KHITTAH.CO, Bantaeng- Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin mengaku bahwa pencapaian daerah yang ia pimpin ini tidak lepas dari peran Persyarikatan Muhammadiyah.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka Kemah Tahfidz dan Bahasa V Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan di Lapangan Pantai Marina, Bantaeng, pada Ahad, 25 Desember 2022.
Selama masa Pandemi Covid-19, kata Bupati, Keluarga Besar Muhammadiyah Bantaeng menjadi bagian penting dalam penanggulangan wabah dan pemulihan, sehingga daerah yang ia pimpin ini dapat bangkit dan produktif.
“Kalau tidak ada Muhammadiyah, kami mungkin tidak bisa tampil yang terbaik dan tercepat pertumbuhan ekonominya setelah Pandemi Covid-19. Kami tumbuh 8,86%. Tentu keluarga besar Muhammadiyah menjadi bagian penting dari pencapaian itu,” tegas Ilham diiringi tepuk tangan hadirin.
Karena itulah, kata Ilham, pemerintah dan masyarakat Bantaeng menaruh hormat dan berterima kasih kepada Muhammadiyah.
Terlebih, Persyarikatan ini menempatkan Butta Toa ini sebagai tuan rumah Kemah Tahfidz dan Bahasa V Pondok Pesantren Muhammmadiyah Se-Sulawesi Selatan.
“Apa yang kita lakukan di Bantaeng saat ini, tentu tidak hanya menjadi kehormatan bagi keluarga besar Muhammadiyah, tetapi juga menjadi kehormatan dan kebahagiaan masyarakat Bantaeng,” kata dia.
Ia melanjutkan, penunjukan Bantaeng ini juga menjadi penting dan strategis bagi pihaknya, karena kegiatan ini menjadi berkah bagi masyarakat.
“Selain ini sebagai momentum silaturahim tidak hanya internal Muhammadiyah, tapi kita di Sulawesi Selatan bisa berkumpul di Bantaeng, dan sekali lagi ini menjadi berkah bagi kami,” kata Ilham.
Lebih lanjut, ia menyampaikan ruang interaksi yang terbentuk di Bantaeng, ia yakini akan dimanfaatkan, tidak hanya oleh PDM Bantaeng, tapi juga masyarakat.
Ini untuk mendapatkan dan menyerap segala contoh kebaikan yang ditampilkan Muhammadiyah.
“Seperti yang disampaikan oleh orang tua kita tadi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah senantiasa hadir dengan kebaikan-kebaikannya,” tutur dia.
Dalam sambutannya, Ilham juga sempat menantang Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Ambo Asse.
“Tadi, laporannya Pak Prof, ada 13 perguruan tinggi Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Insya Allah, kami di Bantaeng siap menjadi yang ke 14 hadirnya perguruan tinggi Muhammadiyah di Bantaeng. Saya tantang-ki ini, Prof,” ujar dia sambil menatap Ketua PWM Sulsel.
Ilham Syah Azikin juga membeberkan bahwa peran Muhammadiyah untuk Bantaeng sangat berdampak atas riset yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
“Jumat kemarin, kami mendapatkan rilis dan ekspos terkait tingkat kekebalan masyarakat Bantaeng setelah masa Pandemi dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar,” ungkap dia.
Pihaknya memang meminta FKIK Unismuh Makassar untuk melakukan riset terkait kekebalan masyarakat Bantaeng pascavaksinasi dosis 2.
“Alhamdulillah, hasil dari riset Fakultas Kedokteran Unismuh itu yang kita jadikan acuan penetapan kebijakan. Saya minta kesimpulannya, berapa persen tingkat kekebalan masyarakat Bantaeng, berdasarkan riset, itu mencapai 95%,” beber dia.
Hasil ini, kata Bupati, tentu tidak terlepas dari peran penting dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat dan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Kami tidak mungkin akan mencapai tingkat kesadaran masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan. Kami tidak mungkin mendapatkan komunitas masyarkat yang memiliki produktivitas dan semangat untuk bangkit, tanpa didukung oleh orang tua kami, para tokoh agama dan alim-ulama. Muhammadiyah menjadi bagian penting dalam hal itu,” kata dia.
Lebih lanjut, pelaksanaan Kemah Tahfidz dan Bahasa ini ia sebut sejalan dengan visi Bantaeng yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia.
“Kami di Bantaeng telah melahirkan Perda Diniyah Nonformal dan Pesantren yang menjadi acuan untuk melahirkan generasi yang lebih baik. Kita sepakat dengan Surah An-Nisa ayat 9 tadi, Prof,” kata Ilham merespons pesan Ketua PWM Sulsel Ambo Asse.
Ia juga membeberkan, bahwa Pimpinam Daerah Muhammadiyah Bantaeng telah mendesak Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk meningkatkan program tahfidz, dari 1 Desa 1 Tahfidz menjadi 1 Dusun 1 Tahfidz.
“Program 1 Desa 1 Tahfidz, Saya didesak Bapak Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantaeng, katanya terlalu kecil itu Pak Bupati. Saya katakan, oke kalau begitu kita sepakat, kita akan launching 1 Dusun 1 Tahfidz, yang penting ada Bapak Ketua Pimpinan Daerah bersama saya,” ujar dia disambut tepuk tangan.