tahun adalah putra dari Ketua PDM Enrekang Periode 2010–2015 dan 2015–2022, sementara Ahmad Muabid berusia 29 tahun, adalah putra Ketua PDM Bantaeng Periode 2015–2022.

Ia menekankan, komitmen ber-Muhammadiyah memang harus selalu diperbaharui. Hal itu karena belakangan, ada fenomena, oknum Persyarikatan yang lari dari tanggung jawab karena merasa tersinggung.

“Kalau tersinggung, penyelesaiannya adalah pemaafan, jangan dibawa ke mana-mana. Allah berfirman, kalau ada yang kasar-kasar, maafkan dan mohonkan ampun kepada Allah,” kata dia.

“Ada yang baru mau mulai bergerak, sudah ada yang marah-marah, umpamanya, umpanya, ya. Ya, kita sabar. Sabar, kalau ada Pimpinan Muhammadiyah yang baru di awal periode sudah marah-marah, sabar kalau ada yang mengkritik,” kata dia tersenyum.

Hal yang pasti, dalam kesabaran itu, harus tetap melakukan langkah-langkah penyelesaian masalah. “Kita berpikir kreatif, tidak boleh kita diam, tidak ada penyelesaian,” tandas dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply