KHITTAH.CO, Surakarta- Ketua Panitia Penerima Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Sofyan Anif mengungkapkan muktamar kali ini sangat digandrungi, termasuk para pejabat dalam dan luar negeri.
Sofyan mengungkapkan, banyak menteri serta duta besar yang tidak diundang dalam pembukaan meminta agar dapat mengikuti kegiatan ini.
Diketahui, pembukaan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan digelar di Stadion Manahan Solo, 19 November 2022.
Hal itu disampaikan Sofyan Anif usai rapat koordinasi dengan Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka bersama Panitia Pusat dan Tim Asistensi Panitia Pusat di Rumah Dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung, Senin, 12 November 2022.
“Tadi beliau (Walikota Surakarta) mengatakan banyak menteri yang tidak diundang, kebiasaan dalam pembukaan muktamar itu kan yang penting diundang Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, ternyata memang banyak menteri yang meminta untuk diundang,” kata dia.
Ungkap dia, ada yang meminta diundang, baik kepada mas Gibran juga kepada Sofyan. “Ada beberapa menteri, termasuk kepada yang lain,” ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.
Fenomena tersebut, menurut Sofyan Anif dapat dipahami karena beberapa sebab.
Pertama, karena tempat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 berada di Kota Solo.
Selain karena tergolong dekat, lokasi ini merupakan kampung halaman Presiden Joko Widodo yang membuat presiden pasti hadir.
“Apalagi mas Walikota adalah putranya Pak Presiden dan nanti yang meresmikan (membuka) juga Presiden sehingga kemauan para menteri termasuk duta besar untuk hadir sangat tinggi padahal layanan (akomodasi) kita sekarang ini sudah habis,” ujar Rektor UMS itu.
Sofyan Anif mengatakan, penginapan bagi tamu di Kota Solo, sudah habis. Karena itu pihaknya kemungkinan akan mengomunikasikan akomodasi di luar kota yang dekat dengan Solo.
“Karena mereka pasti nginep, tidak tahu kita nanti (mencari hotel). Mencoba ke Semarang atau Jogja yang dekat, yang memungkinkan, tapi Semarang sebetulnya, meskipun ikut acara di sini, penginapan menteri dan duta besar kita larikan di sana,” ujar Guru Besar Pendidikan UMS tersebut.