Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Tokoh

“Anak-Anak Ideologis” Mengenang Kiai Dahlan Yusuf

×

“Anak-Anak Ideologis” Mengenang Kiai Dahlan Yusuf

Share this article

 

KHITTAH.co, Makassar- Penasihat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang juga pernah menjadi Wakil Ketua PWM Sulsel, K.H. Dahlan Yusuf berpulang ke Rahmatullah, Kamis, Januari 2022, pukul 16.00 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Mendengar kabar duka tersebut, ungkapan duka cita mendalam ramai tersiar di grup-grup WhatsApp dan media sosial. Tidak terkecuali bagi Dr. Ilham Hamid yang mengenal sosok allahuyarham sedari kecil. Ilham menyebut dirinya sebagai anak ideologis Kiai Dahlan Yusuf.

Ia berkisah, mengenal Kiai Dahlan Yusuf pertama kali saat allahuyarham ditugaskan sebagai Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Sinjai. Saat itu, kisah Ilham, dirinya masih SD.

“Hampir semua anak-anak Beliau adalah teman sepermainan saya. Orang tua, abba-ku juga bersahabat dengan beliau karena satu instansi di Depag,” kisah Ilham.

Dosen UIN Alauddin ini menambahkan, Kiai Dahlan dikenal sebagai pemuka agama yang sangat berani menjunjung tinggi kemurnian akidah.

“Beliau dan Abbaku (ayah Ilham) pernah bersama-sama memberantas kemusyrikan dengan menebang pohon yang sering dijadikan tempat musyrik di Tuiq Sinjai,” ungkap Ilham.

Ilham mengenal Kiai Dahlan sebagai pribadi yang sangat lembut, sederhana, tawadu, dan berpenampilan sangat tenang. “Kepada siapa saja Beliau bicara, sepertinya mukanya lebih dibawah daripada lawan bicaranya, saking tawadhunya Beliau,” kenang Ilham dengan mata berkaca-kaca.

Hal ini juga dibenarkan oleh Muhammad Ridwan, Mantan Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Muhammad Ridwan. Ia mengenang Kiai Dahlan sebagai sosok yang rendah hati.

“Kalau Beliau jalan kaki, selalu menunduk, nanti disapa baru menoleh,” kenang Ridho.

Ridho menambahkan, sewaktu dirinya aktif di kepanitiaan dan Pimpinan Cabang IMM, Ridho seringkali diminta untuk bertandang ke rumah allahuyarham.

“Di sana saya diberikan beras dua karung untuk kegiatan pengaderan IMM dan dititipi amplop. Kata beliau, kalau berasnya kurang, datang-mi lagi ambil,” kenang Ridho (Fikar).

 

 

 

 

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply