Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Opini

Anak Hebat Berkarakter, Pemimpin Indonesia Emas 2045: Refleksi Hari Anak Nasional 2025

×

Anak Hebat Berkarakter, Pemimpin Indonesia Emas 2045: Refleksi Hari Anak Nasional 2025

Share this article

Oleh: Irwan Akib (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah)

KHITTAH. CO –  Hari Anak Nasional tahun 2025, mengusung tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 dengan beberapa subtema yang saling bergelindan satu sama lain untuk mendukung tema besar tersebut. Subtema Generasi Emas Bebas Stunting: Investasi Gizi Sehat sejak Dini, tersebut ini tidak lepas dari tema besar untuk menjadi anak hebat tentu dibutuhkan anak yang memiliki pertumbuhan secara normal.

Subtema-subtema di atas juga bertali temali dengan subtema lain, yaitu Pendidikan Inklusi untuk Semua: Tidak Ada Anak Tertinggal. Bila anak mengalami pertumbuhan yang lamban tentu akan tertinggal dalam pendidikan. Demikian juga subtema-subtema yang lain, saling berkelindan satu sama lain untuk mewujudkan anak hebat, yang diharapkan dengan kehebatan anak akan menjadi investasi masa depan Indonesia untuk menjadi kuat sehingga dapat memasuki tahun 2045 sebagai pemimpin dan penentu perjalanan bangsa awal abad kedua setelah Indonesia Emas 2045.

Tanpa mengabaikan faktor lain, salah satu faktor untuk menghadirkan anak hebat yang dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah hadirnya pendidikan yang berkualitas. Kualitas pendidikan tidak cukup hanya dilihat dari prestasi akademik siswa, tetapi juga pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan, integritas, dan cinta tanah air.

Untuk membentuk karakter anak sejak dini khususnya anak yang telah memasuki jenjang pendidikan, baik formal maupun nonformal, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mukti, M.Ed, telah meluncurkan Gerakan 7 (Tujuh) Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dikutip dari laman Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa program tujuh kebiasaan utama yang diyakini mampu menciptakan generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Berikut elaborasi dari masing-masing kebiasaan:

Bangun Pagi. Bangun pagi merupakan kebiasaan bangun di pagi hari yang apabila dilakukan setiap hari akan memberikan manfaat di antaranya melatih kedisiplinan, meningkatkan kemampuan mengelola waktu, meningkatkan kemampuan mengendalikan diri, meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga yang dapat berkontribusi pada kesuksesan seseorang.

Beribadah. Kebiasaan beribadah merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat untuk mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial, serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna. Beribadah pun bisa meningkatkan nilai kebersamaan dan solidaritas, serta peningkatan diri secara berkelanjutan.

Berolahraga. Kebiasaan berolahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mendukung kesehatan mental, menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan potensi diri, dan meningkatkan nilai sportivitas.

Makan Sehat dan Bergizi. Kebiasaan makan sehat dan bergizi berkaitan dengan prinsip dan nilai tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh untuk mendukung kehidupan yang sehat, seimbang, dan bermakna. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang, memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran, menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu, serta meningkatkan kemandirian.

Gemar Belajar. Kebiasaan gemar belajar adalah kebiasaan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi dan akademis. Kebiasaan ini bermanfaat untuk mengembangkan diri, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi, menemukan kebenaran dan pengetahuan, serta membentuk kerendahan hati dan rasa empati.

Bermasyarakat. Kebiasaan bermasyarakat adalah perilaku terlibat dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan di komunitas tempat tinggal seseorang. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menumbuhkembangkan nilai gotong royong, kerja sama, saling menghormati, toleransi, keadilan, dan kesetaraan, serta meningkatkan tanggung jawab terhadap lingkungan, dan rasa sekaligus menciptakan kegembiraan.

Tidur Cepat. Tidur cepat merupakan kebiasaan tidur tepat waktu di malam hari pada waktunya sesuai usia anak agar dapat bangun pagi. Kebiasaan tidur cepat ini dipengaruhi waktu ideal yang dibutuhkan anak.

Pembiasaan merupaskan faktor penting dalam masa pertumbuhan anak, sesuatu yang dibiasakan tidak begitu mudah untuk ditinggalkan. Pepatah mengatakan “Alah bisa karena biasa”, yang dalam pesan orang bugis dikatakan ”Lele bulu tellele abiasang, Abiasang. Lele mua abiasangnge, abisang topa palelei”. (bulu = rambut yang ada di badan, kalau ditulu bulu’ = gunung), kalau bulu’ dimaknai gunung maka artinya “gunung boleh bergeser tetapi kebiasaan tidak bisa berubah”. Hanya kebiasaan yang dapat mengubah kebiasaan. Tetapi kalau bulu = rambut, maka dapat dimaknai  “semua yang melekat di badan bisa berubah, rambut bisa berubah jadi putih, fisik bisa melemah karena usia tetapi kebiasaan tidak bisa berubah. Hanya kebiasaan yang dapat merubah kebiasaan”.

Anak Indonesia hebat melalui pendidikan karakter, menjadi sentral untuk menghadirkan anak hebat berkarakter, bebas stunting, dapat bermedia sosial secara positif, tumbuh secara wajar untuk mewujudkan impiannya tanpa pernikahan dini, serta bebas dari kekerasan khususnya kekerasan rumah tangga, terbebas dari perundungan. Maka, ke depan kita akan melahirkan anak hebat yang memiliki integritas, memilik daya juang yang tinggi, tidak mudah menyerah oleh berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat tampil sebagai pemimpin masa depan, menjadi bagian penentu perjalanan bangsa di saat Indonesia berusia satu abad yaitu Indonesia emas tahun 2045.

Hadirnya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini, diharapkan dapat menjadikan anak-anak peserta didik menjadi generasi yang cerdas secara intelektual, memiliki iman yang kuat.  berkarakter positif yang dalam bahasa agama ber-ahklakul karimah, fisik yang kuat dan terampil dalam berkarya. Sehingga, dengan demikian mereka hadir menjadi generasi emas yang akan membawa negara bangsa sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang merdeka menentukan nasibnya sendiri, berdiri tegak di tengah bangsa-bangsa lain dan membawa negara ini menjadi negara yang makmur berkeadilan,  negara yang sejalan dengan cita-cita para peletak dasar negeri ini, sejalan dengan cita-cita kemerdekaan dan pada gilirannya di tahun 2025 menjadi Indonesia emas.

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply