Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Anwar Abbas: Muhammadiyah Harus Hijrah!

×

Anwar Abbas: Muhammadiyah Harus Hijrah!

Share this article
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas saat menjadi pembicara dalam Seminar dan Konsolidasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Kamis, 27 Oktober 2022 di Hotel Sultan Alauddin Makassar.

KHITTAH.CO, Makassar- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyinggung soal penguasaan sektor ekonomi oleh umat.

Muhammadiyah harus hijrah dari tidak menguasai bisnis menjadi penguasa ekonomi dan bisnis. “Kalau itu tidak terjadi, jangan mimpi menguasai negeri ini. Karena politik ini transaksional,” ungkap Anwar.

Menurut Anwar, Muhammadiyah punya potensi untuk itu, terlebih kini, telah menjadi ormas terkaya. Jika amal usaha dapat dikelola dengan baik, kata dia, maka Muhammadiyah dapat mengantongi Rp5 Trilyun setiap tahun.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Seminar dan Konsolidasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Kamis, 27 Oktober 2022 di Hotel Sultan Alauddin Makassar.

Ia menekankan, Muhammadiyah harus menjadi penggerak ekonomi umat. Muhammadiyah harus serius menggalakkan gerakan ekonomi keumatan ini, tidak sekadar konsep dan dokumen semata.

Terlebih, saat ini, penguasaan ekonomi merupakan syarat mutlak untuk memegang tampuk kekuasaan. “Karena yang adikuasa itu adalah yang menguasai material. Material dimiliki oleh kapital. Yang menjadi penentu di negeri adalah penguasa material,” ungkap dia.

Karena itu, ia juga menegaskan, Muhammadiyah harus mengubah keadaan ini. Muhammadiyah harus mengubah sistem kapitalisme yang bertentangan dengan Pancasila.

“Seluruh ranah, sebenarnya dikuasai oleh kita. Namun titik lemah umat Islam ini adalah pengusaha. Wilayahnya ekonomi dan bisnis. Penentu kemajuan negara itu, bukan ulama, bukan tentara, polisi, politisi, tapi pemilik kapital,” tegas Anwar.

Padahal, kata dia, Mohammad Hatta telah menegaskan, ekonomi Indonesia seharusnya adalah sosialisme versi sendiri, bukan komunisme, tapi sosialisme yang bahkan Islami.

Selain itu, Anwar Abbas juga mengingatkan, ukhuwah NU dan Muhammadiyah harus terjaga. Kolaborasi kedua ormas ini untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini teringat ayat Quran yang berbicara terkait kelompok kecil yang mengalahkan kelompok besar.

Penyebab mereka mengalahkan yang besar adalah pertama, persatuan. Anwar mengutip pesan Jemdral Sudirman terkait persatuan ini.

“Jika anda ingin menang Anda harus kuat. Supaya Anda kuat Anda harus bersatu. Untuk bisa bersatu Anda harus rajin bersilaturahim,” ungkap Anwar mengutip pesan Jendral Sudirman.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan teori Sosiologi terkait solidaritas kelompok kecil. Teori itu menyebut, dalam lingkup yang besar, terdapat solidaritas yang kecil.

“Sementara, dalam lingkungan yang kecil terdapat solidaritas yang besar. Nah, kelompok lain di negeri ini, solidaritas mereka tinggi. Kita di negeri ini besar, tapi solidaritasnya kecil,” tutup Anwar.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply